Chapter 30

31 3 0
                                    

*Catatan: tulisan blok tebal adalah suara Naruko yang sedang merasuki tubuh Hinata*

Sementara itu aku masih fokus untuk mencari tahu dimana keberadaan mobil yang menculik Sakura tadi.

Cukup lama aku mencari disegala sudut jalan kota Tokyo hingga kemudian salah satu CCTV yang ku hack menangkap gambar mobil dengan nomor polisi sama persis seperti yang menculik Sakura.

"Pak kita pergi ke gudang bekas pabrik X di Jl. xxxxx" ujarku pada pak sopir taksi.

"Baik Nona" sahut pak sopir mengerti.

"Kau yakin mereka ada disana?" tanya Shikamaru memastikan.

"Ya, mobil mereka mengarah kesana" jawabku segera.

"Hinata" panggil Sasuke tiba-tiba.

"Hm" gumamku menengok kearah Sasuke.

"Maaf karena tadi aku..." ucap Sasuke tak sampai selesai karena langsung ku potong.

"Aku yang salah. Sikapku sedikit keterlaluan tadi. Aku akan berubah sedikit menjengkelkan jika sedang ketakutan. Kuharap kau mengerti Uchiha" potong ku segera.

"Kau membuatku bingung Hinata. Kenapa kau selalu berubah-ubah" batin Sasuke dalam hati.

"Baiklah aku mengerti" sahut Sasuke kemudian.

"Lebih baik kita lupakan masalah yang tadi dan fokus pada penyelamatan Sakura" sambung Shikamaru kemudian.

"Hn" gumam Sasuke menanggapi.

"Kau benar Shika" balasku setuju.

Tak lama setelah itu tak terasa taksi yang kami tumpangi telah sampai di tempat tujuan yaitu sebuah gudang pabrik kosong yang sudah tak terpakai.

"Kita sampai Nona" ucap pak sopir memberitahu.

"Iya pak. Kami akan masuk dulu tolong bapak tunggu disini sebentar bisa?" tanyaku pada pak sopir.

"Baik saya mengerti" jawab pak sopir menyahut.

"Hm trima kasih pak" sahutku kemudian.

"Kita keluar sekarang" ucap Sasuke kemudian.

"Hn/Ya" sahutku dan Shikamaru bersamaan.

Setelah itu kami bertiga segera keluar dari dalam mobil taksi. Begitu kami keluar aku melihat sebuah mobil hitam terparkir di depan pintu utama gudang garam pabrik.

"Apa itu mobilnya?" tanya Shikamaru padaku.

"Ya nomor polisinya sama persis" jawabku membenarkan.

"Baiklah begini rencananya. Kita akan masuk bersamaan kemudian aku dan Shikamaru akan mengalihkan perhatian para penculik dan kau segera selamatkan Sakura. Jelas semuanya?" ujar Sasuke memberi arahan.

"Aku mengerti" jawabku mantap menganggukkan kepala.

"Hn" gumam Shikamaru mengerti.

"Bagus, ayo" sahut Sasuke mulai berjalan mengendap-endap mendekati pintu utama gudang pabrik.

Kami berdua lekas mengikuti Sasuke dari belakang dengan ikut mengendap-endap juga.

"Kita tidak tahu seperti apa musuh yang kita hadapi dan sejauh mana kemampuan mereka. Jadi aku harap kita semua lebih berhati-hati" ucap Sasuke mewanti-wanti.

"Selain itu kita juga tidak tahu berapa banyak musuh yang menunggu dibalik pintu ini. Jadi prioritas kita adalah mengutamakan keselamatan dan segera temukan Sakura. Tak perlu mengalahkan mereka cukup temukan Sakura dan kita pergi dari sini" sambung Shikamaru kemudian.

"Keajaiban 39 Hari"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang