Chapter 52

31 3 0
                                    

*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*

Namun belum sempat Sasuke mengambil langkah, dengan segera Shikamaru mencekal lengan Sasuke dan menahan gerakannya.

"Kita harus pergi sekarang" ucap ku (Shikamaru) segera mencekal tangan Sasuke.

"Apa maksud mu? Apa kita tidak akan menemui Naruko? Dia sedang menangis disana, tidakkah kau lihat Naruko sedang sedih" ujar Sasuke segera.

"Justru karena itulah kita harus segera pergi. Jika kau ingin menyelamatkan Naruko maka kita harus segera mencari Hinata" seru ku tak kalah cepat.

"Hinata? Apa hubungannya Hinata dengan Naruko. Dan soal menyelamatkan Naruko apa maksudnya?" tanya Sasuke kemudian.

"Tak ada waktu untuk menjelaskan semuanya. Intinya kita harus segera bergerak sebelum semuanya terlambat" sahut ku tergesa-gesa.

Tap tap tap...

Tap tap tap...

Drab drab drab...

Drab drab drab...

Dengan segera aku menarik tangan Sasuke dan mengajaknya berlari keluar rumah sakit.

"Tunggu Shika sebenarnya ada apa ini? Apa yang terjadi? Kenapa kita malah keluar dari rumah sakit?" tanya Sasuke bertubi-tubi.

Tanpa memperdulikan ocehan Sasuke, aku terus berlari sambil sesekali melihat jam yang melingkar di tangan kiriku.

"Ck sial sudah jam 11.00 p.m (malam). Kenapa waktunya begitu sempit, hanya tersisa 1 jam sebelum... Akh sial!" umpat ku semakin mempercepat laju lariku.

Tap tap tap...

Tap tap tap...

Drab drab drab...

Drab drab drab...

Takkk... Dengan cepat Sasuke menyentak tanganku yang sedang menarik lengan Sasuke hingga membuat ku berhenti berlari.

"Apa yang kau lakukan Sas!" seru ku dengan nada tinggi.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu. Apa yang sebenarnya kau lakukan! Kenapa kau ini hah!" balas Sasuke tak kalah keras.

"Sudah ku bilang tidak ada waktu untuk menjelaskan. Kita harus segera mencari Hinata" ujar ku buru-buru.

"Kau terus mengatakan tidak ada waktu, sebenarnya apa maksud mu! Setidaknya beri aku penjelasan dan katakan sesuatu!" seru Sasuke menuntut.

Sebenarnya aku mengerti dengan kebingungan Sasuke tapi ini benar-benar mendesak.

Tidak ada waktu untuk menjelaskan karena kalau dalam 1 jam Hinata tak berhasil ditemukan maka semuanya akan berakhir.

"Baiklah dengarkan aku. Saat ini Naruko sedang dalam keadaan terdesak antara hidup dan mati. Dan jika kau benar-benar ingin menolong Naruko maka kita harus segera bergerak cepat" ujar ku sedikit menjelaskan duduk persoalan.

"Apa! Apa maksud mu? Bagaimana kau tahu Naruko sedang..." sahut Sasuke tak sampai selesai karena langsung ku potong ucapannya.

"Aku melihatnya, aku melihat dia. Dan aku mendengar semua yang mereka bicarakan" potong ku segera.

"Dia? Dia siapa maksud mu Shika? Dan pembicaraan apa yang kau dengar?" tanya Sasuke segera.

"Naruko tidak duduk sendiri. Ada sosok lain yang berada di samping Naruko" jawab ku kemudian.

"Hah apa maksud mu? Ku lihat Naruko hanya duduk dan menangis sendirian" sahut Sasuke tak percaya.

"Karena itulah ku bilang kau tak melihatnya. Kau bukan cenayang Sas, kau tak bisa melihatnya. Tapi aku berbeda, aku tahu sosok itu. Aku bisa melihatnya dan dia adalah malaikat maut" balas ku cepat.

"Keajaiban 39 Hari"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang