44

341 70 8
                                    

BRAK!

"Bangun bangun!"

Jam 5 pagi, para vampire memasuki kamar kelompok 1 dan membangunkan mereka.

Tapi sekuat apapun mereka berteriak, tidak ada yang berkutik. Mereka tetap nyaman dalam posisi tidur mereka.

Tidak perlu takut ATCKers lain akan terganggu oleh teriakan mereka. Karena sebenarnya kebanyakan dari mereka sudah meninggalkan Central sejak pagi-pagi buta.

Walaupun tidak ada kata perpisahan, mereka semua sudah berjanji untuk kembali ke Central di hari kelima nanti.

"BANGUNNNN!!!" teriak Felix.

Tapi tetap saja tidak ada yang bergerak. Para vampire itu menghela napas.

"Senyaman itukah tidur?" tanya Nancy.

Yeji mengangguk, "Sangat nyaman. Apalagi setelah kau melakukan aktivitas yang melelahkan," jawabnya sambil tersenyum tipis.

Kenyataannya, Yeji juga pernah menjadi manusia dan dia tahu rasanya tidur itu seperti apa.

"Then, what should we do now?" tanya Chaewon.

Gowon menghela napasnya kasar, "Aku akan memanipulasi mimpi mereka saja,"

Mata Nancy langsung tampak berbinar-binar, "Aku juga ikut! Kita bagi dua ya!"

Gowon mengangguk pelan. Tapi, kemudian ia menyadari wajah terkejut sekaligus bingung dari teman satu kelompoknya. Ia pun tertawa kecil.

"Kalian para junior belum diajarkan untuk memanipulasi mimpi. Apalagi half blood, kalian kan hanya punya kekuatan untuk mengeluarkan cahaya merah," jawab Gowon yang membuat mereka mengangguk paham.

Kemudian Gowon dan Nancy menatap wajah damai kelompok 1 yang masih tertidur.

"Jangan memanipulasi dengan hal-hal aneh Nancy. Buat mereka terbangun saja," pesan Gowon.

Nancy mengangguk sambil meringis. Padahal ia sudah merencanakan sesuatu di kepalanya.

Kemudian mata merah keduanya seakan menyala. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana prosesnya. Yang jelas beberapa menit kemudian, anggota kelompok 1 mulai terbangun dengan wajah terkejut.

"SETAN! AKU MIMPIIN SETAN! ANJER!" itu suara teriakan Haechan yang tampak pucat.

Nancy tampak menahan tawanya melihat wajah Haechan. Sementara itu Gowon merotasikan bola matanya, ia sudah tahu kalau Nancy akan mengerjai setidaknya salah satu dari mereka.

"Nah, kalian sudah bangun?" tanya Gowon.

Keenam orang yang masih tampak shock itu, langsung menatap ke arah para vampire.

"Maaf aku dan Nancy harus memanipulasi mimpi kalian. Ini supaya kalian bangun—"

"NGAKU SAPA YANG NGASIH MIMPI WAJAH NYOKAP GUE?!" seru Guanlin tidak terima.

Dan segera saja tawa Nancy pecah. Perempuan itu memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

Guanlin menatap Nancy dengan kesal. Ia segera bangun dari posisi duduknya dan berlari untuk mengejar Nancy yang sudah pergi keluar ruangan itu.

Gowon yang melihat aksi kejar-kejaran itu mendecak kesal dan kembali menatap ke kelima orang tadi.

"Ayo, kita harus segera berangkat,"

Haechan, Heejin, dan Gowon berjalan menuju garasi jeep setelah sudah selesai bersiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan, Heejin, dan Gowon berjalan menuju garasi jeep setelah sudah selesai bersiap.

Di garasi mereka sempat bertemu dengan Johnny dan Rose.

"Hello there!" sapa Johnny.

Mereka bertiga tersenyum untuk membalas sapaan Johnny.

"Are you in the same group?" tanya Haechan sambil berjalan menuju jeepnya.

Johnny mengangguk, "We got the Swamp. How about ya?"

"Desert,"

Johnny mengangguk paham, "Good luck then. Don't forget to come back after five days,"

"Of course,"

Kemudian Johnny menghentikan aktivitasnya dan menatap Haechan. Haechan yang merasa sedang diperhatikan langsung mendongakkan kepalanya.

"What is it?" tanya Haechan bingung.

Johnny menghela napasnya, "Hope we'll see each other again after five days,"

"Of course we will! Oh come on! Don't make me feel emotional,"

Johnny tersenyum tipis, "I hate to say this but—always remember that we had been a team once. Don't forget me when we already out from this game okay?"

Mata Haechan mulai berkaca-kaca. Ia segera berlari ke arah Johnny dan memeluk lelaki yang lebih tua darinya itu.

"Don't cry. I'm sure we'll survive okay?"

Haechan mengangguk dalam pelukan Johnny. Kemudian ia melepaskan pelukannya dan menatap wajah lelaki itu.

Jika di dunia nyata, mungkin lelaki ini sudah menikah dan memiliki anak. Dia akan menghabiskan waktunya bersama keluarganya.

Tapi, dia justru terjebak dalam game ini selama bertahun-tahun. Hal itu membuat hati Haechan seakan teriris.

"Johnny! Let's go! The others are waiting," panggil Rose.

Johnny menolehkan kepalanya, "Coming!"

Kemudian ia kembali menatap Haechan sambil tersenyum, "Good luck and see you again,"

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga sudah melambaikan tangan ke arah 2 jeep yang sudah terisi oleh kelompok Johnny dan Rose.

Mereka menatap kepergian jeep itu hingga benar-benar menghilang dari pandangan.

"Hhh... Semoga kita semua bisa keluar dari game ini," kata Heejin.

Mereka terdiam sebentar sebelum akhirnya Gowon memecah keheningan itu, "Ayo! Yang lain pasti sudah menunggu,"

Heejin dan Gowon pun kembali ke jeep masing-masing. Sementara Haechan masih tetap berdiri di tempatnya.

Ia menatap ke arah perginya 2 jeep tadi dengan tatapan datar.

"I'm sorry,"

"Lee Donghyuck! Lo ngapain?! Cepetan urusin jeep lo!"

Haechan yang mendengar teriakan Heejin langsung berlari ke jeep nya. Samar-samar dia bisa mendengar Gowon yang bertanya pada Heejin siapa itu Lee Donghyuck.

"Hhh..."

Update whew :) masih pada liburan kah? Liburan pada ngapain? Author membusuk di rumah ;-;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Update whew :) masih pada liburan kah? Liburan pada ngapain? Author membusuk di rumah ;-;

Met puasa bagi yang menjalankan :)

Thx for ur support, jaga kesehatan <3

[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang