*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*
Kini di dalam kelas yang telah kosong yang mulai tertembus sinar matahari senja sore ini, aku dan Ino duduk bersama untuk bicara.
"Jadi mau bicara soal apa?" tanya ku pada Ino.
Dilihat dari wajahnya kelihatannya Ino ingin bicara sesuatu hal yang cukup penting.
"Aku mau bicara soal..." ucap Ino sejenak menggantung perkataannya.
"Naruko" sambung Ino setelah terdiam beberapa saat.
"Apa" gumam ku terkejut dengan perkataan Ino barusan.
"Bagaimana kau..." tanya ku tak sampai selesai karena Ino langsung memotong ucapan ku.
"Sama seperti Sasuke dan Shikamaru, aku juga sudah tahu" potong Ino segera. Tak membiarkan ku menyelesaikan kalimat ku.
"Aku..." gumam ku tak bisa berkata-kata.
"Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kau dan Naruko. Tapi aku tahu satu hal. Hari itu saat kau membantu ku untuk bicara dengan Sai, aku tahu itu bukan kau Hinata. Itu adalah Naruko" ucap Ino lagi.
"....." dan akupun hanya bisa terdiam tanpa kata.
Entah bagaimana aku harus menanggapi perkataan Ino barusan.
"Dan karena itulah aku sangat berterima kasih. Demi untuk membalasnya aku telah membuat janji dengan Naruko bahwa aku akan membalas kebaikannya itu" sambung Ino lagi.
"Lalu apa kau tahu janji apa yang telah aku buat dengan Naruko untuk membalas kebaikan Naruko itu, Hinata?" tanya Ino padaku.
"....." aku hanya memandang Ino dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Aku berjanji bahwa aku akan membantunya untuk bisa bicara dengan mu" ucap Ino menjawab pertanyaannya sendiri.
"Apa" gumam ku terkejut mendengar pengakuan Ino barusan.
"Iya. Itulah janji ku pada Naruko. Dan bagaimanapun caranya aku akan menepati janji ku itu karena sebuah janji adalah hutang yang mengikat" jelas Ino kembali.
"Satu-satunya hal yang Naruko minta dariku hanya sebuah permohonan agar aku bisa membantunya untuk bicara dengan mu Hinata. Hanya itu yang Naruko inginkan" sambung Ino masih terus bicara.
"....." sedangkan aku masih terdiam bingung harus bagaimana.
"Aku sadar aku hanyalah orang luar yang sok ikut campur hubungan mu dengan Naruko. Aku juga sadar bahwa aku mungkin tak pantas bicara seperti ini padamu Hinata. Dan bahkan terlepas dari apapun masalah kalian hingga membuat mu marah seperti ini, tidakkah kau merasa sedikit bersalah?" tanya Ino padaku.
"....." dan seperti biasa aku hanya mampu terdiam tanpa kata.
"Tidakkah kau sadar bahwa semua yang kau dapatkan sekarang adalah karna Naruko. Kau punya banyak teman sekarang, kau bisa sekolah dengan tenang tanpa takut dibully oleh Sakura bahkan Sakura sudah menjadi teman mu sekarang. Dan aku, aku Hinata. Aku juga teman mu, teman pertama mu yang Naruko berikan padamu" ucap Ino panjang lebar.
"Lalu apa balasan mu? Kau membenci Naruko tanpa alasan yang jelas. Mendiamkannya seolah ka..." sahut Ino tak sampai selesai karena langsung ku potong ucapannya.
"Kau tak tahu apa yang Naruko lakukan padaku!" seru ku memotong perkataan Ino.
Sudah cukup aku disalahkan sejak tadi. Sudah cukup aku diam saja sejak tadi. Sudah cukup aku berusaha menahan diri sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Keajaiban 39 Hari"
Fanfiction"Jadi berapa lama waktu yang ku miliki?" [Namikaze Naruko...] "Waktu mu 39 hari dimulai sejak hari ini" [Yahiko...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹 "Hallo nama ku Naruko" [Namikaze Naruko...] "Aku Hinata, Hyuuga Hinata [Hyuuga Hinata...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...