Hallo bebiii.....
Cokelat Jingga update nih, siapa yang udah nungguin?
Oke jangan lupa buat komen sebanyaknya biar update part selanjutnya lebih cepat😂💛💛Jangan senyum-senyum sendiri yaa bacanya:v
Happy Readingggg...
Smg tetap sukaaaaa😍
****
Hari ini seperti ada keanehan yang dirasakan Fano. Ternyata terlalu sering diganggu dengan gadis menyebalkan itu, sekali gadis itu tidak mengganggunya sangat terasa sepi.
Sudah dari pagi hari, istirahat pertama, kedua, dan bahkan saat ini. Bel sekolah sudah berdering dan gadis itu masih tidak menampakkan dirinya di hadapan Fano.
"Apa tu anak marah sama gue? " batin Fano.
"Woeeee! " seru Doni membuat Fano tersentak.
"Paan! " kesal Fano.
"Kenapa sih lo Fan, dari tadi bengong mulu kayak lagi mikirin alamat janda! " celetuk Doni membuat Fano mendesah malas.
"Serah lo! " ketus Fano sambil berlalu dari hadapan sahabatnya itu.
"Gue denger kemarin sih wakil ketua osis nembak si Finda! " celetuk Feri membuat langkah Fano berhenti.
Fano berbalik menatap sahabatnya yang memberi senyuman simpul.
"Tuh kan keliatan banget sikap lo gini gara-gara Finda gak nyamperin lo kan? " tebak Feri sambil tertawa kecil.
Fano yang mendengarkan itu tidak merespon. Yang ia butuhkan hanyalah penjelasan tentang Joshua yang menembak Finda. Ah, apakah gadis itu menerimanya?!
"Gak usah muter-muter jelasin maksud lo itu! "
Feri yang melihat sahabatnya memerah merasa sedikit takut. Lalu ia mendekat dan menepuk pundak Fano. "Santai Man si Finda nolak dia kok! "
Kening Fano mengerut. "Dari mana lo tau?"
Lagi-lagi Feri menghela nafas pelan, sahabatnya memang benar-benar terlihat khawatir. "Jadi tadi malam pas gue lagi nongki-nongki tampan eh ada si Joshua sama sahabatnya. Si Joshua itu cerita soal Finda yaudah gue nguping. Katanya Finda nolak dia gara-gara lo! "
"Dasar lo tukang nguping! " celetuk Doni.
Feri hanya mencibir ke arah Doni. Detik selanjutnya ia kembali menatap sahabatnya itu. "Jadi Fan ini kesempatan lo buat nembak Finda. Jangan buat Joshua semakin dekat dan nyaman sama dia."
"Gue ngerti! "
"Ngerti terus kapan nembaknya? Gue jadi heran lo suka apa enggak si sama tuh cewek! "
"Menurut lo? " tanya balik Fano membuat kedua sahabatnya hanya bisa memegang kepalanya kesal.
"Serah lo. Angkat tangan gue dah gak mau ikut campur! Ayo Don tinggalin ni batu di sini. " sinis Feri sambil meninggalkan Fano.
"Jangan sia-siakan orang yang lo sayang, karena belum tentu besoknya dia masih sayang sama lo! " desis Doni kepada Fano sebelum membuntuti Feri.
Fano hanya terdiam menatap kepergian kedua sahabatnya. Kini hanya ada dirinya di kelas itu. Pikirannya mulai tidak karuan. Ia tau apa yang harus dilakukannya sekarang.
Fano keluar dari kelasnya menelusuri lorong sekolah. Sempat ia mendatangi kelas Finda tapi, kelas itu sudah kosong. Ia berencana akan mendatangi rumah gadis itu saja.
Namun saat mendekati parkiran ia melihat Meli, sahabat Finda. Ia memutuskan untuk bertanya saja kepada Meli.
"Ekhem." dehem Fano membuat Meli tersentak.
![](https://img.wattpad.com/cover/161502407-288-k304398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFANO (MASIH REVISI)
Novela Juvenil"Fano!! segala sesuatu itu memang harus dicoba dulu. " ujar Finda dengan wajah sok seriusnya. "Terus? " "Terus ya kita harus nyoba pacaran dulu biar Fano percaya kalo aku ini tulus. " jawab Finda dengan tak berdosanya. Fano langsung bergidik ngeri...