[红] Second Book of ATTACK's Series
"There always be a second chance. Can we save them?"
Permainan ini belum selesai. Mereka masih memiliki kesempatan, untuk membawa teman mereka kembali. Tapi apakah benar itu tujuan utama dari permainan kedua ini?
(...
"Mereka ketinggalan sejauh apa sih?!" kata Haechan sambil melihat ke layar yang ada di samping kemudi.
Siapa tahu titik keempat teman mereka secara ajaib muncul lagi.
"Tapi aneh nggak sih? Kita sama sekali nggak sadar kalau mereka ketinggalan," kata Nakyung.
"Makanya itu gue juga bingung," balas Haechan.
"Dan kita juga tidak dapat panggilan dari mereka. Kalau mereka dalam bahaya, seharusnya mereka langsung meminta bantuan kan?" tambah Jeongin.
Mereka bertiga membenarkan kalimat Jeongin dalam diam.
"Lee Haechan..."
"Hah? Apa?"
Gowon menatap Haechan kaget, "Kau bisa mendengarnya?"
"Mendengar apa?"
"Suara... Di kepalamu," kata Gowon.
Haechan menaikkan kedua alisnya, "Bisa. Itu kamu?"
Gowon tidak menjawab pertanyaan Haechan dan terdiam sebentar.
"Tunggu dulu. Kalau Haechan bisa mendengar telepatiku, kenapa Heejin tidak bisa?" gumam Gowon.
"HEY LOOK!" seru Jeongin sambil menunjuk ke arah depan.
Mereka bertiga langsung melihat ke arah yang ditunjuk Jeongin. Dari kejauhan mereka bisa melihat seperti titik hitam.
Tapi, semakin lama, titik itu mulai terlihat seperti manusia.
"Mungkin itu mereka. Ayo kesana!" kata Nakyung.
Haechan mempercepat laju jeepnya. Dan benar saja.
"MARK LEE!!!" seru Haechan setelah melihat objek itu dengan jelas.
Kondisi teman mereka benar-benar buruk, mereka nyaris seperti zombie.
Keringat dan pasir nyaris memenuhi seluruh tubuh mereka. Luka dan darah ada di beberapa bagian tubuh mereka. Cara berjalan mereka pun sedikit terseok-seok.
Haechan menghentikan jeepnya bertepatan dengan teman mereka yang ambruk.
Mereka berempat langsung turun dari jeep itu dan berlari ke teman mereka itu.
"Kalian dari mana aja sih?!" seru Haechan sambil berlari menghampiri Mark.
"Hwang, kau baik-baik saja?" tanya Jeongin yang dibalas anggukan lemah oleh Yeji.
"I'm fine," kata Yeji pelan.
Jeongin pun segera membawa tubuh Yeji ke jeep mereka.
"Heejin!" seru Nakyung sambil meraih tubuh Heejin.
Gowon pun mengikuti Nakyung dan sedikit terkejut ketika melihat keadaan temannya itu dari dekat.
"Apa yang terjadi?!" kata Nakyung panik.
Heejin ingin menjawab tapi rasanya ia terlalu lemas untuk mengatakan sebuah kalimat.
Akhirnya Nakyung memapah tubuh Heejin dan membawanya ke jeep mereka.
Ketika yang lain sudah berjalan ke arah jeep, tiba-tiba saja Gowon berhenti di tempatnya.
"Wait. Where's Chaewon?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.