*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*
Dan begitu mereka berdua masuk mata mereka dibuat melotot terkejut seketika.
Bagaimana tidak, mereka dapat melihat sesosok tubuh yang sangat mereka kenal tengah terbaring koma di atas ranjang.
Dengan kondisi yang memprihatinkan juga dengan berbagai peralatan medis yang menempel di tubuh sosok tersebut.
Kondisi tubuhnya yang kurus, kulit yang kering dan bibir pecah-pecah sungguh sangat memprihatinkan.
Dan yang paling mengejutkan mereka adalah kenyataan bahwa sosok itu adalah Naruko.
Teman hantu yang sejak beberapa hari terakhir menjadi sahabat mereka.
Cklekkk...
Tak lama berselang Sasuke dan Shikamaru keluar dari dalam ruangan.
"Naruko itu..." ucap Sasuke tak sampai selesai.
"Yah itu aku. Itu adalah tubuh asli ku" sahut ku kemudian.
"Jadi selama ini tubuh asli mu..." sahut Shikamaru tak sanggup menyelesaikan kalimatnya sendiri.
Brukkk...
Dengan lemah aku jatuh bersimpuh di hadapan Sasuke.
"Naruko apa yang..." ujar Sasuke kaget melihat ku bersimpuh di hadapannya.
"Hiks hiks" sebuah isakan kecil berhasil lolos dari bibir ku.
"Sasuke hiks kumohon tolong aku hiks" pinta ku benar-benar putus asa.
Melihat ku mulai terisak, membuat Sasuke dan Shikamaru ikut bersimpuh mensejajarkan diri mereka.
"Hey ada apa dengan mu Naruko? Kenapa kau menangis begini?" tanya Sasuke panik.
"Hiks tolong aku. Kumohon tolong aku Sasuke. Hanya kau yang bisa menolong ku hiks" pinta ku lagi dengan pilu.
"Apa yang terjadi Naruko?" tanya Shikamaru iba.
"Kau harus minta maaf pada Hinata. Tolong bujuk dia Sasuke. Hanya kau yang bisa hiks hanya kau" pinta ku pada Sasuke.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kau bersikeras meminta ku untuk meminta maaf pada Hinata" ujar Sasuke tak mengerti.
"Hiks hiks" dan akupun hanya bisa menangis sambil bersimpuh di hadapan Sasuke.
(Skip time...)
Setelah kejadian di rumah sakit, aku akhirnya pulang dengan langkah lunglai dan tangan kosong.
Duduk termenung menunggu di bawah jendela seperti biasanya. Menunggu Hinata keluar entah kapan.
"Kakak" namun tiba-tiba terdengar sebuah panggilan dari sosok yang cukup ku kenal.
"Inari" panggil ku pada sosok hantu anak kecil yang bernama Inari.
Selama ini Inari lah yang selalu menjadi teman ku, mengajak ku bermain bola dan bahkan sering menemani ku menunggu Hinata keluar dari rumahnya.
"Kakak ayo temani aku main bola" pinta Inari seperti biasa.
Sejak kami berdua mejadi teman bermain Inari sering mengajak ku bermain bola.
"Maaf ya Inari malam ini kakak tidak bisa" tolak ku menyesal.
"Kenapa? Jangan bilang kakak sedang sibuk menunggu kakak yang ada di dalam rumah ini untuk keluar" ujar Inari cemberut.
"Hahaha kau ini" tawa ku maklum.
"Kakak tidak akan menunggu lagi" ucap ku tiba-tiba.
"Eh kenapa? Apa kakak bosan menunggu sendirian? Biar aku temani kalau begitu, kan bisa sambil main bola" sahut Inari khas anak kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Keajaiban 39 Hari"
Fanfiction"Jadi berapa lama waktu yang ku miliki?" [Namikaze Naruko...] "Waktu mu 39 hari dimulai sejak hari ini" [Yahiko...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹 "Hallo nama ku Naruko" [Namikaze Naruko...] "Aku Hinata, Hyuuga Hinata [Hyuuga Hinata...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...