52. Pulang Bareng titik!

2.3K 78 51
                                    

Tringg... Tringg

Bel pulang berdering dan menggema di setiap kelas. Semua siswa langsung bertaburan untuk keluar dari sekolah.

Sama halnya dengan gadis manis ini, ia sangat terlihat terburu-buru.

"Mau mana sih keburu amat," sahut Meli melihat sahabatnya itu.

"Ngejar Fano lah, hari ini harus pulang bareng!" tukas Finda.

Meli menggeleng kepalanya melihat tingkah sahabatnya kembali seperti dulu. Walaupun ingatannya belum juga pulih.

"Nyesel gue ngasih tau lo kalo Fano pacar lo," celetuk Meli.

Finda yang ingin bergegas menghentikan aktivitasnya, "Kok Meli bilang gitu sih!" kesalnya.

"Iya abis lo malah ngejar-ngejar dia lagi. Yang ngejar seharusnya dia, kan udah tau pacarnya lagi amnesia bukan berusaha mulihin malah ngejauhi lo." ujar Meli.

"Ihh Meli gak tau kejadiannya jadi jangan nyalahin Fano." ucap Finda.

Meli mendengus pelan, "Iyadah terserah bucin." balasnya.

"Apasi bucan bucin. Semenjak ada kata bucin rasa sayang kek gak ada harganya, sayang dikit dibilang bucin. Berjuang sedikit dibilang bucin. Padahal semua juga bakal bucin ke orang yang di cinta!" tukas Finda kesal.

"Wooo santai dongg neng elahh canda doang. Yaudah gih semangat berjuang kembali." sahut Meli dengan senyum usilnya.

Finda menggeleng malas dan langsung meninggalkan Meli begitu saja. Sahabatnya itu memang menyebalkan. Kadang mendukung kadang juga membuat moodnya kesal.

***

Setelah mengecek di kelas Fano dan ternyata cowok itu sudah tidak ada dikelasnya. Finda langsung terburu-buru pergi ke parkiran. Setidaknya Fano pasti masih ada disana  mengantri dengan siswa lain untuk mengambil kendaraannya.

Di parkiran...

Mata Finda berbinar senang. Benar saja dugaannya Fano sedang berdiri di samping mobilnya. Ah jodoh memang gak bakal kemana! gumamnya pelan.

Namun langkahnya terhenti saat melihat Rena keluar dari mobil Fano. Gadis itu lagi. Kenapa sih selalu sama Fano?!

"Hai Fano nya aku." ucap Finda dengan cerianya.

Fano menoleh dan berikutnya ia kembali fokus pada ponselnya.

"Gak capek apa cuek mulu?" celetuk Finda.

"..."

Masih tidak ada respon dari Fano. Finda mendengus lalu ia menatap ke arah Rena.

"Rena bantuin bujukin Fano dongg." ucap Finda.

"Kan lo yang udah nyiain Fano ngapain lo ngejar-ngejar lagi? Udah deh pergi gih. " sinis Rena.

Finda semakin bingung, awal pertama bertemu Rena dia tidak segalak ini. Rena baik, ramah malah mau membantu menerbitkan bukunya. Tapi sekarang dia cuek dan selalu menatap dengan tatapan tak suka. Ah kenapa sih manusia selalu saja memasang sikap palsu. Baik di awal giliran di percaya jadi mengecewakan begini.

"Aku jadi bingung Rena ini orang baik atau enggak. Kok Rena kayak benci banget sama aku?" ujar Finda.

"Karena lo udah nyakitin sahabat gue." balasnya.

"Aku gak nyakitin Fano. Rena gak tau ceritanya jadi gak usah sok tau seakan Rena tau segalanya." ujar Finda.

"Lo berdua bisa diem gak?" tukas Fano.

"Gak mau sebelum Fano maafin aku!" balas Finda.

"Lo gak tau diri banget gak si jadi cewek." tukas Rena reflek mendorong Finda sampai terjatuh.

"Aww." rengek Finda.

Fano yang melihat langsung menghampiri Finda dan membantu gadis itu untuk berdiri.

"Lo apa-apaan sih Ren?" kesal Fano.

"Kok lo bela dia sih, gue gini juga buat lo." balas Rena.

"Gue gak bela dia, emang harus pake kekerasan? Gue gak suka!" tukas Fano.

"Kok lo jadi marah gini sih? Oke gue minta maaf." ucap Rena.

"Gue maafin lo tapi sekarang gue minta lo pulang."

"Tapi lo udah janji pulang bareng gue Fan!" kesal Rena.

"Pulang," ujar Fano dengan nada dinginnya.

Rena yang melihat Fano sedang malas dengannya langsung membalikkan badan meninggalkan mereka.

"Awas aja lo Fin. Gue gak bakal lepasin Fano buat lo." batin Rena.

"Lo gak papa?" tanya Fano.

"Gak papa kok."

"Yaudah sana pulang." ujar Fano.

Finda terkejut mendengar kalimat dingin itu. Bukannya menawari untuk mengantar pulang malah mengusir!

"Pulang bareng Fano!" rengek Finda. Namun Fano hanya menggeleng malas.

"Pokok pulang bareng Fano titik!" ujarnya kembali.

Fano hanya bisa mendengus melihat sikap manja gadisnya itu. Entahlah walau ia merasa kesal pada Finda, namun tetap saja ia tidak bisa menyembunyikan rasa sayangnya.

"Naik taxi aja." balas Fano dingin.

"Jahat banget sih pacar! " dengusnya kesal.

"Siapa pacar?"

"Fanolah."

"Kenapa gue?" tanya Fano semakin membuat Finda kesal.

"YA FANOO PACAR AKU!" tukasnya dengan wajah kesalnya.

Fano tersenyum tipis. Gadis ini sangat pintar untuk membuatnya gemas.

"Oh." balas Fano.

"Kok oh doang sih. Emang susah ya kalo punya pacar cuek." tukas Finda.

"Ayo pulang." Ajak Fano.

***

Gimana nih part ini? Masih suka gak??

Tungguin part selanjutnya yaaa.

ALFANO (MASIH REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang