*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*
Dan setelah lift yang Naruko tumpangi benar-benar menghilang, Yahiko langsung jatuh terduduk lemas begitu saja.
"Hiks hiks maafkan aku Naruko, maaf hiks" tangis Yahiko pun pecah.
Setelah Naruko benar-benar pergi, Yahiko menangis sejadi-jadinya sambil memukuli dadanya yang terasa sesak.
"Maafkan aku Naruko hiks maaf" tangis Yahiko terus meminta maaf.
Ting...
Hingga sebuah suara lonceng terdengar dan munculah sesosok malaikat maut lainnya.
Dengan perawakan tinggi, putih dan tampan serta rambut khas berwarna merah.
Tap tap tap...
Tap tap tap...
Tanpa banyak bicara sosok malaikat tersebut segera berjalan menghampiri Yahiko yang sedang menangis dan kemudian menepuk bahunya pelan.
Puk... Sebuah suara tepukan terdengar pelan.
"Hey" sapa si malaikat berambut merah.
"Hiks hiks Naruko" tangis Yahiko masih terdengar.
"Sudahlah Yahiko" ucap si malaikat berambut merah.
"Nagato hiks" panggil Yahiko dengan lirih.
Ternyata sosok malaikat maut berambut merah tersebut bernama Nagato.
Melihat temannya menangis, Nagato yang tak tega langsung menunduk menyamakan posisi dengan Yahiko yang terduduk di lantai lalu memeluknya sambil menepuk punggung Yahiko pelan.
"Semua akan baik-baik saja" ucap Nagato menenangkan.
"Bagaimana aku bisa hidup tenang jika terus seperti ini Nagato hiks. Bagaimana aku bisa melupakan senyum di wajahnya ketika mengucapkan terima kasih padaku. Aku sama sekali tak pantas menerima ucapan itu" rancau Yahiko dalam pelukan Nagato.
"....." sementara Nagato hanya mampu terdiam tanpa bisa menyahut.
"Bagaimana aku bisa melupakan kesedihan di wajahnya saat mengucapkan selamat tinggal padaku. Bagaimana aku bisa Nagato hiks bagaimana" rancau ku lagi dan lagi.
"....."
"Bagaimana semua ini bisa terulang kembali hiks bahkan senyumnya dan kesedihannya masih sama seperti dulu. Bagaimana aku bisa hidup seperti ini dengan terus mengingat kesedihan yang sama" rancau ku masih terus terisak.
"Sama seperti yang dia katakan, semua ini bukan salahmu Yahiko. Kau sudah lakukan yang terbaik yang kau bisa" sahut Nagato angkat bicara.
"Bagaimana kau bisa bilang begitu saat jelas-jelas aku sudah gagal Nagato. Aku gagal, bahkan untuk yang kedua kalinya aku masih saja gagal" balas ku segera.
Ya kenyataannya aku memang telah gagal. Atau lebih tepatnya gagal lagi.
Lagi karena ini adalah yang kedua kalinya.Masih segar dalam ingatan ku bahwa dulu aku pernah mengalami kegagalan ini. Aku gagal menolong Naruko yang juga peserta keajaiban 39 hari di kehidupan sebelumnya.
Dan kini saat takdir kembali terulang aku juga gagal menolong Naruko sekali lagi. Di kehidupan ini pun aku gagal menolong Naruko melewati keajaiban 39 harinya.
Dua kehidupan, dua orang yang sama, dua takdir yang sama dan dua-duanya aku gagal.
"Tapi Naruko tidak tahu itu semua. Naruko tidak ingat tentang kehidupannya sebelumnya" sahut Nagato kemudian.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Keajaiban 39 Hari"
Fiksi Penggemar"Jadi berapa lama waktu yang ku miliki?" [Namikaze Naruko...] "Waktu mu 39 hari dimulai sejak hari ini" [Yahiko...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹 "Hallo nama ku Naruko" [Namikaze Naruko...] "Aku Hinata, Hyuuga Hinata [Hyuuga Hinata...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...