~ Ch 19 ~

817 65 3
                                    

_@ Mansion  Kim_

Keluarga  kecil  Jungkook, menghadiri  undangan  makan  malam, di  rumah  Yugyeom. Dan  itu  artinya, Taehyung  bertemu  lagi  dengan  Jaebum.

Makan  malam  berlangsung  lancar. Kini  berpindah  ke  ruang  tamu.

"Taehyungie, apa  masih  terasa  sesak ??" tanya  Yugyeom, selaku  dokter  pribadi  Taehyung.

"Masih  terasa  sesak, paman. Bahkan  sakitnya  sampai  punggung. Tapi  'kesayangan' tidak  berulah  kok," jawab  Taehyung.

Ya. Taehyung  masih  memakai  alat-alat  dari  Yugyeom. Taehyung  tidak  ingin  lemah.

"Paman, bibi. Boleh  izin  mengajak  Tae  mengobrol ??" tanya  Jaebum.

"Tentu  saja, jagoan. Kalian  mengobrollah," jawab  Jungkook.

Jaebum  pun  mendorong  kursi  roda  Taehyung, menuju  ruang  bersantai. Jaebum  duduk  di  sofa  single, menghadap  Taehyung. Mereka  saling  tatap  cukup  lama. Dan  itu, membuat  Taehyung  makin  gugup.

"Hey !! tak  perlu  gugup  begitu !! aku  bukan  orang  jahat," ucap  Jaebum.

"Ha-habisnya, hyung  menatapku   terus," jawab  Taehyung  sekenanya. Jaebum  terkekeh.

"Kau  menggemaskan  sekali, sih. Pantas  saja. Paman  dan  bibi  Jeon, sangat  ketat  menjagamu. Karena  kau  sangat  spesial," jelas  Jaebum.

"Benarkah ??"

"Huum. Kau  itu  cantik  dan  manis," balas  Jaebum. Menggenggam  jemari  lentik  Taehyung.

"Hyung  sedang  menggombal  eoh," ucap  Taehyung  salah  tingkah.

"Itu  kenyataan, manis. Kau  memang  sangat  cantik, meski  seorang  namja. Kau  kuat  Tae," balas  Jaebum.

Ia  bawa  satu  tangannya, untuk  mengusak  lembut  rambut  Taehyung. Membuat  'kesayangan'  Taehyung  berdebar. Namun  ia  bisa  mengontrolnya.

Sedangkan  dari  arah  ruang  tamu. Keempat  orang  dewasa  itu, menatap  keduanya  dengan  senyum  terkembang. Sepertinya, Taehyung  dan  Jaebum  akan  mudah  akrab.

Tbc..

double  up  lagi.

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang