*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*
Sementara itu di tempat lain tepatnya RS Konoha...
Tap tap tap...
Tap tap tap...
Drab drab drab...
Drab drab drab...
Terdengar sebuah tapak kaki yang berlari begitu kencang. Sepertinya orang yang sedang berlari begitu terburu-buru.
"Hah hah hah Naruko" panggil Sasuke dengan nafas ngos-ngosan.
Sementara aku (Naruko) hanya mengangkat kepala sedikit untuk sekedar melihat kedatangan Sasuke
"Hai" sapa ku dengan senyum kecil dipaksakan.
Jujur saat ini aku tak lagi bisa tersenyum. Bahkan sebuah senyum palsu pun begitu sulit untuk ku lakukan.
Hanya ada kesedihan dan putus asa menanti takdir kematian ku yang akan datang sebentar lagi.
Tap tap tap...
Tap tap tap...
Drab drab drab...
Drab drab drab...
Tak lama kemudian kembali terdengar suara langkah kaki yang begitu terburu-buru.
"Sasuke" panggil Shikamaru begitu dia sampai di tempat kami. Ternyata tapak kaki barusan adalah suara lari Shikamaru.
Baik Sasuke dan Shikamaru sampai di waktu yang hampir bersamaan. Mungkin mereka memang sudah janjian lebih dulu.
Setelah melakukan pencarian yang tak membuahkan hasil kami berdua memang memutuskan untuk kembali ke RS Konoha.
Waktu yang hanya tersisa 30 menit membuat kami khawatir akan keselamatan Naruko.
"Bagaimana?" tanya Shikamaru pada Sasuke.
"....." Sasuke hanya mampu terdiam sambil menggelengkan kepalanya lemah tanda bahwa dia tak berhasil menemukan Hinata
"Hahh" hela nafas Shikamaru menjadi tanda bahwa dia juga gagal menemukan Hinata.
"Maaf, aku tak berhasil menemukan Hinata" ucap Shikamaru padaku.
"Hm" gumam ku singkat sebagai balasan.
"Jika saja aku bisa sedikit lebih cepat mungkin..." ucap Shikamaru tak sanggup menyelesaikan kalimatnya.
"Naruko maafkan aku" lirih Sasuke meminta maaf padaku.
"Maaf? Untuk apa? Ini semua bukan salah kalian" sahut ku tanpa ekspresi.
"Maafkan aku Naruko. Semua ini salahku. Jika saja aku tahu lebih awal bahwa tujuan mu meminta ku untuk meminta maaf pada Hinata adal..." sanggah Sasuke tak sampai selesai bicara karena aku segera memotong ucapannya.
"Semua sudah terlambat. Bahkan jika Hinata memafkan mu tetap saja waktunya tak akan cukup. Semua sudah berakhir Sasuke, semua sudah berakhir" potong ku segera.
Suasana pun menjadi menyesakkan. Dan sialnya kami berdua (Sasuke dan Shikamaru) hanya bisa melihat Naruko terduduk pasrah menanti kematian menjemputnya.
Tak ada yang bisa kami lakukan selain melihat Naruko terduduk lemah putus asa.
Naruko mungkin tak menangis tapi pandangan redup di matanya menjadi tanda bahwa tak ada lagi kehidupan dalam jiwa Naruko.
"Aku kalah. Aku tak bisa menang melawan langit" gumam ku entah pada siapa.
"Tidak Naruko. Kau tak boleh bicara seperti itu" sanggah Sasuke segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Keajaiban 39 Hari"
Fanfiction"Jadi berapa lama waktu yang ku miliki?" [Namikaze Naruko...] "Waktu mu 39 hari dimulai sejak hari ini" [Yahiko...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹 "Hallo nama ku Naruko" [Namikaze Naruko...] "Aku Hinata, Hyuuga Hinata [Hyuuga Hinata...] 🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹...