Chapter 24

43 3 0
                                    

*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*

Sementara itu disepanjang perjalanan aku (Sasuke) terus berfkir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Aku bukan orang bodoh yang tak bisa menyadari perubahan yang Hinata tunjukkan. Setelah keluar dari kamar mandi Hinata jelas berbeda dengan sebelum masuk ke kamar mandi tadi.

Tapi meski semua itu begitu mengganggu fikiranku, memangnya apa yang bisa kulakukan selain hanya mengerang frustasi dalam hati karena ketidaktahuanku.

(Skip time...)

Hari berikutnya aku (Naruko yang merasuki tubuh Hinata) berangkat sekolah seperti biasa.

Hari ini Ino bilang kalau dia sudah mulai masuk sekolah lagi setelah kemarin dia sempat bolos karna masih sedih atas kepergian Sai.

Aku senang mendengarnya tentu saja. Karna Ino sudah bisa melepaskan kepergian Sai dengan ikhlas. Yah semoga saja ini akan jadi awal yang baik bagi Ino.

"Hinata!" panggil Sasuke tiba-tiba.

Saat ini aku sedang berjalan menyusuri lorong sekolah untuk menuju ke kelas.

Tapi entah mimpi apa aku semalam karena pagi-pagi begini Sasuke sudah memanggil namaku yang tentu saja itu bukan pertanda baik.

Memangnya apalagi yang mungkin terjadi saat seorang Uchiha Sasuke memanggil, jelas sekali dia mau mencari masalah apalagi coba.

"Astaga mimpi apa aku semalam" dengusku dalam hati.

"Apa" sahutku ketus pada Sasuke sambil berhenti berjalan dan menengok ke belakang.

Posisinya Sasuke memang berjalan di belakangku entah sejak kapan. Lalu seenak jidat memanggil namaku.

Melihatku berhenti Sasuke segera mempercepat langkahnya dan menghampiriku.

"PMS ya marah-marah mulu" ujar Sasuke minta digeplak kepalanya ketika dia sampai di sampingku.

"Haish" desahku jengkel mulai berjalan kembali.

Hah bodohnya aku yang mau saja meladeni kelakuan Sasuke pagi-pagi begini.

"Hei tunggu Hinata!" seru Sasuke memanggilku lagi. Kini dia mulai mengejarku dan mengimbangi langkahku.

"Ck apa kau tak punya teman? Kenapa selalu menguntitku sih" decakku malas pada Sasuke.

"Kau sendiri? Bukankah kau juga selalu sendirian eh" balas Sasuke tak ambil pusing.

"Haish aku yang bertanya duluan Tuan Uchiha" sergahku kemudian.

"Deg... Dia..." batin Sasuke berhenti berjalan seketika.

"Ada apa?" tanyaku heran pada Sasuke yang entah kenapa berhenti tiba-tiba.

Kami berdua sejak tadi memang berjalan beriringan menuju ke kelas. Tapi ditengah-tengah obrolan tiba-tiba Sasuke malah terdiam dan berhenti berjalan.

"Apa kakimu sudah tidak papa?" tanya Sasuke tiba-tiba.

"Hah apa maksudmu Uchiha?" tanyaku balik tak mengerti.

"Bukankah kemarin saat kau latihan renang dengan Gay sensei kakimu sempat mengalami kram. Apa sekarang sudah baikkan?" tanya Sasuke lebih rinci.

"Oh itu em yah kurasa sudah lebih baik hari ini" jawabku dengan nada suara senormal mungkin.

Jujur saja aku tak tahu pasti tentang topik pembicaraan Sasuke barusan. Karna kemarin yang sebenarnya latihan renang dengan Gay sensei adalah Hinata dan bukan aku.

"Keajaiban 39 Hari"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang