16: Bunga

12.9K 1.2K 361
                                    

16: Bunga

°°°

BRAKK!!

"Mana Natasya?!"

Maudy dan antek-anteknya bersamaan membuat kerusuhan di kelas Natasya. Mereka datang langsung membanting pintu kelas Natasya dan membuat seisi kelas langsung misuh-misuh.

Maudy memang tidak tahu bahwa Natasya sengaja disuruh Varo dan Lisa untuk tidak berangkat selama dua hari.

"Itu siapa sih? Masuk kelas orang gak ada sopan-sopannya!"

"Anak bahasa kali. Keliatan gitu muka-muka anak bahasa."

"Pengin gue tonjok mukanya yang paling depan tuh. Songong banget gila!"

Bisikan itu tidak dihiraukan Maudy dan dua temannya. Mereka hanya ingin mencari Natasya saja.

"Ngapain lo, Dy?! Masuk kelas orang tuh baik-baik, jangan nyelonong kayak gitu! Punya tata krama gak sih, lo?!" teriak Joya.

Seisi kelas juga ikut mendumel kepada tiga cewek yang tidak punya malu itu.

"Gue ke sini mau nyari Natasya! Ada ngga?!" serunya lagi.

"Natasya sama Varo gak masuk! Lagi nikahan!" jawab Joya ngawur.

Ketiganya terdiam. Mereka bertatapan.

Lalu Maudy beranjak ke tempat Joya dan Louis duduk dan secara brutal ia langsung menjambak rambut Joya yang terkucir menjadi satu. "Nggak usah bikin gue bertanduk, ya!! Jawab jujur!!"

"Sakit bego!! Aww!"

Joya meringis kesakitan akibat jambakan di raambutnya, namun ia juga ikut menjambak Maudy dengan tangannya.

"Emang gitu, kok!! Kenapa?! Gak terima?! Aww!"

"Joy!! Udah, Joy!" Louis berusaha untuk melerai, namun ia malah terkena samberan tangan Joya.

"Rasain tuh!!" seru Maudy, semakin keras menjambak rambut Joya.

"Lo yang rasain! Dasar cabe! Gak tau aturan! Punya malu dikit kek ke kelas orang main ngelabrak aja! Nggak malu muka udah kayak tante-tante gitu mau ngelabrak Natasya!! Aaaww!!"

"Aww!"

Maudy tetap melancarkan aksi jambak-jambakkannya itu. Membuat Joya semakin kesakitan. Begitu juga dengan Joya yang terus menjambak rambut Maudy sampai si empunya meringis juga.

Sudah bisa ditebak seperti apa bentuk rambut keduanya. Yang tadinya masih rapi, sekarang sudah tidak berbentuk.

"Ayo, Joy! Jambak terus, Joy, rambut Maudy! Biar tau rasa!"

"Mau gue bantuin gak, Joy?! Gue udah gemes nih pengin jambak rambut dia juga!"

"Dasar Maudy caper! Rasain sakit kan hah?!"

Seruan itu membuat Joya semakin gencar menjambak rambut Maudy. Bukannya anak kelas Natasya melerai mereka, tapi mereka malah memprovokatori mereka.

ALVALERRON ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang