~ Ch 57 ~

500 39 1
                                    

_Beberapa Hari Kemudian_

Taehyung sudah diperbolehkan pulang, beberapa hari lalu. Ia sudah dijemput Junki, di mansion Jeon. Seperti janjinya. Akan mempertemukan Taehyung, dengan kakeknya.

"Jimin, Kookie. Bolehkah, aku mengajak Tae hari ini ?? ayahku, sangat ingin bertemu dengannya. Jebal," tanya Junki.

"Tapi.."

"Gwaenchana. Hanya semalam saja, Jimin. Besok pagi, akan kuantar pulang kembali," balas Junki.

"Hufft..baiklah," balas Jimin.

Junki tersenyum lega. Setidaknya, perlahan Taehyung mau berpaling padanya. Ayah kandungnya. Jungkook segera menemui Taehyung. Dan kebetulan sekali. Anak itu keluar dari kamarnya.

"Daddy. Wae ??" tanya Taehyung.

"Ayahmu. Ia, sudah datang menjemput," jawab Jungkook lirih.

"Eoh geurrae," balas Taehyung. Ia sudah memangku tas, yang berisi bajunya.

Mereka kembali ke ruang tamu. Junki tersenyum cerah, kala melihat Taehyung.

"Appa !!" sapa Taehyung.

"Tae sudah siap, bertemu kakek ??" tanya Junki. Taehyung mengangguk pelan.

"Taeby sayang. Peluk mommy dulu !!" pinta Jimin.

Taehyung pun mendekat, dan memeluk Jimin. Cukup lama mereka berpelukan.

"Baik-baik disana ya, sayang !!" pesan Jungkook.

"Iya daddy," balas Taehyung.

"Semua perlengkapan obat, sudah mommy masukkan dalam tas," ucap Jimin.

"Junki hyung. Tolong jaga Taeby !!" pinta Jungkook.

"Tentu saja, Kook. Taehyung adalah putra kandungku. Sudah semestinya aku menjaganya. Kalau begitu, kami berangkat sekarang," pamit Junki.

Jungkook sambil merangkul Jimin, mengantar mereka sampai depan.

---skip>>>

_@ Mansion Lee_

Jieun bersama ayah mertuanya, Lee donghae. Menanti kedatangan Taehyung, di depan pintu utama. Mereka menunggunya di teras.

Tak lama, sebuah SUV hitam memasuki halaman. Berhenti tepat di depan mereka. Junki segera turun. Membuka bagasi mobil, dan menurunkan kursi roda. Menempatkannya, tepat di depan pintu mobil, tempat dimana Taehyung berada. Ia membantu putranya duduk.

Mereka berempat memasuki mansion. Menuju ruang tamu. Pandangan Donghae, terus tertuju pada Taehyung. Cucunya sudah sebesar, dan secantik sekarang. Ia benar-benar menyesal, telah membenci cucunya sendiri. Hanya demi kelancaran perusahaan.

"Siapa namamu, sayang ??" tanya Donghae.

"Na-namaku Jeon Taehyung," jawab Taehyung gugup.

"Jeon aniya. Lee Taehyung yeyo," ucap Jieun.

"Shirreo !! margaku tetaplah Jeon, bukan Lee. Jangan menggantinya !!" teriak Taehyung. Ia tak terima.

Ia menggerakkan kursi rodanya, menuju keluar. Junki segera menyusulnya. Menahan kursi roda Taehyung.

"Taehyung sayang. Kau mau kemana ??" tanya Junki.

"Tae ingin pulang saja !! Tae tidak mau disini !! akh..appo !!"

Taehyung kesakitan. Tangannya ia gunakan, untuk meremas dadanya.

"Bertahan sayang !!"

Junki segera membopong Taehyung. Membawanya ke kamar tamu. Jieun dan Donghae khawatir, dan ikut menyusulnya.

Junki merebahkan Taehyung, diatas ranjang. Tak lupa. Memasangkan nasal canula, yang terhubung dengan oksigen portable. Lalu mengatur penghangat ruangan.

"Junki-ah. Taehyung gwaenchana ??" tanya Donghae khawatir.

"Gwaenchana appa. Tapi memang, kondisi jantungnya lemah. Ia harus segera mendapat donor," jelas Junki.

"Lekas sembuh sayangku," Jieun mengecup kening Taehyung, yang sudah benar-benar terlelap.

Tbc..

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang