20

405 82 12
                                    

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Heejin pada Taehyun.

"Tentu saja. Hal seperti ini sudah sering terjadi pada kami," jawab Taehyun tanpa melihat ke arah Heejin.

Heejin mengangguk paham. Ia terdiam melihat Yeojin dan Wonyoung yang tampak sibuk dengan banyak peralatan yang entah Heejin tidak tahu namanya.

"Taehyun, boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Heejin yang dibalas anggukan oleh Taehyun.

"Jujur saat Bian berteriak kesakitan tadi, aku melihat glitch di badannya. Kalian pun belum selesai menjelaskan soal Squadron pada kami," Heejin berhenti sebentar.

"... Jadi sebenarnya kalian ini siapa?"

Taehyun awalnya terdiam. Kemudian ia menghela napasnya pelan.

"Kami sudah tahu hal seperti ini akan terjadi. Ayo, kuajak kalian ke tempat lain untuk menjelaskan. Jisung kau ikut?" tanya Taehyun ketika menyadari sedari tadi Jisung memperhatikan mereka.

Jisung mengangguk. Kemudian mereka berempat, Heejin, Gowon, Taehyun, dan Jisung, pergi menjauh dari tempat itu.

"Kenapa kita harus membicarakannya di tempat lain?" tanya Gowon penasaran.

"Kita tidak ingin hal yang sama terjadi," balas Jisung.

Bersamaan dengan itu, mereka sudah berhenti di depan sebuah ruangan dari kaca buram.

Heejin pikir, ruangan ini juga memiliki sistem keamanan seperti yang lain, tapi nyatanya Jisung langsung membuka pintu kaca itu tanpa perlu memasukkan kode atau hal semacamnya.

"Apa bedanya ruangan ini dengan ruangan yang lain?"

Mereka duduk di kursi yang melingkari sebuah meja lingkaran, "Ruangan ini... Memiliki sistem proteksi tertinggi dibandingkan yang lain,"

"Memangnya apa tujuan sistem proteksi itu?"

"Supaya tidak ada seorang pun bisa mengetahui percakapan kita. Sekalipun ia menggunakan teknologi," jawab Taehyun.

Heejin dan Gowon mengernyit bingung, "Maksud kalian apa sih? Memang ada yang mengawasi kita? Atau gimana?" tanya Heejin.

"Ya. Sistem kami diberi semacam pengawasan digital sehingga apapun yang kami ucapkan atau lakukan, semuanya terpantau,"

"Sistem... Berarti kalian ini..."

Jisung dan Taehyun tersenyum tipis, "Kami bukan manusia asli. Kami hanya sebatas program,"

"B-bukan manusia?"

Taehyun mengangguk, "Taeyong dan Mark membuat kami sebagai pelengkap dalam game. Kami tahu semua tentang ATTACK Game ini, karena mereka sudah memasukkan semua data ke dalam sistem kami,"

"Jadi bisa dibilang mereka juga menggunakan para Squadron sebagai penyimpan data cadangan,"

"Mereka juga memasang self attack pada sistem kami. Jadi kalau kami melakukan hal diluar keinginan mereka, ya... Kalian bisa lihat apa yang terjadi pada Bian tadi,"

"Tapi, kami justru menjadi bingung ketika kalian tidak tahu menahu soal Squadron," tambah Jisung.

"Emm... Mungkin, mereka memang ingin para ATCKers tahu soal Squadron di waktu tertentu. Tapi, bukan saat ini," kata Heejin.

"Bisa jadi. Tapi, mereka memang tidak memberitahu kami soal konsep mereka sih. Mereka hanya mengatakan tujuan dibuatnya Squadron dalam game ini,"

"Memang apa tujuannya?"

Jisung dan Taehyun saling tatap satu sama lain dengan ragu, "Kami tidak yakin kalian akan siap mendengar hal ini," kata Jisung.

"Kenapa?" tanya Heejin dan Gowon bersamaan.

Jisung dan Taehyun terdiam untuk waktu yang lama. Heejin dan Gowon pun terus menunggu hingga akhirnya mereka kembali angkat bicara.

"Kalian benar-benar yakin ingin tahu?"

Keduanya mengangguk mantap walaupun merasa takut juga, karena tampaknya tujuan dari Squadron ini benar-benar rahasia.

"Kalian bisa berjanji untuk tidak memberitahukannya pada siapapun?" tanya Taehyun memastikan.

"Kami janji,"

Taehyun dan Jisung saling bertatapan lagi. Kemudian Taehyun mengangguk.

"Beberapa minggu lagi, misi utama kalian dalam game ini akan dilaksanakan,"

"Dan selama beberapa minggu ke depan, kalian akan mulai menemukan banyak tanda dan kode yang mengarah pada misi kalian,"

Heejin dan Gowon mengangguk paham. Mereka masih menunggu dengan sabar untuk mendengar penjelasan utama mereka.

"Tugas para Squadron adalah membantu kalian menjalankan misi itu dan memastikan semuanya bisa kembali dengan selamat,"

Gowon mengangkat sebelah alisnya, "Jadi... Apa misi kita itu?"

"Misi kalian... Argh, apa kalian yakin sudah siap untuk mendengarnya?" tanya Jisung lagi.

"Astaga! Tinggal katakan saja apa misi kita. Apa sesulit itu—" protes Heejin.

"Kalian harus melawan teman kalian yang sudah mati di game sebelumnya!" seru Jisung.

Dan satu kalimat dari Jisung itu, sudah cukup membuat Heejin dan Gowon membisu.

Dan satu kalimat dari Jisung itu, sudah cukup membuat Heejin dan Gowon membisu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah, mudeng kan soal Squadron? :v

Jaga kesehatan~ thx for ur support.

Lama-lama bosen juga kalimatnya nggak ganti-ganti :")

[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang