08

587 92 13
                                    

"Mark, emang di kloter pertama ini yang dateng grup berapa?" tanya Heejin.

"Grupnya kita sama grupnya Gowon. Kenapa?" tanya Mark.

Heejin menggeleng, "Nggak papa,"

Tapi, Mark tahu pasti ada sesuatu. Kemudian dia melihat ke sekelilingnya. Dan benar saja, Gowon dan grupnya sudah duduk di salah satu tempat yang ada.

"Sebelum kesini, kalian masih interaksi sama anak OBS?" tanya Mark.

Guanlin dan Haechan menggeleng, "Kita sih enggak. Kalo Heejin nggak tau gue," kata Guanlin.

Semua atensi tertuju pada Heejin yang fokus melihat Gowon dan teman-temannya. Merasa ada yang memperhatikan Heejin menoleh.

"Apa?" tanyanya.

"Yeuu... Si nyai, habis dari mana aja?" sindir Haechan.

Heejin memukul lengan Haechan pelan, "Apasih chan,"

"Itu ditanyain. Masih interaksi sama anak OBS kagak?" kata Guanlin.

"Oh... Gue sih masih. Tapi, cuman sama Hwang Yeji,"

"Hwang Yeji... Oh, Yeji adeknya Hyunjin kan?" kata Mark.

Haechan dan Guanlin tampak terkejut, "HAH?! ADEKNYA HYUNJIN?"

Heejin mendecak, "Biasa aja elah,"

Mark mengangguk, "Adek tiri lebih tepatnya,"

"T-tapi... Kok bisa?"

"Dah ah nggak penting. Tuh makanannya dah dateng," ujar Heejin.

Benar saja. Beberapa orang yang tampak asing bagi mereka bertiga, keluar dari Central dengan membawa semacam kotak bekal transparan. Salah satu dari mereka menghampiri mereka berlima dan memberi 5 kotak bekal itu, lalu pergi.

"Di sini kita masih pake sistem 2020-an. Jadi blom ada piring hologram dan semacamnya," jelas Nakyung setelah melihat raut kebingungan dari mereka bertiga.

Mereka bertiga mengangguk-angguk paham. Tanpa basa-basi mereka memakan makanan dari kotak bekal itu.

"Habis ini, kita bakal ngapain?" tanya Guanlin.

"Sampe kloter E2 blom dateng, kita nggak ada kegiatan pasti. Kita lebih ke persiapan buat challenge selanjutnya," jelas Nakyung.

Haechan mengernyit, "Kalian kan creator. Apa kalian nggak tau kapan mereka dateng dan apa challengenya itu?"

"Nah kita lupa bilang soal ini. Kita, creator, di game kali ini cuman sebatas tau teknis sama peraturan di game ini. Tapi, buat hal yang tadi lo tanyain, kita sengaja ngapus memori kita soal itu. Biar kita semua di sini kedudukannya sama," jelas Nakyung.

"Well, that's fair," gumam Heejin.

Beberapa saat kemudian, jam makan sudah berakhir. Kebanyakan sudah kembali ke dalam Central, tapi masih ada yang tetap di lapangan.

"Kalo di sini, kita tidur dimana?" tanya Haechan.

"Ruangan tadi. Itu ruangan grup kita. Di sini setiap grup punya ruangan sendiri," jelas Mark.

"Tapi, bukannya di sana nggak ada kasur ya?"

Mark tersenyum tipis, "Dude we don't have any bed in here,"

"L-lho... Berarti kita..."

"We'll sleep on the floor,"

"We'll sleep on the floor,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang