[ ARCHIGÓS - 54 ]

206K 15.8K 12.2K
                                    

Lama nggak? Nggak lama-lama banget sih🤣

Sebelum baca, spam nama Moriz disini💖💖

Semoga berkenan memberi komentar di setiap paragraf💖

Semoga berkenan memberi komentar di setiap paragraf💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EMOTICON FAVORITEMU?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


EMOTICON FAVORITEMU?

CHAPTER 54 - MISI KE TIGA
NORMAL POV

Raina mendekati Moriz, mengikis jarak keduanya. Mengulurkan tangan, melingkari leher Moriz. Nalurinya sebagai pihak jantan membawa lengan Moriz memeluk pinggang Raina. Ia menaikan alisnya, menanyakan aksi tiba-tiba dari sang kekasih.

"Moriz, gue punya ratusan alasan buat ninggalin lo," ujar Raina.

Moriz berdehem, menyembunyikan wajahnya diantara ceruk leher Raina. Menghirup aroma Raina, untuk menenangkan dirinya. Raina membuatnya sedikit gusar.

"Tapi, gue rasa satu alasan ngebuat gue tetep stay sama lo," lanjut Raina.

Goresan di lengan Moriz begitu membekas bagi Raina. Apalagi, ukurannya cukup untuk mengeluarkan banyak darah. Dimana tadi pagi, dirinya mendapat teror pisau cutter dan bunga. Pikirannya tertuju pada Moriz yang melakukannya. Raina merasa terlalu pengecut memiliki pemikiran sejahat itu kepada Moriz. Tetapi, Raina tidak bisa mengenyahkan tanggapan tersebut.

Hingga, nyalinya untuk membahas perihal teror surut. Raina harus membuktikan terlebih dahulu, Moriz bukan pelaku. Barulah ia leluasa membahasnya dengan Moriz.

"Raina," panggil Moriz, Raina mengusap rambut Moriz.

"Gue percaya lo, Riz. That's why, gue stay sama lo." Moriz mengeratkan rengkuhannya.

Raina tidak boleh merusak kepercayaan itu. Ia menjauhkan tubuh Moriz, mengukir senyum tipis yang dilayangkan untuk kekasihnya. Moriz tergoda, untuk mencubit pipi Raina.

Raina menarik laci dibelakang Moriz. Ada kotak P3K yang tersedia. Raina sudah menghapal tata letak dari kamar khusus Moriz. Pakaiannya juga ada di lemari, Moriz yang menyediakan semuanya. Raina menggenggam tangan Moriz, tanpa banyak tanya, ia membersihkan luka tersebut dengan alkohol.

ARCHIGOS [ PRE-ORDER ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang