Fano keluar dari pintu kamarnya dengan tas ransel yang ia gendong disebelah lengannya.
"Kak kunci mobil mana? " tanya Fano kepada kakaknya yang sedang memasang kutek kuku.
"Mau kemana lo? Mau kerja kelompok doang kan? Pake motor aja gih. " suruh Felnia.
"Gue mau keluar." balasnya singkat.
"Btw gue baru sadar lo cool banget hari ini. Waww cakep bener adek gue. " ucap Felnia heboh.
"Gak usah basa-basi kuncinya mana. " kesal Fano. Pagi-pagi kakaknya sudah merusak moodnya.
"Santuy bang elahh, tu di loker. Mau kemana emang lo? " tanya Felnia.
"Keluar. " balas Fano singkat.
"Sama siapa? "
"Finda."
Spontan Felnia langsung melotot.
"Demi apa? Lo pacaran? Wihh bisa nembak cewek juga lo. "
"Gue yang jadian lo yang heboh! "
"Ya gue bangga aja akhirnya adik gue udah punya pacar. Daripada nanti digosipin gak laku atau malah gay."
Fano menghela nafas berat, kakaknya terlalu berlebihan menurutnya.
"Gue berangkat dulu deh! "
"Nanti bawa pacarnya kerumah, jangan lupa juga bawain gue martabak Fan! " seru Felnia.
Fano langsung mengambil kunci mobilnya dan menghiraukan ucapan Felnia. Ia langsung keluar rumah untuk menuju bagasi.
"Punya adik gitu amat! " celetuk Felnia sambil menggelengkan kepalanya.
Fano memasuki mobilnya, menghidupkan mesin dan menjalankannya. Hari ini ia akan menepati janjinya untuk mengajak gadisnya kencan.
***
Finda tersenyum lebar melihat Fano keluar dari mobil. Ia tidak habis pikir kenapa cowok yang memakai kaos hitam polos selalu terlihat tampan dan cool, seperti halnya Fano saat ini.
"Ayo. " ucap Fano membuat gadis itu tersentak.
"Pacar aku ganteng banget dah! " seru Finda.
"Lo mau tetep disitu? Yaudah gue jalan dulu. "
Finda langsung sigap menyusul Fano. "Nyebelin banget sih! "
***
Fano menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Ia terlihat begitu tenang juga sambil bernyanyi kecil mengikuti musik yang ada di dalam mobilnya. Lain dengan Finda yang gugup setengah mati, karena sekarang pria itu adalah pacarnya!
"Mau kemana?" tanya Fano membuka suara terlebih dahulu.
"Ke Ancol kan aku udah bilang mau liat aquarium ikan! " tukas Finda sewot sendiri.
"Santai kali. " jawab Fano datar.
"Terus mampir ke Dufan ya Fano. "
"Ancol sama Dufan apa bedanya? "
"Ya kan ke Ancol buat liat Aquarium terus Dufan buat main wahana. "
"Iyadeh serah. " jawab Fano singkat.
"Iyadeh serah serah serah. " Finda menirukan ucapan Fano sambil mencibir. "Ke pacar aja tetep dingin, gak ada manis-manisnya. Panggil sayang gitu kek. " sewot Finda kesal.
Tidak ada jawaban dari Fano, pria itu tetap fokus menyetir dan menikmati musik.
"Au ah sebelll pengen makan taro! "
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Fiksi Remaja"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...