~ Ch 2 ~

1.7K 104 2
                                    

_Beberapa  Tahun  Kemudian_

Panti  asuhan  itu  cukup  berisik. Anak-anak  tengah  asyik  bermain, di  halaman  panti  asuhan. Ada  yang  bermain  bola, bermain  ayunan. Ada  juga, yang  sedang  menggambar  di  gazebo. Mereka  tertawa  begitu  riang, seakan  tak  ada  beban.

Berbeda, dengan  seorang  remaja  namja, yang  hanya  menatap  sendu  mereka, dari  arah  beranda  panti. Karena  ia  sadar  diri. Ia  berbeda  dari  yang  lainnya.

Menatap  pada  kedua  kakinya, yang  bertumpu  pada  kursi  roda. Ya, ia  lumpuh  sejak  usia  1 tahun. Pertumbuhannya  melambat.

Dialah  Taehyung. Bayi  yang  dulu, ditelantarkan  di  depan  panti. Kini  usianya  sudah  15  tahun. Ia  bersekolah  di  sekolah  khusus. Dan  sudah  kelas  3  menengah  pertama.

"Taehyungie," suara  lembut  seseorang, menyapa  gendang  telinganya. Ia  menoleh.

"Ibu  Bae," balas  Taehyung.

Seseorang  yang  ia  panggil  ibu  Bae, tersenyum  hangat. Mendekat  pada  Taehyung. Mengusap  sayang  pipi  anak  asuhnya.

"Kenapa  tidak  ikut  bergabung, dengan  yang  lain ??" tanya  nyonya  Bae. Tepatnya  Bae  Joohyun. Taehyung  menggeleng  pelan.

"Shirreo !!" lirihnya.

"Sayang. Ibu  mengerti, apa  yang  kau  rasakan. Tapi  tak  ada  salahnya, kau  ikut  berbaur  dengan  yang  lain. Gwaenchana. Mereka  tak  akan  menyakitimu," ucap  nyonya  Bae, terus  mencoba  meyakinkan  Taehyung.

"Taetae  hyung. Kajja  menggambar  bersama !! aku  bosan  menggambar  sendirian," ajak  seorang  anak  lelaki, dengan  senyum  manisnya. Jihoon  namanya. Namja  berusia  12  tahun.

"Cha !! bergabunglah  dengan  Jihoonie !! ibu  akan  siapkan  makan  siang  terenak, untuk  kita  semua," ucap  nyonya  Bae  dengan  semangat.

Taehyung  pun  akhirnya  luluh. Tak  ada  salahnya  mencoba. Jihoon  pun  berseru  senang. Ia  membawa  Taehyung, menuju  meja, yang  terletak  diujung  beranda. Dengan  beberapa  crayon  aneka  warna, pensil, juga  beberapa  lembar  kertas.

------>>>>>>

_@ Mansion  Jeon_

Seorang  pria  cantik, berdiri  di  depan  jendela  kamarnya. Memandang  kearah  luar. Tatapannya  begitu  sendu. Sudah  5  tahun, usia  pernikahannya. Namun  ia  dan  suami, belum  juga  diberi  kepercayaan, untuk  memiliki  anak.

Klek !!

Pintu  kamarnya  terbuka. Menampakkan  sesosok  pria  tampan, berjalan  kearahnya. Suami  tercintanya.

Pria  itu  memeluknya  dari  belakang. Menumpukkan  dagunya, pada  bahu  si  cantik.

"Wae ?? memikirkan  itu  lagi  hum ??" tanya  si  tampan. Jeon  Jungkook  namanya. Dan  sang  istri, Jeon  Jimin.

"A-aku. Aku  merasa, bukan  istri  yang  baik  untukmu. Mianhae," jawabnya.

"Sudahlah  sayang, jangan  seperti  ini  lagi, jebal !! bersamamu  saja, sudah  membuatku  bahagia. Meski  aku  menginginkannya  juga. Tapi  kita  bisa  apa ?? sudah  nee !!" jelas  Jungkook.

Ia  bawa  istrinya, untuk  berbaring. Tubuhnya  terlihat  agak  kurus. Nafsu  makan  pun  berkurang, karena  terlalu  banyak  berpikir. Tak  butuh  waktu  lama. Dengkuran  halus  terdengar. Pertanda  Jimin  benar-benar  terlelap.

Tbc..

Siang  yeorobun.

Jgn  lupa  makan  siang. Tunggu  part  selanjutnya  yaa.

BORAHAE

💜💜💜💜💜💜💜

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang