~ Ch 55 ~

530 37 2
                                    

_Keesokan  Harinya_

Taehyung  masih  terlelap  dalam  tidurnya. Masih  di  ruangan  yang  sama. Jimin  masih  tertidur, di  sofa  besar. Sedangkan  Jungkook. Ia  duduk  di  kursi, samping  ranjang  Taehyung.

Memandangi  wajah  pucat  itu, yang  tertutupi  masker  oksigen. Semalam, si  'kesayangan'  Taehyung  berulah  lagi. Hingga  ia  tak  sadarkan  diri. Bahkan  hingga  membuat  Jimin  menangis  kencang.

Jungkook  masih  mengingat, kejadian  kemarin  pagi. Dimana  hasil  DNA  itu, sangat  cocok  dengan  pasangan  Lee.

Digenggamnya  lembut, tangan  terbalut  infus  itu. Dikecupnya  berkali-kali. Menghantarkan  kehangatan  untuk  buah  hatinya.

"Dad-daddy..hikss..daddy  neomu  saranghae, Taeby. Butdeulda, jebal ( bertahanlah, kumohon )," isaknya  lirik.

Ia  tak  menyadari. Bahwa  sejak  tadi, Jimin  sudah  terbangun. Dan  mendengar  ucapan  suaminya. Hatinya  berdesir. Ia  pun  sama. Sangat  mencintai  buah  hatinya. Meski  nyatanya, Taehyung  bukanlah  putra  kandungnya. Sejak  hadirnya  Taehyung, keceriaannya  hadir  kembali. Namun  jika  anak  itu  memilih  pergi. Ia  takut, keceriaannya  kembali  memudar. Seperti  dulu. Hanya  kesepian  yang  ia  dapat.

Jimin  melangkah  mendekati  Jungkook. Mendaratkan  kedua  tangannya, pada  bahu  tegap  itu. Jungkook  menoleh. Mendapati  sang  istri, yang  tengah  menatapnya  sendu.

"Museun  ilya ?? ( ada  apa ?? )," tanya  Jungkook.

"Amugeosdo  aniya," jawab  Jimin.

"Geunyang  malhae !! ( katakan  saja !! )," balas  Jungkook.

"Yeobo. Aku, aku  tak  ingin  berpisah, dengan  Taeby !! ia  segalanya  bagiku. Aku  tak  sanggup  membayangkan, jika  ia  memilih  pergi," ucap  Jimin.

"Akupun  begitu, sayang. Tapi, biar  bagaimanapun  juga. Mereka  orang  tua  biologisnya. Meski  secara  hukum, ia  sah  menjadi  putra  kita. Tapi  sebagai  seorang  ibu. Jieun  noona, juga  pasti  sangat  merindukannya," jelas  Jungkook.

Ia  bawa  Jimin  dalam  dekapan. Berusaha  saling  menguatkan, satu  sama  lain.

Cklek !!

Pintu  ruang  rawat  terbuka. Menampakkan  Jieun  dan  suaminya. Membuat  pasangan  Jeon, segera  melepas  pelukan  mereka.

Tatapan  sendu  Jieun, mengarah  pada  putra  kandungnya. Menatap  wajah  teduh  nan  pucat  itu. Bertahun-tahun  lamanya, ia  menahan  keriduan. Dan  akhirnya  sekarang. Penantiannya  sudah  terjawab. Bayi  mungilnya, kini  sudah  remaja.

Jimin  tak  sanggup. Ia  pun  kembali  menangis, dalam  dekapan  Jungkook.

"Eunghhh.." lenguhan  Taehyung, mengalihkan  atensi  mereka  berempat.

"Taeby," ucap  Junki.

Perlahan, Taehyung  membuka  kedua  matanya. Mengerjap  kembali  hingga  jelas. Di  hadapannya, ada  orang  tua  kandungnya. Juga  orang  tua  angkatnya.

"Mommy..daddy," lirih  Taehyung, menatap  Jungkook  dan  Jimin. Keduanya  pun  mendekat.

"T-Tae, tidak  mau  melihat  mereka !!" lirihnya, menatap  Junki  dan  Jieun.

"Tae  sayang. Mereka  ingin  menjenguk  Tae. Hanya  sebentar,  arra," ucap  Jungkook  meyakinkan.

Dengan  berat  hati. Jungkook  mengajak  Jimin  keluar. Memberikan  waktu, untuk  ketiganya  bertatap  muka.

"Taehyungie  sayang. Eomma  bogoshipo. Mianhae. Jeongmal  mianhae. Kami, terpaksa  meninggalkanmu  saat  itu. Geunde, itu  demi  kebaikanmu  sayang. Maafkan  ayahmu  yang  bodoh  ini, nak. Ini  semua, karena  keinginan  kakekmu," jelas  Junki. Mata  Taehyung  berkaca-kaca.

"Eomma, juga  minta  maaf. Tapi   sekarang, perasaan  eomma  sangat  lega. Kita, bisa  dipertemukan  kembali. Eomma  pikir, eomma  akan  kehilanganmu," ucap  Jieun.

Perlahan  tangan  Taehyung, mencoba  meraih  wajah  ibunya. Jieun  yang  paham  pun, segera  mendekatkan  wajahnya. Taehyung  mengusapnya  perlahan.

"Eomma. Dangsineun  naui  saengmulhagjeog   eomeoniibnida ?? ( kau  ibu  kandungku ?? )," tanya  Taehyung  memastikan.

"Geulae  nan  ne  eommaya  ( ya  aku  ibumu )," jawab  Jieun  tersenyum. Taehyung  beralih  menatap  Junki.

"Appa," panggilnya.

"Ya. Ini  appa, sayang. Appa  sangat  merindukanmu," balas  Junki, mengusap  lembut  kening  Taehyung.

"Mi-mianhae. Tae  sudah  marah-marah," ucap  Taehyung  sedih.

"Gwaenchana. Dulyeowo  hajima ( jangan  takut )," ucap  Jueun.

Taehyung  tersenyum  tipis. Sejujurnya  dalam  hati, ia  sangat  senang. Akhirnya, impiannya  terpenuhi. Bertemu  kembali, dengan  orang  tua  kandungnya.

Tbc..

Malam  yeorobun. Gimana  part  kali  ini ?? udh  ngefeel  bgt belum ??

Vomment  juseyo.

BORAHAE

💜💜💜💜💜💜💜

Uri  CheonsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang