Sepulang dari taman kota. Taehyung menjadi diam. Wajahnya merah merona. Kedua orang tuanya sampai heran, melihat sikap Taehyung.
"Taeby kenapa, sayang ?? apa ada yang sakit ??" tanya Jungkook, setelah membantu Taehyung berbaring.
"A-aniya daddy. Nan gwaenchana. Geogjeongma," jawab Taehyung.
"Tapi, wajahmu memerah loh Taeby. Apakah, karena tadi bertemu Jaebumie ??" tebak Jimin.
Taehyung memalingkan wajahnya, menahan malu. Jimin dan Jungkook tersenyum. Jungkook mengusap rambut Taehyung.
"Jaebum itu, putra paman Yugyeom. Dia sejak kecil, tinggal di London bersama bibinya. Dan sekarang, ia memutuskan untuk menetap, di Korea. Dan akan bersekolah, di sekolah milik daddy," jelas Jungkook.
"Jangan takut padanya !! Jaebum kadang, memang suka jahil. Apalagi jika bertemu daddy," jelas Jimin.
"Sekarang istirahat !! besok pagi, paman Junki akan mengajar lagi," titah Jungkook.
"Dengan bibi Jieun, tidak ??" tanya Taehyung.
"Nee. Bibi Jieun juga ikut," jawab Jimin.
"Baiklah. Selamat tidur daddy, mommy," ucap Taehyung.
Setelah memastikan Taehyung terlelap. Mereka berdua pergi ke kamar mereka.
Keesokan harinya. Junki datang bersama istrinya. Jungkook sudah berangkat, ke sekolahnya. Selagi menunggu Taehyung, Jimin mengajak Jieun, mengobrol di taman belakang mansion.
"Jimin. Bagaimana bisa, panti itu habis terbakar ??" tanya Jieun.
"Akupun tidak tahu, noona. Sesampainya disana, tempat itu sudah berantakan. Korbannya pun belum ditemukan. Kami tidak bisa melacaknya," jelas Jimin.
Jieun menghela nafas berat. Ia takut kehilangannya. Darah dagingnya, yang ia tinggalkan disana. Bagaimana nasibnya. Jimin memperhatikan Jieun. Lalu menggenggam tangannya.
"Noona. Pasti anak kandungmu masih hidup. Entah ia berada dimana. Suatu saat, kalian pasti bisa bertemu," ucap Jimin menenangkan.
"Oh iya. Bagaimana kondisi Taehyung ?? kulihat, ia memakai nassal canula, dan oksigen portable," tanya Jieun.
"Jantung dan paru-parunya bermasalah, noona. Ia sempat dirawat beberapa hari, di rumah sakit. Kami sangat khawatir. Meski bukan ibu kandungnya. Aku merasakan betapa menderitanya Taeby," jelas Jimin sendu. Jieun mengusap pelan bahu Jimin.
"Jimin. Kau tak perlu takut !! ada aku, yang akan membantumu juga. Kau mau kan," ucap Jieun.
"Ye. Terima kasih noona," ucap Jimin.
"Cheonma," balas Jieun tersenyum.
"Sepertinya belajarnya sudah selesai. Ayo noona !!" ajak Jimin.
Mereka berdua, kembali ke dalam mansion. Menuju ruang tamu. Benar saja. Taehyung sudah selesai belajar. Dan sedang bercanda, dengan Junki.
"Mommy, bibi !!" ucap Taehyung. Jieun duduk di samping suaminya. Jimin di depan anaknya.
"Sudah selesai belajarnya, Taeby ??" tanya Jimin.
"Sudah, mom. Tae ingin cepat-cepat, bersekolah di sekolah umum. Dan punya banyak teman," ucap Taehyung antusias.
"Iya sayang. Kau memang pintar," balas Jimin.
"Taehyung cepat dalam menangkap pelajaran. Aku yakin. Jika ia bersekolah nanti. Ia akan juara kelas," ucap Junki.
"Terima kasih, paman," balas Taehyung tersipu.
"Lain kali. Kita pergi bertiga dengan paman. Kita jalan-jalan," ajak Jieun.
"Tae mau, bibi. Mommy, bolehkah ??" tanya Taehyung pada Jimin.
"Tentu saja boleh. Pasti kau bosan, jika berada di mansion. Tapi ingat !! jangan repotkan paman dan bibi !!" pesan Jimin.
"Arraseo mommy," balas Taehyung.
Jieun dan suaminya ikut tersenyum, melihat interaksi manis itu.
Tbc..
Pagi yeorobun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Cheonsa
FanfictionTaehyung. Seorang remaja yatim piatu. Tinggal di panti asuhan, sejak masih bayi. Hingga ia mendapatkan keluarga baru, yang menerimanya dengan setulus hati. "Taetae, kembalilah pada kami" "Taehyungie !! JANGAN !!" "Saranghae mom, d...