Taehyung berada di balkon kamarnya. Kedua tangannya mengeratkan sweater coklat, yang ia kenakan. Memandang kearah halaman mansion.
Pikirannya menerawang, pada kejadian seminggu yang lalu. Begitu cepatnya, ia harus kehilangan orang-orang, yang ia sayangi. Apalagi ibu Bae, yang sudah dianggapnya ibu sendiri.
Meremat dadanya menahan sesak. Jika begini akhirnya, ia lebih memilih tetap tinggal disana. Kedua matanya memanas. Hingga butiran kristal itu, tak dapat ia tahan. Ia terisak lirih. Berharap mereka hidup tenang, diatas sana.
Tak menyadari. Bahwa Jimin menatapnya sejak tadi, dari ambang pintu kamar. Melihat kesayangannya menangis, sungguh membuat hatinya sakit. Maka, berjalan tergesa dan menghampiri Taehyung. Memeluknya dari belakang.
Sontak membuat Taehyung menoleh. Saat kedua tangan halus ibunya, mendekapnya penuh kehangatan.
"Adeul. Mommy mohon, jangan seperti ini lagi !! nanti kau sesak, sayang. Sudah nee !!" pinta Taehyung.
"Mommy..hikss.." tangis Taehyung menjadi kencang.
Jimin berputar arah, menjadi menghadap Taehyung. Membingkai wajah sang anak. Wajah Taehyung dipenuhi air mata.
"Taeby kuat, sayang. Ada mommy dan daddy untukmu. Kau tidak sendirian sekarang. Relakan mereka pergi, ya sayang !! arraseo !! mommy mencintaimu," jelas Jimin meyakinkan.
"Na-nado saranghae mommy..hikss..hikss," isak Taehyung.
Jimin kembali memeluk Taehyung. Mereka pun tak sadar. Jungkook melihat interaksi mereka. Ia ikut terharu mendengarnya.
Melangkah menuju balkon. Kemudian mengecup kening, dua malaikat cantiknya. Memeluk mereka berdua.
"Kalian adalah harta terindah daddy. Kita berjuang bersama, arra !!" pinta Jungkook. Keduanya mengangguk pelan.
"Ayo masuk !! udara semakin dingin. Tidak bagus untuk uri Taeby," ajak Jungkook. Mendorong kursi roda, masuk ke dalam kamar.
Jimin mengunci pintu balkon. Juga menutup rapat tirainya. Sudah malam. Taehyung harus tidur lebih awal. Tak ingin putra kesayangannya bertambah drop.
"Daddy. Seperti apa, anaknya paman Gyeomie ?? apa dia seusia denganku ??" tanya Taehyung.
"Hum..dia sangat tampan. Aniya. Ia setahun lebih tua darimu. Ia baru akan masuk SHS," jawab Jungkook.
"Memangnya kenapa, sayang ??" kali ini Jimin yang bertanya.
"Gwaenchana mommy. Hanya bertanya saja," Taehyung tersenyum.
"Oke. Sekarang, waktunya si cantik istirahat," Jungkook mengangkat tubuh Taehyung. Membaringkannya pada ranjang.
"Jaljayo sweetheart. Mimpi yang indah," ucap Jimin.
Keduanya bergantian mengecup kening Taehyung. Keluar dari kamar,dan menutup pintu perlahan. Membiarkan Taehyung beristirahat, untuk menyegarkan pikiran.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Cheonsa
Hayran KurguTaehyung. Seorang remaja yatim piatu. Tinggal di panti asuhan, sejak masih bayi. Hingga ia mendapatkan keluarga baru, yang menerimanya dengan setulus hati. "Taetae, kembalilah pada kami" "Taehyungie !! JANGAN !!" "Saranghae mom, d...