Hari itu, Heejin dan Gowon bangun kesiangan, tentu saja. Tapi tidak ada yang curiga, kebanyakan menganggap mereka masih butuh istirahat pasca kejadian dua hari yang lalu.
"Ini, tadi pagi kau melewatkan sarapan kan?" kata Yeji sambil menyodorkan kotak plastik.
Heejin menerimanya dengan senang hati, "Thank you,"
Sekarang Heejin dan Yeji tengah duduk di lapangan, di bawah pohon yang teduh tentunya. Tidak mau ambil resiko jika Yeji terluka.
Walau vampire yang bersekolah di OBS dengar-dengar sudah diberi semacam ramuan khusus supaya bisa bertahan di bawah matahari, ramuan itu tidak benar-benar melindungi mereka 100%. Lebih baik cari aman kan?
"Kau nggak ada tugas sama divisi Hunter?" tanya Heejin sambil menyuapkan sesendok daging ke mulutnya.
Yeji menggeleng, "Hari ini Jennie dan Wonpil memutuskan untuk libur tugas. Bahan makanan masih banyak di ruangan kami,"
Kemudian keduanya terdiam. Heejin sibuk dengan makanannya, sementara Yeji tengah melamunkan sesuatu.
"Eh jin,"
"Kenapa?"
Yeji terdiam sebentar, "Kemarin... Kamu ke hutan karena lihat sesuatu ya?"
Heejin yang tadinya hendak menyuap nasi di sendoknya, langsung berhenti ketika mendengar pertanyaan Yeji.
"Maksudnya?" tanya Heejin pura-pura tidak tahu.
"Jujur aja," desak Yeji.
Akhirnya Heejin mengangguk, "Iya,"
"Kamu lihat apa?"
"Orang pake jubah item. Waktu aku tatap-tatapan sama dia, ternyata wajahnya mirip banget sama—Huang Renjun," suara Heejin sedikit memelan di akhir kalimatnya.
Yeji mengangguk pelan, kemudian kembali terdiam.
"Memangnya kenapa ji?" tanya Heejin.
"Ah itu..."
Heejin kembali melanjutkan makannya, "Kamu juga lihat?"
Yeji mengangguk ragu, "Sempet lihat wajahnya nggak?" tanya Heejin.
Yeji lagi-lagi mengangguk, membuat Heejin mengalihkan pandangan dari makanannya.
"Mirip siapa?" tanya Heejin pelan.
"H-Hwang Hyunjin,"
DOR!
"A-AARGH!!!"
"YEJI?! Kamu kenapa? Tolong! Haduh... Ah! Bae Jinyoung! Bantuin!" seru Heejin panik ketika melihat lelaki dengan kemampuan telekinesis itu.
Jinyoung yang melihat keadaan Yeji langsung berlari menghampiri mereka berdua.
"K-kenapa nih?"
"Udah mending lo cepetan bawa dia ke ruangan Healer!"
Jinyoung mengangguk. Kemudian, Heejin bisa melihat warna mata Jinyoung berubah menjadi biru keunguan, kemudian tangannya terarah pada Yeji yang masih merintih kesakitan.
Tubuh Yeji mulai terangkat dan Jinyoung langsung membawanya ke ruangan Healer.
Sementara itu Heejin tetap di tempatnya. Setelah Jinyoung membawa Yeji pergi, Heejin memutar tubuhnya dan menghadap ke arah hutan di belakangnya.
Tepat seperti dugaan Heejin, orang berjubah hitam itu berdiri agak jauh di dalam hutan. Tapi, Heejin masih bisa melihatnya dengan jelas.
"Apa yang dikatain Jisung bener," gumam Heejin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔
Fanfic[红] Second Book of ATTACK's Series "There always be a second chance. Can we save them?" Permainan ini belum selesai. Mereka masih memiliki kesempatan, untuk membawa teman mereka kembali. Tapi apakah benar itu tujuan utama dari permainan kedua ini? (...