~ Ch 76 ~

421 29 0
                                    

_@ Mansion  Lee_

Junki  sudah  kembali, ke  Seoul. Sore  ini  sambil  menunggu  makan  malam. Taehyung  tampak  bercengkerama, bersama  ayahnya. Sedangkan  Jieun  memasak  di  dapur, dibantu  oleh  bibi  Nam.

"Appa, nan  neomu  bogoshipoyo. Tae  kesepian, selama  appa  dan  eomma  pergi," ucap  Taehyung. Ia  berada  dalam  dekapan  ayahnya. Junki  tersenyum.

"Appa  lebih  merindukanmu. Oh  iya, appa  lupa  memberitahumu. Mulai  besok, kakekmu  akan  tinggal  bersama  kita," jelas  Junki.

"Jinjja ?? harabeoji, akan  tinggal  disini ??" tanya  Taehyung  antusias.

"Ya. Kau  tahu  sendiri  kan. Harabeoji  tinggal  sendirian, sejak  halmeoni  tiada. Dan  juga, harabeoji  ingin  lebih  dekat  denganmu," jawab  Junki.

"Nee  appa," balas  Taehyung  singkat. Lama  mereka  terdiam.

"Tolong  maafkan  ya, kesalahan  harabeoji  di  masa  lalu !! appa  juga  salah, telah  mengikuti  perintahnya, untuk  membuangmu. Saat  itu  appa  bimbang, sayang," Junki  mengecup  puncak  kepala  Taehyung.

"Gwaenchana  appa. Tae  sudah  memaafkannya. Tae  tidak  marah," balas  Taehyung.

"Appa  dengar  dari  daddy  Jeon. Kau  menyembunyikan  identitasmu, di  sekolah. Kenapa ??" tanya  Junki.

"Appa. Itu  Tae  lakukan  karena... Tae  belum  siap, bicara  dengan  Jaebum  hyung," jawab  Taehyung.

"Baiklah, appa  mengerti. Tapi  jangan  berlama-lama !!" ucap  Junki. Taehyung  mengangguk  paham.

Ting..tong..

Bell  mansion  berbunyi. Taehyung  segera  beranjak, untuk  membukakan  pintu. Betapa  terkejutnya  ia, melihat  siapa  yang  datang. Ternyata  keluarga  Jeon. Luhan  dan  Sehun  bahkan  ikut.

"Taeby !!" sapa  Sehun.

"Grandpa !!" pekik  Taehyung. Memeluk  erat  kakeknya.

"Wah, kalian  sudah  datang !! ayo  silahkan  masuk !!" sambut  Junki.

"Kau  kapan  kembali, hyung ??" tanya  Jugkook. Mereka  berkumpul  di  ruang  tamu.

"Kemarin  malam, Kook," jawab  Junki.

Taehyung  bergelayut  manja, di  lengan  Jimin. Ia  merindukan  mommy  cantiknya  itu.

"Manjanya  putra  mommy. Seperti  lama  tak  bertemu  saja," ucap  Jimin. Hendak  melepas  pelukan, namun  ditahan.

"Jangan  dilepas !! Tae  masih  rindu  mommy," rengek  Taehyung.

"Tidak  merindukan  daddy, boy ??" tanya  Jungkook  pura-pura  merajuk.

"Rindu  daddy  juga," Taehyung  beralih  memeluk  Jungkook.

"Eoh, kalian  sudah  datang," sambut  Jieun, yang  sudah  selesai  memasak. Ia  sudah  berdandan  rapi. Duduk  di  sebelah  suaminya.

"Baru  saja, noona," balas  Jimin.

"Kalian  tampak  serasi, nak," ucap  Luhan.

"Terima  kasih, eommonim," balas  Junki.

"Kami  sangat  berterima  kasih, pada  kalian  semua. Karena  sudah  merawat  Taehyungie, dengan  limpahan  kasih  sayang. Mian, jika  kami  mengambilnya  kembali, dari  kalian," jelas  Jieun.

"Gwaenchana  noona. Kau  juga  berhak  atas  Taehyung. Karena  kau  ibu  kandungnya. Aku  tak  mempermasalahkannya. Taehyung  pun  berhak, kembali  bersama  kalian," balas  Jimin.

Tiba-tiba  saja  Taehyung  menangis, mendengar  semua  itu. Ia  merasa  sangat  dicintai.

"Sayang, kenapa  menangis  heum ??" tanya  Jungkook.

"Tae  sayang  kalian  semua..hikss..gomawoyo," ucap  Taehyung. Keenam  orang  dewasa  itu  tersenyum  haru.

"Sudah  waktunya  makan  malam. Mari  ke  ruang  makan !!" ajak  Junki.

Mereka  pun  berpindah, menuju   ruang  makan. Menikmati  hidangan  yang  dibuat  Jieun.

Tbc..

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang