Hari ini seperti biasa, didalam kelas yang sudah mulai sepi. Meli merengek kesal kepada Finda sahabatnya yang satu minggu ini mulai mempunyai hobi baru.
Yapss, mencari tau nama murid baru yang sudah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama.
"Fin ayo ah ke kantin,yaelah gue lapar ni!!" rengek Meli kepada Finda yang sangat setia molototin benda pipihnya itu.
"Finda! " ulang Meli sedikit kesal.
Finda yang merasa terganggu mulai mendengus kesal. "Ishh Meli diam dulu, gue lagi sibuk intagraman ni, gue udah kenyang lo ke kantin aja sendiri."
"Kenyang apaan lo kenyang makan hp?" ketus Meli dengan kesal.
"Mau seribuan kali lo cari nama tu cowok di intagram osis atau sekolahan gak bakal ketemu. Udah tau dia anak baru. Ya ganteng sih, tapi juga gabakal langsung ngehits di ig!! " tambahnya.
Finda seperti sedang mencerna perkataan Meli. Dengan wajah serius Finda langsung meletakkan ponselnya dibangku dan menatap meli tanpa berkedip.
"Oke gue tau apa yang harus gue lakukan," serunya dengan senyum licik.
"Apaan? "
"Gue harus ketemu anak itu buat nanya namanya, sekalian deh minta nomer hpnya secara langsung!!"
Meli langsung melotot mendengar ucapan Finda yang sepertinya terdengar gila. Ia juga merasa aneh padahal Finda tidak begitu mengenal anak baru itu tapi rasa sukanya kenapa bisa sebesar ini. Jangan-jangan pria itu menggunakan pelet? Dih ngeri.
"Tau malu dikit kenapa Fin. Boleh suka tapi jangan murahan gini ah!! " kesal Meli.
"Dan inget lo ini terkenal cewek paling cantik dan cuek. Jangan sampai pangkat itu turun Findaa! " gemasnya.
"Siapa murahan? Gue? Yaelah Mel lo tau kan dan lo juga pernah denger waktu itu pas Bu Guru bilang kalo kita emang suka sama seseorang ungkapin aja siapa tau dia juga suka. Buat apa dipendam bikin sakit hati aja. Emang apa salahnya ngungkapin kalo kenyataannya emang kita suka? " jawab Finda tak terima.
"Serah lo pusing gue dengerin. Lo mau ikut gue ke kantin atau enggak?
"Ikut deh siapa tau itu cowok juga nyangkut di kantin," ucapnya dengan senyum yang merekah.
Meli tidak mengubris ucapan Finda, bisa gila dia mendengarkan orang yang sedang dalam masa kebucinan. Meli langsung pergi ke kantin dan dengan semangat Finda mengikutinya.
****
Kantin sangat ramai, membuat Finda harus melotot menatap setiap kursi. Takutnya pria idamannya ada disana. Namun alhasil pria itu tidak nampak batang hidungnya. Finda sangat kecewa.
"Lo mau pesan apa? Plis deh hp ditaruh dulu kenapa sih Fin!!" ucap Meli dengan nada tidak enak.
"Bakso sama es jeruk. udah sana pesenin Meli jangan bawel deh!" balas Finda tanpa melihat lawan bicaranya. Meli mengiyakan saja sambil berjalan ke mamang tukang bakso.
Beberapa menit kemudian pesanan Meli dan Finda sudah ada didepan mata. Meli yang sudah kelaparan sibuk memakan bakso dan mie ayam sekaligus. Ia sudah tidak memperdulikan sahabatnya yang kelihatannya mulai pusing dengan hobi barunya itu. Rasain tuh!
Dengan kesal Finda menaruh ponselnya dan menyentuh makanan yang sedari tadi dia abaikan. Meli yang melihat itu akhirnya tersenyum, walaupun dia bersikap acuh tetap saja dia sebagai sahabat khawatir dengan keadaan Finda.
"Gitu dong makan, stalker boleh tapi kesehatan diingat juga," ucap Meli kepada sahabatnya itu.
Jujur beberapa hari ini Finda suka tidak mood hanya gara gara menjadi stalker. Gadis itu selalu sibuk dengan benda pipihnya, mengalahkan hacker.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Roman pour Adolescents"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...