~ Ch 32 ~

669 51 3
                                    

_@ Jeon's  High  School_

Hari  ini  kelas  Taehyung, sedang  ada  pelajaran  olahraga. Taehyung  tetap  mengikuti  pelajaran, meski  tak  ikut  turun  ke  lapangan. Hanya  ikut  pemanasan  saja. Lalu  memperhatikan, dari  tepi  lapangan.

Ia  ikut  senang, melihat  teman-temannya  bermain  sepak  bola. Ada  yang  bermain  basket  juga. Ia  pun  dibuat  tertawa, saat  Lisa  melontarkan  candaan.

"Taeby. Kau  sudah  lebih  baik ??" tanya  Nayeon, saat  beristirahat  sejenak.

"Aku  baik, Nay. Terima  kasih, sudah  mau  menjadi  temanku," jawab  Taehyung.

"Ani. Bukan  teman. Tapi  kita  sahabat. Apapun  kesulitanmu, kami  pasti  siap  membantumu," ucap  Nayeon. Taehyung  tersenyum, hingga  pipi  chubby  miliknya  terlihat.

"Taehyung. Ini, ssaem  memberikanmu  soal-soal  saja. Dan  kau  berikan  pada  ssaem, besok  pagi," ucap  Park  ssaem, selaku  guru  olahraga. Taehyung  menerima  beberapa  lembar  kertas  itu.

"Nee  ssaem. Besok  saya  kumpulkan," balas  Taehyung  tersenyum.

"Oke, semuanya !! jam  mengajar  ssaem  telah  habis. Segeralah  berganti  seragam  dan  istirahat !!" titah  Park  ssaem.

"Baik  ssaem !!" seru  semuanya  kompak.

Mereka  pun  segera  pergi, ke  ruang  ganti. Sedangkan  Taehyung, memilih  menuju  ke  kantin. Ia  ingin  membeli  air  mineral.

Taehyung  sudah  memasuki  area  kantin. Sangat  ramai, karena  memang  jam  istirahat. Setelah  dirasa  tak  terlalu  penuh, Taehyung  pun  memesan  makanan. Ia  membeli  sandwich, dan  sekotak  susu  pisang.

Hendak  mencari  tempat  yang  kosong. Namun.

BYURR !!!!

Kuah  ramyeon  tumpah  mengenai  tangan, juga  seragam  atasnya. Panas  yang  ia  rasakan. Ia  merintih  menahan  sakit.

"Ups !! mianhae. Aku  tidak  lihat, kalau  ada  orang  disini. Hahaha," tawanya  mengejek. Ia  seorang  yeoja, satu  angkatan  dengan  Taehyung. Namun  berbeda  kelas.

"Yaa !! apa  yang  kau  lakukan, pada  Taeby !!" pekik  Lisa  seraya  mendekat. "Taeby, gwaenchana ??" tanya  Lisa  khawatir.

"P-panas. Appo," ucap  Taehyung.

"Twins. Kalian  bawa  Taeby, ke  UKS, lalu  hubungi  Jaebum  oppa !!" perintah  Lisa.

"Ayo  Tae !!" ajak  Sungjae.

Si  kembar  membawa  Taehyung, ke  ruang  UKS. Sedangkan  Lisa, Nayeon  dan  Jisoo. Masih  berada  di  kantin. Menghadang  si  yeoja  tadi.

"Apa  maksudmu, menyiram  sahabat  kami  begitu ?? apa  masalahmu ??" hardik  Nayeon.

"Oh. Jadi, anak  cacat  itu  sahabat  kalian ?? sangat  tidak  elit. Kenapa  bisa  ada  anak  cacat, bersekolah  disini ?? tidak  pantas," ejeknya. Tidak  tahu  saja  ia. Bahwa  sekolah  ini, adalah  milik  ayah  Taehyung.

"Kau !!"

"Sudahlah  Lisa !! kita  lihat. Sejauh  mana, ia  akan  berbuat  onar. Ayo  pergi !! Tae  membutuhkan  kita," ucap  Jisoo  melerai. Mereka  bertiga  pun  pergi.

Yeoja  bername-tag  Hwang  Yeji  itu, tersenyum  remeh  pada  mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeoja  bername-tag  Hwang  Yeji  itu, tersenyum  remeh  pada  mereka. Ia  merasa  tidak  takut.

Sementara  itu  di  UKS. Taehyung  berbaring  di  ranjang. Sebelumnya  ia  sudah  berganti  baju. Tangannya  yang  memerah  pun, sudah  diobati  oleh  Jaebum. Bahkan  Jungkook  pun, sudah  mendengarnya  dari  Minjae.

"Taeby  sayang. Lebih  baik, kau  istirahat  di  rumah  ya !!" bujuk  Jungkook.

"Shirreo !! Tae  masih  mau  disini !!" tolak  Taehyung. Ia  menyembunyikan  wajahnya, di  dada  Jaebum.

"Eum, paman. Biar  kami  saja, yang  menjaganya. Paman  jangan  khawatir !!" ucap  Jaebum.

Jungkook  menghela  nafas  berat. Ia  tatap  malaikat  kesayangannya. Jujur  saja  ia  sangat  marah, putranya  diperlakukan  seperti  ini.

"Baiklah. Saya  percayakan  Taehyung, pada  kalian," ucapnya, lalu  segera  kembali  ke  ruangannya.

"Taeby. Apa  masih  sakit ??" tanya  Jisoo.

"Aniya. Perihnya  sudah  berkurang, noona," jawab  Taehyung.

Sedangkan  di  ruang  kepsek. Yeji  sudah  berada  disana. Ia  dipanggil, melalui  speaker  sekolah.

Duduk  berhadapan, dengan  pemilik  sekolah. Yeji  menjadi  gugup.

"Saya  tidak  tahu. Kenapa  kau  sampai  tega, mencelakai  putra  kesayangan  saya," ucap  Jungkook.

"Maafkan  saya, ssaem. Jangan  keluarkan  saya, dari  sini," mohon  Yeji.

"Baiklah. Saya  tidak  akan  mengeluarkanmu. Tapi  sebagai  gantinya. Hukumanmu  adalah  membersikhkan  toilet. Sekarang  kau  boleh  pergi !!" tegas  Jungkook.

"B-baik  ssaem,"

Yeji  membungkuk  pamit. Segera  keluar  dari  ruang  kepsek. Ia  menuju  toilet, dan  segera  menjalankan  hukumannya.

---skip>>>

Jungkook  menjemput  Taehyung, yang  masih  berada  di  UKS. Disana  ada  twins  dan  Lisa, yang  menemaninya.

"Ssaem," ucap  ketiganya  kompak. Jungkook  tersenyum.

"Terima  kasih, sudah  menjaga  putraku. Kalian  segera  pulanglah," ucap  Jungkook.

"Baik, ssaem. Taeby, kami  pulang  duluan," pamit  Minjae.

Keempatnya  berpelukan  sebentar. Lantas  mereka  bertiga  segera  pulang.

"Ayo  kita  pulang, sayang !!" ajak  Jungkook.

Ia  mendorong  kursi  roda  Taehyung, hingga  parkiran. Membantunya  naik. Menyimpan  kursi  roda, di  jok  belakang.

---skip>>>

Jungkook  memasuki  mansion, dengan  Taehyung  dalam  gendongan. Anak  itu  tertidur  lelap, sepanjang  perjalanan. Jimin  datang  menyambut  mereka. Namun  terkejut, saat  mendapati  lengan  kiri  Taehyung  memerah.

"Yeobo. Kenapa  dengan  tangannya ??" tanya  Jimin.

"Ada  yang  mencelakainya, di  sekolah. Lebih baik, lekas  gantikan  bajunya, yang  lebih  nyaman !!" perintah  Jungkook.

"Geurrae,"

Jungkook  meninggalkan  kamar  Taehyung. Dengan  cekatan, Jimin  pun  menggantikan  baju  putranya, dengan  yang  lebih  nyaman. Ia  benarkan  selimut, sampai  batas  dada. Mengecup  kening  sang  anak, sebelum  menyusul  suaminya.

Tbc..

Siang  yeorobun.

Sehat  slalu, buat  kita  semua.

Happy  reading  &  vomment  juseyo.

BORAHAE

💜💜💜💜💜💜😘😘

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang