[ ARCHIGÓS - 45 ]

194K 16.8K 9.7K
                                    

YUHU, LAMA NANTIIN?
BACA JAM BERAPA NIH?

ABSEN MORIZ DULU, YUK!

KOMEN DI SETIAP PARAGRAF OKAY, BEBS?

KOMEN DI SETIAP PARAGRAF OKAY, BEBS?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATU EMOT FOR MORIZ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SATU EMOT FOR MORIZ?

CHAPTER 45 - TANTANGAN
NORMAL POV

FLASHBACK

Vidio yang ditampilkan pada layar proyektor cukup mengganggu, menjijikan dan merusak pemandangan mata. Dimana dua pasangan tengah beradu cumbu.

Bisa-bisanya pasangan itu tidak tahu malu meng-upload vidio tidak senonoh di salah satu aplikasi yang tenar di usia remaja. Arsen menggaruk surainya, cukup frustasi.

"Lo nayangin apaan sih, anjing? Bokep? Bagusan juga gue yang maen, lo butuh koleksi? Nonton gue secara langsung aja," gertak Arsen, suara husky-nya sarat protesan.

"Lihat baik-baik," suruh Bara malas, ia memperbesar layar ke latar vidio.

"Axel?" kerutan didahi Morthen semakin jelas.

"Yap, ini satu-satunya bukti yang bisa kita dapatin. Gue udah identifikasi mereka," ujar Bara, meletakan remot ke meja.

Otomatis tayangan layar berganti, menampilkan seseorang yang mereka kenali.

"Ragas, Poison's Leader." Reganta melirik Bara, mengapa membahas Ragas?

"Penyerangan pertama mereka gagal karena Axel ngelumpuhin beberapa pasukan mereka. Tapi, mereka manggil bala bantuan dan bantuan itu dipimpin oleh Ragas," cetus Bara.

"Emang Ragas masih idup, Gan?" tanya Arsen, terakhir kali kabar Ragas masih sekarat di rumah sakit.

"Mana gue tahu, pulang rumah aja kalau gue kalau mood," sargah Regan, lengkap dengan nada kesalnya.

Reza dan Danish menyaksikan mereka dalam diam. Lagipula, suara mereka tak mempengaruhi keadaan. Keduanya, akan berkontribusi banyak di bagian fisik dan kekuatan otot tubuh.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang