Tingg.. Tongg..
Bel pulang sekolah berdering membuat seluruh siswa yang ada di dalamnya berhamburan untuk segera pulang.
"Buru buru amat lo tumben? " tanya Meli yang melihat Finda dengan kecepatan kilat memasukkan buku kedalam tasnya.
"Gue harus cepet cepet Mel, tadi Fano udah janji bakal pulang bareng takutnya dia ninggalin gue. " ucap Finda sambil menggendong tas Doraemonnya dan bergegas meninggalkan Meli yang masih sibuk merapikan alat tulisnya dengan slow. "Gue duluan ya Mel, dadahhh. " sambungnya.
"Oke, semoga sukses pdkt nya. " sahut Meli sambil menggeleng kepala melihat tingkah sahabatnya.
***
Finda berjalan menuju kelas Fano. Seperti perjanjian tadi pagi Fano akan mengantar jemputnya setiap hari. Dan ia tidak ingin Fano mengingkari janjinya. Maka dari itu Finda memilih menghampiri kelas Fano, karena sangat tidak mungkin kalo Fano yang akan menunggunya di ambang pintu kelas Finda sambil menatap fokus ponselnya. Sangat tidak mungkin!!
Disetiap jalan Finda tersenyum senyum sendiri mengingat kejadian tadi dimana ia dan Fano bermain game Mobile legend bersama. Sungguh momen yang menyenangkan. Ia jadi tidak sabar lagi untuk melihat wajah Fano, mendengar perkataan singkatnya yang selalu membuat ia mati kutu tapi tetap Finda suka.
Finda langsung mempercepat langkahnya menuju kelas Fano.Sampai di kelas IPA 2 ternyata kelas sudah sepi hanya ada Doni dan Feri yang sibuk membersihkan kelas.
"Fano mana? " tanya Finda kepada kedua manusia itu.
"Udah pulang lah. Ngapa emang? " sahut Doni.
"Kok kelas ini cepet banget pulangnya? "
"Iya Fin tadi kelas kita pas jam terakhir gurunya gak masuk, jadi pas bel bunyi tuh anak anak langsung balapan keluar." ucap Feri sambil mengkibaskan kemucing di meja guru.
"Kok kalian gak pulang? "
"Biasa tadi pas ulangan bahasa inggris kita ketahuan nyalin jawaban si Meno. Jadi dihukum deh. "
"Fano beneran udah pulang? " tanya Finda dengan wajah di tekuk sedikit kecewa.
"Nah lo liat sendiri ada apa enggak tu anak. Kalo belum puas cari di kolong kolong meja tuh. " sahut Doni dengan sewotnya sambil menuding meja meja yang tak berdosa.
Finda hanya diam ia malas berdebat dengan manusia seperti Doni. Moodnya saat ini sedang kacau. Harapan untuk pulang bersama lelaki idamannya sudah sirna.
"Ternyata terlalu berharap dapat menimbulkan kekecewaan."
"Yaudah makasih. Gue pulang dulu. "
"Iya Fin hati hati di jalan. " ucap Feri.
"Awas di jalan gausah mikirin Fano entar lo nabrak tiang. " sambung Doni asal.
***
Finda menelusuri lorong sekolah dengan raut muka yang tidak bisa dijabarkan.
Suasana yang mendung sangat pas dengan hatinya yang sekarang sedang kesal.Saat melewati koridor sekolah Finda dapat melihat kearah parkiran, seorang cowok yang sedang duduk di motornya sambil memainkan ponsel. Itu Fano.
Seketika wajahnya tersenyum ceria. Fano tidak meninggalkannya dia masih ingat dengan janjinya. Finda langsung berlari ke arah Fano.
"Fano kenapa gak nungguin aku? " tanya Finda sedikit ngos ngosan.
Fano hanya menatap gadis ini heran, padahal ia sudah menunggu gadis ini di parkiran selama 20 menit lebih 8 detik dan gadis itu mengatakan dia tidak menunggunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Novela Juvenil"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...