~ Ch 79 ~

619 35 0
                                    

Bell  pulang  sekolah, baru  saja  berbunyi. Anak-anak  berhamburan  keluar, dari  dalam  kelas. Ingin  lekas  sampai, di  rumah. Begitupun  dengan  Taehyung. Ia  melihat  mobil  sang  eomma, sudah  menunggu  di  depan  gerbang. Maka  ia  berlari  kecil  menghampiri. Segera  masuk, lalu  mengenakan  safe-belt.

"Putra  eomma  bersemangat  sekali, eoh. Wae ??" tanya  Jieun.

"Eomma. Aku  sudah  jujur, pada  teman-teman, termasuk  Jaebum  hyung. Karena  sekarang, margaku  adalah  Lee," jawab  Taehyung.

"Baiklah, eomma  ikut  senang  mendengarnya," balas  Jieun, mengusap  pipi  Taehyung.

"Eomma, Tae  lapar," keluh  Taehyung.

"Baiklah. Kita  makan  siang  dulu. Kita  cari  cafe  terdekat !!" ajak  Jieun.

"Call !!" seru  Taehyung  antusias.

Jieun  pun  melajukan  mobilnya. Sambil  melihat  sekitar. Siapa  tahu, ada  cafe  yang  masih  buka. Dan  pandangannya  pun  tertuju, pada  sebuah  cafe. Letaknya  tak  jauh  dari  sekolah  Taehyung. Maka, ia  arahkan  mobilnya, menuju  parkiran  cafe  itu. Sepertinya  masih  terbilang  baru. Namun  sudah  terlihat  ramai.

"Ayo !!" ajak  Jieun.

Taehyung  mengangguk. Mereka  pun  turun. Terlihat  plang  beetuliskan  'Bae's  Cafe'  disana. Mereka  pun  masuk.

BRUGH !!

"Aigo !! jeongmal  mianhae," ucap  seorang  remaja, yang  tak  sengaja  menabrak  Taehyung. Membantunya  berdiri. Namun  mereka  terkejut  setelahnya.

"Ji-Jihoonie," lirih  Taehyung  tak  percaya.

"Taetae  hyung," balas  anak  itu, yang  ternyata  Jihoon.

"Kau..kau  masih  hidup ??" tanya  Taehyung. Jihoon  mengangguk  pelan.

"Nee. Aku  dan  ibu  masih  hidup, hyung," jawab  Jihoon.

"Ibu. Dimana  ibu, Jihoonie ??" tanya  Taehyung.

"Ayo !! ibu  ada  di  ruang  kerjanya !!" ajak  Jihoon.

Taehyung  dan  Jieun, mengikuti  langkah  Jihoon. Mereka  sampai, di  depan  ruang  kerja  Irene. Jihoon  membuka  pintu, membuat  Irene  mendongak. Namun, ia  terkejut  bukan  karena  putranya. Melainkan  pada  Taehyung.

"Ibu," ucap  Taehyung.

"Astaga, Taehyungie !!" pekik  Irene.

Segera  saja  ia  berlari  menghampiri. Memeluk  Taehyung, dengan  penuh  kerinduan. Meneliti  setiap  inci  tubuh  Taehyung.

"Ibu, nan  bogoshipoyo," ucap  Taehyung.

"Nado  bogoshipoyo  adeul-ah," balas  Irene  terharu. Ia  mengajak  mereka  untuk  duduk. Irene  menatap  bingung, pada  Jieun. "Taehyungie, nuguseyo ??" tanya  Irene. Sebelum  Taehyung  menjawab, Jieun  mendahuluinya.

"Lee  Jieun  imnida. Naneun  Taehyungie  eommaya ( nama  saya  Lee  Jieun. Saya  ibunya  Taehyung ). Lebih  tepatnya, ibu  kandung  Taehyung," jawab  Jieun.

"Ibu  kandung ??" tanya  Irene  lagi.

"Benar. Saya  masih  mengenal  wajah  anda, nyonya. Karena  dulu, saya  yang  meletakkan  Taehyung, di  depan  panti  itu," jelas  Jieun.

"Jadi, anda  ibu  kandungnya ??" tanya  Irene. Jieun  mengangguk  disertai  senyuman.

"Ibu. Jadi  yang  masih  hidup, hanya  ibu  dan  Jihoonie ??" tanya  Taehyung.

"Itu  benar, sayang. Sampai  saat  ini  pun. Kami  tidak  mengetahui, siapa  pelaku  penyebabnya. Setelah  kejadian  itu, kami  pergi  ke  Ilsan. Lalu  memutuskan, untuk  kembali  ke  Seoul. Sampai  kami  bertemu, dengan  pasangan  baik  hati, yang  menampung  kami. Juga, memberi  modal  usaha  pada  ibu. Dan  inilah, tempat  usahanya," jelas  Irene.

"Pasti  hidup  anda  begitu  berat, nyonya  Bae," ucap  Jieun.

"Tidak  masalah. Hidup  kami  menjadi  terjamin, mulai  sekarang. Dan, oh..Taehyungie !! kau  sudah  sembuh ??" tanya  Irene  pada  Taehyung.

"Iya  ibu. Sekarang  aku  bebas  beraktivitas  lagi," jawab  Taehyung.

"Syukurlah. Ah  baiklah, akan  aku  pesankan  makanan. Tunggu  sebentar,"

Irene  pergi  keluar, menuju  dapur  cafe. Meminta  sang  koki, untuk  membuatkan  menu  spesial.

---skip>>>

Hidangan  telah  tersaji. Taehyung  pun  terlihat  senang, menyantap  beberapa  hidangan. Begitupun  dengan  Jihoon. Ia  senang  sekali, bisa  bertemu  kembali  dengan  Taehyung. Hyung  yang  paling  akrab  dengannya.

Tbc..

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang