"Jadi... Apa kita sepakat?"
Namjoon sebenarnya sudah ingin memukul Taeyong sedari tadi. Tapi setelah mereka mengancam akan menyakiti Heejin, ia jadi ragu.
Ia menatap Taeyong dengan tatapan dingin, "Kau masih sama. Licik dan tidak manusiawi, Lee Taeyong,"
Taeyong tertawa, "And that's how Lee's Family worked,"
Namjoon mengernyitkan dahinya bingung. Sebenarnya tidak hanya Namjoon yang bingung, semua ATCKers pun ikut bingung ketika mendengar kata Lee's Family.
"What do you mean?"
"Kalian masih belum paham?" tanya Taeyong dengan wajah pura-pura terkejut.
Kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya, "Such a fool. Kami berlima-Lee Taeyong, Mark Lee, Lee Nakyung, Lee Jeno, dan Lee Haechan-adalah keluarga,"
Semuanya tersentak mendengar kalimat itu. Benar juga... Kenapa mereka tidak sadar kalau kelima orang itu bermarga Lee?!
"J-jadi... Maksudmu..."
"Ya! Semua bagian game ini adalah maha karya dari kami berlima. Dan terima kasih pada keahlian akting kami, kalian semua bisa membuat game ini sukses besar!" seru Taeyong.
Guanlin menatap Haechan, yang ternyata juga menatapnya saat itu. Keduanya bertukar pandang cukup lama.
Dan Guanlin menyadari sesuatu. Itu... Bukan Haechan yang ia kenal. Haechan yang selalu tampak bodoh, ahli dalam hal cursing, berisik dan tidak tahu malu.
Tapi siapa sangka, kalau itu semua hanya bagian dari akting. Haechan yang ia lihat sekarang, justru menatapnya dengan tatapan dingin dan remeh.
"Oh... Lihatlah wajah tak berdaya kalian..." kata Taeyong dengan intonasi yang menyebalkan.
Kemudian Taeyong menatap keempat 'adiknya' itu dengan senyum miring, "You guys don't wanna say anything?"
Jeno menatap Taeyong, "Please?" tanyanya yang dijawab anggukan oleh Taeyong.
Jeno pun berjalan maju, mendekati para ATCKers. Dan Guanlin berani bersumpah, kalau lelaki itu menatapnya dengan tatapan penuh arti.
"Apa yang dia rencanakan?" pikir Guanlin.
Tapi kemudian dalam satu kedipan mata, kejadian tak terduga terjadi saat itu juga.
Semuanya terjadi begitu cepat, hingga tak ada yang menyadari proses kejadian itu.
Jeno menghadap Taeyong dan di tangannya terdapat sebuah senapan yang sudah ditarik pelatuknya. Di belakangnya berdiri Kim Lip dan Sihyeon versi cyborg dengan senapan di masing-masing tangan keduanya.
Dan Jeno cukup terkejut melihat Taeyong, Mark, Nakyung, dan Haechan yang juga mengarahkan senapan ke arahnya.
Taeyong menyeringai, "Hello... Traitor,"
"W-what... How do you-"
"As a part of Lee's Family, you're so cunning and smart Lee Jeno. But... You'd forgot, we also part of Lee's Family," kata Mark.
Jeno mendecih remeh, "At least I used that ability to do positive things. Unlike you guys,"
Semua ATCKers hanya menatap perdebatan di hadapan mereka dengan ekspresi terkejut dan kebingungan.
Sementara itu, Gowon masih menghubung-hubungkan semua kejadian yang berlangsung di depannya ini.
Waktu itu, Squadron bilang ada cyborg yang berkhianat dan berada di sisi creator.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔
Фанфик[红] Second Book of ATTACK's Series "There always be a second chance. Can we save them?" Permainan ini belum selesai. Mereka masih memiliki kesempatan, untuk membawa teman mereka kembali. Tapi apakah benar itu tujuan utama dari permainan kedua ini? (...