"Keajaiban 39 Hari"

Chapter 38

*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*

Untuk beberapa saat suasana begitu hening karena tak ada yang bicara diantara kami berdua. Hanya suara sang angin malam yang terdengar bergemuruh di telinga kami.

"Ada yang ingin aku bicarakan. Ini soal Hinata" ucap ku mulai buka suara.

"Aku yang pertama" sahut Sasuke tak nyambung.

"Hah" cengo ku tak mengerti.

"Ck aku yang pertama bicara. Setelah itu baru kau" ujar Sasuke menjelaskan lebih detil.

"Aku tidak punya wak..." sela ku langsung dipotong oleh Sasuke.

"Setuju atau tidak ada pembicaraan" potong Sasuke mengancam.

"Hahh baiklah kau duluan" hela ku pasrah.

Lebih baik sedikit mengalah dari pada tak dapat sama sekali. Toh aku memang butuh bicara dengan Sasuke.

"Baiklah. Pertama aku ingin kita berkenalan secara resmi" ujar Sasuke.

"Apa itu perlu?" sahut ku tak yakin.

"Tentu saja. Kau tentu sudah tahu siapa aku tapi aku sama sekali tak tahu apapun soal dirimu" sahut Sasuke segera.

"Kau bisa memanggil ku Naruko" balas ku kemudian.

"Hm jadi nama mu Naruko ya. Lalu kau ini apa?" tanya Sasuke kemudian.

"Seperti yang kau lihat, aku jelas bukan manusia" jawab ku ala kadarnya.

"Lalu sudah berapa lama kau ada di dalam tubuh Hinata? " tanya Sasuke lagi dan lagi.

"Cukup lama kurasa" jawab ku singkat.

"Satu pertanyaan terakhir" ucap Sasuke kemudian.

"Katakan" sahut ku segera.

"Balapan liar, insiden penculikan Sakura, es krim dan Tuan Uchiha. Apa itu semua adalah kau?" tanya Sasuke serius.

"Ya" jawab ku jujur apa adanya.

Toh Sasuke sudah tahu semuanya jadi tak ada gunanya lagi menutupi apapun dari Sasuke.

"Jika boleh ku katakan aku terkesan dengan kemampuan mu Tuan Uchiha" sambung ku kemudian.

Bagaimana Sasuke bisa membongkar semuanya dengan menggunakan bukti yang solid. Benar-benar membuat ku terkesan.

"Ada banyak Uchiha di dunia ini. Tapi hanya ada satu Uchiha Sasuke di rumah ini. Jadi mulai sekarang panggil aku Sasuke" ujar Sasuke mengoreksi ucapan ku.

"Dan yah ku anggap perkataan mu barusan adalah pujian untuk ku. Trima kasih, sekarang giliran mu" sambung Sasuke kembali.

"Seperti yang sempat ku katakan di awal bahwa ini adalah soal Hinata" ucap ku memulai giliran ku bicara.

"Aku mendengarkan" sahut Sasuke kemudian.

"Aku ingin kau meminta maaf pada Hinata" ucap ku pada Sasuke.

"Untuk apa?" tanya Sasuke segera.

"Karena kau telah melukai hatinya. Kau telah melukai perasaan Hinata" jawab ku segera.

"Apa itu yang ingin kau katakan" sahut Sasuke segera.

"Ya" balas ku tak kalah cepat.

"Kalau begitu sayang sekali aku tak tertarik dengan pembicaraan ini" ujar Sasuke kembali.

"Kenapa?" tanya ku segera.

"Karena semua itu tak penting bagiku. Hinata bukan siapa-siapa untuk ku" jawab Sasuke segera.