Chapter 34

30 3 0
                                    

*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*

Kini aku bisa tersenyum puas dalam hati karena berhasil menebak teka-teki dari Sasuke. Namun tiba-tiba...

"Katakan padaku dimana Hinata" ujar Sasuke tiba-tiba.

"Apa maksud mu Uchiha" sahutku meminta penjelasan.

"Sasuke kau ini bicara apa" seru Ino ikut menanggapi.

"Kau berkata soal uang kembalian benarkan. Sayang sekali uang ku kemarin malam itu adalah uang pas jadi tidak ada kembalian" ujar Sasuke kemudian.

"....." sementara aku terus menyimak apa yang Sasuke katakan.

"Dan satu lagi aku tidak membeli soda kemarin malam tapi aku membeli sekaleng kopi dingin" ujar Sasuke lagi.

"Deg..." kaget ku dalam hati.

"Satu bisa balapan dan yang lain tidak. Satu bisa berkelahi dan yang lain tidak. Satu ingat soal insiden penculikan Sakura dan yang lain tidak. Satu suka es krim dan yang lain suka coklat. Satu Tuan Uchiha dan yang lain Sasuke kun. Jadi yang mana kau sekarang?" tanya Sasuke kembali.

"Deg... Dia... Bagaimana dia bisa..." batin ku terkejut bukan main.

"Aku tak mengerti dengan ocehan omong kosong mu" sahut ku mencoba tetap tenang.

"Aku bisa merasakannya, kau memiliki aura yang berbeda. Dan aku tahu kau bukan Hinata. Siapa kau sebenarnya?" tanya Shikamaru telak.

"Ahahahaha kalian ini bicara apa?" tawaku lepas menanggapi ucapan Sasuke dan Shikamaru.

Namun sialnya Sasuke maupun Shikamaru tidak terkecoh sedikitpun. Mereka berdua tetap menatap tajam ke arahku.

"Kau tidak perlu berakting lagi. Sebaiknya kau tunjukkan siapa dirimu" ujar Sasuke dingin.

"Hahaha oke cukup lelucon kalian tidak lucu" sahutku masih tertawa garing.

Melihat ku tertawa canggung membuat Ino menatap aneh ke arahku.

"Hinata" panggil Ino seolah meminta penjelasan.

"Hey hey jangan menatap ku begitu Ino" ujarku sedikit gelagapan.

Sekarang Ino bahkan sudah mulai goyah dan terpengaruh dengan ucapan Shikamaru dan Sasuke.

"Kalau begitu jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa Sasuke dan Shikamaru berkata seolah-olah kau bukan Hinata. Kau benar-benar Hinata bukan?" tanya Ino panjang lebar.

"Tentu saja aku Hinata. Kau percaya dengan omong kosong mereka berdua Ino hm?" tanya ku balik pada Ino.

"Dan kalian berdua sebenarnya ada dengan kalian hah? Jangan bicara sembarangan begitu" ujarku pada Sasuke dan Shikamaru.

"Jadi kau masih tidak mau mengaku" ujar Shikamaru tenang.

"Hey hey Shika kau itu tidak cocok kalau serius begitu. Lagi pula apa yang harus ku akui disini hm?" tanya ku pura-pura bodoh.

"Baiklah jika itu pilihan mu. Maka tidak ada cara lain lagi selain..." ujar Shikamaru menggantung ucapannya sambil mengeluarkan sebuah kantung hitam dari saku celananya.

"Deg... Itukan" batinku menatap horor melihat kantung hitam yang baru saja dikeluarkan oleh Shikamaru.

"Kau lihat kantung ini? Kau pasti tahu apa isinya bukan? Penawaran terakhir ku, mengaku atau..." ujar Shikamaru lagi-lagi menggantung ucapannya sambil menunjukkan kantung hitam itu padaku.

"Keajaiban 39 Hari"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang