50

330 68 9
                                    

"Kameranya hilang,"

"APA?!"

Seruan Guanlin membuat mereka yang ada di dalam tenda langsung mengintip keluar. Bahkan Mark dan Chaewon ikut terbangun.

"Kenapa kenapa kenapa?!" tanya Felix heboh.

Mark mengeluarkan kepalanya dari tenda sebelah kanan. Rambutnya berantakan dan wajah khas bangun tidurnya, membuat Jeongin ingin tertawa.

"Tahan ngin. Waktunya tidak tepat," pikirnya dalam hati sambil bersemedi untuk menenangkan diri.

"What happened?" tanya Mark dengan suara serak.

Haechan tiba-tiba bersujud di depan teman-temannya, membuat mereka semua bingung.

"Weh weh! Aku tahu kalau aku adalah raja, tapi kamu tidak perlu bersujud seperti itu rakyatku!" kata Felix (masih sempet-sempetnya ye).

Dan kalian tahu kan, hadiah apa yang diterima jika ngebacot? Ya benar! Jitakan penuh cinta <3

"AAK!"

Nancy memelototi Felix, "Tutup mulutmu kalau kau masih ingin hidup,"

Dan Felix pun langsung terdiam mendengar ancaman Nancy.

"MAAFIN GUEEE..." seru Haechan yang masih bersujud.

"Memangnya ada apa sih?" tanya Chaewon bingung.

Karena Haechan tak kunjung menjawab pertanyaan mereka, Guanlin langsung mendapat tatapan dari sejuta umat.

"Guanlin! Haechan kenapa?" tanya Gowon.

Guanlin yang masih sedikit shock menatap Gowon dengan wajah panik, "I-itu..."

"KAMERANYA ILANGGG... HUWEEE!!! MAAFIN GUE..." potong Haechan.

Perlu waktu sekitar 10 detik sebelum akhirnya mereka semua membulatkan matanya.

"HAH?!"

"Serius lo?!"

"Haechan jangan bercanda!"

"BRISIK!!!" (Heejin dari dalem tenda).

Haechan pun mengangkat kepalanya dan menatap teman-temannya dengan mata berkaca-kaca.

"Maafin gueee..." katanya lagi.

Felix yang tadinya sudah siap menyerang Haechan dengan segala protesan, langsung menutup mulutnya lagi setelah mengingat ancaman Nancy.

"Chan... Plis," kata Guanlin.

"Habis ini mesti lo bakal bilang 'Tapi boong' kan? Ngaku lo!" kata Nakyung.

Tapi Haechan menggelengkan kepalanya dan mulai berdiri.

"Ok dia serius," gumam Nancy.

Marah? Tentu saja mereka marah. Terutama Guanlin, Nancy, Felix, dan Nakyung. Mereka sudah bersusah payah untuk mendapat petunjuk itu. Tapi ternyata kameranya justru hilang.

Tapi jika diingat-ingat, Haechan juga bersama dengan mereka. Dia juga bersusah payah untuk mencari petunjuk itu.

Felix pun menepuk pundak Nancy pelan, "Pssst... Nancy," bisiknya pelan.

"Apa?"

"Aku boleh bicara sekarang?" ijin Felix.

"Ya boleh lah! Kenapa kau ijin padaku?!"

Felix pun langsung tersenyum senang, "Tenang saja! Aku hapal sebagian isi dari petunjuknya!"

Mereka langsung menatap Felix yang tampak yakin dengan kata-katanya.

[2] ATTACK's Series: SECOND ATTACK ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang