Mau tau kelanjutannya? Jangan lupa komen sebanyaknya nanti aku up part selanjutnya:)
****
Fano menghentikan mobilnya didepan rumah mewah bercat putih. Ia melihat kedepan, mendapati seorang gadis sedang melambaikan tangan dan tersenyum.
Fano menghidupkan mesin kembali dan menyetir mobilnya sampai masuk kedalam garasi rumah itu. Setelah itu ia keluar dari mobilnya.
"Ini lo Fan? " tanya seorang gadis dengan wajah tak percayanya.
"Hm. "
"Terakhir gue ngeliat lo pas lulusan sd dan selebih itu gue cuma tau lo dari foto. Benar aja lo emang ganteng persis di fotonya. "
"Lo stalking gue ya Ren? " ujar Fano dengan senyum jailnya.
"Dih GR lo! Yaudah ayo masuk."
Gadis yang bernama Rena pun melangkah masuk kedalam rumahnya dan diikuti oleh Fano.
Rena adalah teman kecil Fano, dulu mereka sering bermain bersama. Namun saat Fano menduduki kelas SMP orang tuanya pindah rumah dan membuat keduanya berpisah.
"Gila lo Fan nyamperin gue pas lagi ada butuhnya. Kemarin-kemarinnya lo kemana gak inget gue lo? " cerocos Rena pada teman kecilnya itu.
Fano hanya terkekeh melihat tingkah Rena yang tidak berubah. Gadis itu memang memiliki sikap tomboy. Makanya ia tertarik memerima Rena menjadi temannya. Seperti halnya Fano tertarik menerima Finda sebagai pacarnya. Karena dia suka cewek yang apa adanya gak perlu menjadi orang lain untuk mendekatinya.
"Sorry Ren. "
"Jadi lo kesini mau ngapain nih? "
"Jadi gue mau minta bantu ke lo. Lo biaa bantu gak? "
"Pastilah gue bantu selama gue bisa. Lo kan temen gue iya gak? " tanya Rena sambil merentangkan tangannya di sofa.
"Emang lo ya gak ada perubahan. Jadi cewek dikit dong alus dikit biar ada yang mau."
"Kalo asli gue udah petikilan jadi lembut mungkin cuma bisa beberapa menit doang. Nanti kalo ada yang suka sama gue pas sikap gue lagi lembut, terus gimana kalo gue petikilan lagi. Apa dia bakal tetap suka sama gue? "
"Jadi lebih baik kita menjadi diri sendiri. Orang bakal lebih tau sikap kita sebenarnya, nanti ya kalo dia suka bakal stay kalo kaga ya go go aja. " sambungnya.
"Oke deh oke. "
"Yaudah jadi lo mau minta tolong apa? "
"Gini bokap lo kan punya perusahaan penerbitan buku tu. Kalo gue mau ngajuin cerita gue buat diterbitin bisa gak? "
"Wah tentu bisa mana ceritanya? "
Fano membuka tas ranselnya mengambil buku tebal milik Finda. Lalu ia menyodorkannya pada Rena.
"Cokelat Jingga dari judulnya aja udah bagus. "
"Tapi lo baca dulu takutnya cerita kurang cocok menurut lo. "
"Fano gue itu temen sd lo dan waktu sd aja lo udah jago banget bikin cerpen-cerpen. Sekarang gue yakin ini cerita pasti bagus banget. " puji Rena sambil memberikan senyum yakin pada Fano.
Rena mulai membuka bagian depan ia membaca sinopsis cerita itu. Tidak bisa dibohongi baru saja Rena membaca bagian pertama ia sudah tertarik. Sampai akhirnya Rena melihat nama FanoFinda di garis paling bawah.
"FanoFinda?"
"Jadi itu cerita collaborasi gue sama dia. "
"Waw! " Rena berjingkrak membuat Fano menatap bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Novela Juvenil"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...