Pagi ini sekolah sudah ramai disambut dengan kedatangan murid-muridnya. Ada yang teriak-teriak tidak jelas, ada juga yang langsung berkutat dengan bukunya.
Seperti halnya Finda yang baru saja memasuki gerbang sekolahnya dengan senyum lebar.
"Senyam senyum mulu neng," celetuk Meli yang berada disamping gerbang.
"Wah Meli sekarang udah jadi satpam ya!"
"Ngawur lo. Barusan gue mau masuk, terus gak sengaja mata gue nemuin lo jadi gue nunggu disini," ucap Meli.
"Yaudah yuk," ajak Meli sambil menggandeng tangan sahabatnya itu.
Di sepanjang lorong sekolah perhatian siswa cowok tertuju pada Finda. Beberapa ada yang mengagumi diam-diam adapula yang menyoraki namanya. Dan itu membuat dua gadis ini risih.
"Mulai lagi mereka. Makanya jangan cantik-cantik!" kesal Meli.
"Ihh cuekin aja mah."
"Halah sok-sok bilang cuek giliran udah ketemu Fano tu kalimat cuek jadi genitt!!"
"Meli bicaranya yang sopan yaaa!!"
***
Sampai dikelas Mereka berdua pun duduk dibangkunya.
Meli sedari tadi menatap Finda membuat sahabat disampingnya ini risih. Akhirnya Finda melepas earphone yang sedari tadi dipasang.
"Apaan lo ngeliatin gue mulu?" tanya Finda dan dibalas senyum polos dari Meli
"Lo gak mau cerita sesuatu ke gue? "
"Cerita apa?" Finda bingung sendiri dengan tawaran sahabatnya ini,tidak biasanya.
"Kalo gitu gue yang cerita. Kemarin pulang sama siapa lo? Gue udah khawatir banget tau soalnya kakak lo bilang gak bisa jemput. Yaudah gue balik, eh lo nya gak ada. Pas itu gue nelfon kakak lo lagi, lo nya udah di rumah," ucap Meli panjang lebar.
Ahh Finda jadi merasa bersalah.
"Ish Meli maafin gue. Lo juga kenapa gak ngabarin gue, kalo mau balik ke sekolah?"
"WA lo off dan gue udah ngechat lo tapi ctg mulu. Baru ctg 2 pas jam set 11 itupun wa gue kaga lo read!" kesalnya.
Finda langsung melebarkan bola matanya sambil menepuk jidadnya pelan. Kenapa dia bisa lupa kalo tadi malam dia mendapat chat dari Meli dan dia tidak sempat ngeread gara- gara dirinya yang panas dingin sehabis mengirimkan pesan untuk Fano.
Ah Fano! Untuk kedua kalinya Finda menepuk jidadnya. Meli yang melihat itu hanya memandang dengan tatapan aneh.
"Kenapa lo? " tanya Meli gemas sendiri.
Finda tidak memperdulikan ucapan Meli. Ia langsung mengotak atik ponselnya membuka aplikasi whatsapp dan seketika wajah imutnya menjadi cemberut.
"Yah diread," desis Finda dengan nada kecewa.
"Dasar aneh. " umpat Meli.
Finda langsung menoleh kearah Meli yang sedang sibuk mengeluarkan buka pelajarannya. Wajahnya terlihat elegan, Meli cantik dan dia terlihat lebih dewasa daripada Finda yang selalu seperti anak kecil. Betapa beruntungnya Finda mempunya sahabat yang selalu mengkhawatirkannya.
"Makasih ya Mel," celetuk Finda membuat Meli bingung sendiri.
"Makasih buat apa? "
"Udah khawatir sama gue, sampai lo harus balik ke sekolah lagi buat gue. "
"Jelaslah. Lo sahabat gue. "
"Maafin juga. "
"Maaf kenapa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Fiksi Remaja"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...