_@ Mansion Lee_
Junki sudah kembali, ke Seoul. Sore ini sambil menunggu makan malam. Taehyung tampak bercengkerama, bersama ayahnya. Sedangkan Jieun memasak di dapur, dibantu oleh bibi Nam.
"Appa, nan neomu bogoshipoyo. Tae kesepian, selama appa dan eomma pergi," ucap Taehyung. Ia berada dalam dekapan ayahnya. Junki tersenyum.
"Appa lebih merindukanmu. Oh iya, appa lupa memberitahumu. Mulai besok, kakekmu akan tinggal bersama kita," jelas Junki.
"Jinjja ?? harabeoji, akan tinggal disini ??" tanya Taehyung antusias.
"Ya. Kau tahu sendiri kan. Harabeoji tinggal sendirian, sejak halmeoni tiada. Dan juga, harabeoji ingin lebih dekat denganmu," jawab Junki.
"Nee appa," balas Taehyung singkat. Lama mereka terdiam.
"Tolong maafkan ya, kesalahan harabeoji di masa lalu !! appa juga salah, telah mengikuti perintahnya, untuk membuangmu. Saat itu appa bimbang, sayang," Junki mengecup puncak kepala Taehyung.
"Gwaenchana appa. Tae sudah memaafkannya. Tae tidak marah," balas Taehyung.
"Appa dengar dari daddy Jeon. Kau menyembunyikan identitasmu, di sekolah. Kenapa ??" tanya Junki.
"Appa. Itu Tae lakukan karena... Tae belum siap, bicara dengan Jaebum hyung," jawab Taehyung.
"Baiklah, appa mengerti. Tapi jangan berlama-lama !!" ucap Junki. Taehyung mengangguk paham.
Ting..tong..
Bell mansion berbunyi. Taehyung segera beranjak, untuk membukakan pintu. Betapa terkejutnya ia, melihat siapa yang datang. Ternyata keluarga Jeon. Luhan dan Sehun bahkan ikut.
"Taeby !!" sapa Sehun.
"Grandpa !!" pekik Taehyung. Memeluk erat kakeknya.
"Wah, kalian sudah datang !! ayo silahkan masuk !!" sambut Junki.
"Kau kapan kembali, hyung ??" tanya Jugkook. Mereka berkumpul di ruang tamu.
"Kemarin malam, Kook," jawab Junki.
Taehyung bergelayut manja, di lengan Jimin. Ia merindukan mommy cantiknya itu.
"Manjanya putra mommy. Seperti lama tak bertemu saja," ucap Jimin. Hendak melepas pelukan, namun ditahan.
"Jangan dilepas !! Tae masih rindu mommy," rengek Taehyung.
"Tidak merindukan daddy, boy ??" tanya Jungkook pura-pura merajuk.
"Rindu daddy juga," Taehyung beralih memeluk Jungkook.
"Eoh, kalian sudah datang," sambut Jieun, yang sudah selesai memasak. Ia sudah berdandan rapi. Duduk di sebelah suaminya.
"Baru saja, noona," balas Jimin.
"Kalian tampak serasi, nak," ucap Luhan.
"Terima kasih, eommonim," balas Junki.
"Kami sangat berterima kasih, pada kalian semua. Karena sudah merawat Taehyungie, dengan limpahan kasih sayang. Mian, jika kami mengambilnya kembali, dari kalian," jelas Jieun.
"Gwaenchana noona. Kau juga berhak atas Taehyung. Karena kau ibu kandungnya. Aku tak mempermasalahkannya. Taehyung pun berhak, kembali bersama kalian," balas Jimin.
Tiba-tiba saja Taehyung menangis, mendengar semua itu. Ia merasa sangat dicintai.
"Sayang, kenapa menangis heum ??" tanya Jungkook.
"Tae sayang kalian semua..hikss..gomawoyo," ucap Taehyung. Keenam orang dewasa itu tersenyum haru.
"Sudah waktunya makan malam. Mari ke ruang makan !!" ajak Junki.
Mereka pun berpindah, menuju ruang makan. Menikmati hidangan yang dibuat Jieun.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Cheonsa
FanfictionTaehyung. Seorang remaja yatim piatu. Tinggal di panti asuhan, sejak masih bayi. Hingga ia mendapatkan keluarga baru, yang menerimanya dengan setulus hati. "Taetae, kembalilah pada kami" "Taehyungie !! JANGAN !!" "Saranghae mom, d...