33. Camilo Family (2)

283 48 18
                                    

Aku suka berpura-pura pada kebohongan yang sudah diketahui kebenarannya.

-Leonick Agnelo-


-Leonick Agnelo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



SMA Angkasa Victory, pendirinya adalah Camilo Family, organisasi gelap versi rapi dari para berandalan dunia bawah, lebih tepatnya yang biasa disebut mafia.

Camilo family memiliki ribuan anggota, termasuk keluarga inti dan para anak buahnya. Mereka diam-diam berperan penting dalam bisnis ekonomi di macam negara. Bahkan sekarang, sudah terhitung ada empat negara yang melegalkan aktivitas mereka. Tentu dengan cara licik seperti menjadikan kekurangan atau kesalahan sebagai senjata untuk menusuk sasaran.

“Jadi Anda dan Zay adalah anak dari keluarga inti Camilo Family?” Leon meraih gelas berisi jeruk hangat yang baru saja disediakan di atas meja, lalu menegaknya.

Zayan melirik sang adik, Zeine, kemudian mengartikan bahasa isyarat yang perempuan itu peragakan dalam menjawab pertanyaan Leon tadi.

“Kami hanya meneruskan apa yang sudah keluarga kami tekuni selama ini. Kami selalu mengutamakan uang di atas segalanya,” jelas Zayan.

Mereka banyak bergerak dalam sektor pendidikan. Camilo Family lah yang mampu menyembunyikan identitas atau memalsukan identitas seseorang. Biasanya ini permintaan dari para pajabat tinggi ketika ingin memasukkan anak mereka ke sekolah umum tanpa  membongkar siapa orang tuanya. Bayaran ini tentu saja cukup mahal dan tidak sedikit diminta.

Kemudian lambat laun Camilo Family semakin besar, dan akhirnya memilih untuk membangun sekolah sendiri. Tempat di mana anak-anak istimewa dipilih dan dididik secara khusus. Semua tergantung dengan permintaan para pelanggan.

“Seperti contohnya Gio.” Zayan menunjuk. “Kami tidak bisa membongkar identitas pelanggan, tapi dia meminta agar kamu bisa bersekolah di sini dengan nyaman dan mencari … ‘orang itu’ dia bilang begitu,” imbuh Zayan.

Gio memutar mata. “Tak perlu, aku sudah tahu dia siapa.”

Leon menyunggingkan senyuman miring. “Ibu Halona,kan? Si BSK itu,” timpalnya membuat Zayan dan Gio kembali terlonjak kaget.

“Aku tidak sengaja mendengar percakapan ambigu kalian waktu kelas sepuluh dulu di pagi hari yang mendung saat kelas sejarah selesai. Setelah dicari tahu ternyata kalian adalah pasangan—”

“Hentikan, aku jijik mendengarnya.”

Sedikit terkekeh, Leon malah tetap melanjutkan. “Ibu Halona itu ada hubungan dengan keluargaku, entah siapa tapi ayah atau ibu memintanya untuk mengirim keturunan Dendrata untukku.”

“Karena itu kau tidak terlalu mengungkit identitasku?” selidik Gio.

“Tetap saja aku terkejut mereka mengirim seorang pembunuh,” sindir Leon tanpa rasa bersalah sama sekali.

HIDDEN || Mental GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang