~ Ch 64 ~

444 30 0
                                    

_@ Mansion  Jeon_

Mansion  keluarga  Jeon, kini  tampak  sepi. Jika  biasanya  tiap  pagi, terdengar  rengekan  Taehyung. Kali  ini, suasana  benar-benar  sangat  berbeda. Jimin  merasa  sangat  hampa. Yang  bisa  ia  lakukan, hanyalah  memandangi  foto  Taehyung.

Seperti  saat  ini. Duduk  sendirian, di  dalam  kamar  Taehyung. Kamar  itu  masih  sama. Tetap  terjaga  kebersihan  dan  kerapiannya.

Jimin  duduk  di  tepian  ranjang. Meraba  permukaan  ranjang  itu. Lalu, beralih  meraih  sebuah  figura  foto, diatas  nakas.

 Lalu, beralih  meraih  sebuah  figura  foto, diatas  nakas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia  mengusap  lembut  foto  itu, tepat  pada  wajah  Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia  mengusap  lembut  foto  itu, tepat  pada  wajah  Taehyung. Tak  terasa, air  matanya  kembali  menetes.

"Uri  adeul-ah. Mo..hikss..mommy..jeongmal  bogoshipoyo. Dorawa, jebal ( kembalilah, kumohon ). Mommy  tak  bisa  tanpamu, sayang. Hikss..hikss. Mianhae. Jeongmal  mianhae. Mommy  tak  bisa  menahanmu  pergi," isak  Jimin.

Tanpa  menyadari. Di  ambang  pintu  kamar  Taehyung. Jungkook  melihatnya. Melihat  belahan  jiwanya, kembali  terpuruk  seperti  dulu. Ia  melangkah  mendekatinya. Duduk  di  sampingnya. Jimin  menoleh. Dengan  wajah  sembabnya. Lantas, menghambur  dalam  dekapan  Jimin.

"Ssstt..uljima  heum !! Taeby  pasti  akan  kembali. Kau  harus  kuat, sayang," ucap  Jungkook  menenangkan. Jimin  menatap  sekeliling  kamar.

Kamar  ini  beraroma  lavender, kesukaan  Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar  ini  beraroma  lavender, kesukaan  Taehyung. Jimin  menghirupnya  dalam-dalam.

"Kookie. Maaf. Aku  jadi  begini  lagi," lirih  Jimin. Ia  menyimpan  kembali, figura  itu  diatas  nakas.

"Gwaenchana. Lebih  baik, ayo  ikut  aku !! kita  makan  siang  di  luar !!" ajak  Jungkook. Jimin  mengangguk  dan  tersenyum  tipis.

"Kajja !!" balas  Jimin.

------>>>>>>

_@ Aussie  Hospital_

Di  sebuah  rumah  sakit, di  Australia. Tepatnya, di  ruang  kerja  dokter  Yoo. Dokter  asal  Korea, yang  bertugas  disana. Sekaligus  sahabat  dari  Junki. Tengah  berbincang, dengan  pasangan  Lee.

"Waah !! jadi, ini  putra  kandungmu, Junki-ya ??" tanya  Yeonseok, masih  menatap  Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waah !! jadi, ini  putra  kandungmu, Junki-ya ??" tanya  Yeonseok, masih  menatap  Taehyung. Sedangkan  yang  ditatap, menunduk  malu.

"Itu  memang  benar, Yeonseok. Kami  sangat  bersyukur, bisa  kembali  bersama  lagi," jawab  Junki.

"Oppa. Kami  percayakan  uri  adeul  padamu. Selama  ini, ia  berjuang  melawan  penyakitnya. Beruntungnya, ia  diangkat  oleh  orang  baik," ucap  Jieun. Yeonseok  tersenyum.

"Kalian  tenang  saja. Dan  untuk  terapi  syaraf  kakinya. Kulihat, sudah  mulai  banyak  kemajuan. Putra  kalian, sudah  bisa  menggunakan  tongkat, untuk  menopang  tubuhnya," jelas  Yeonseok.

Mendengar  hal  itu, ketiganya  bernafas  lega. Itu  artinya, besar  harapan  Taehyung  untuk  sembuh.

Tbc..

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang