40: Natasya atau Amanda?

10.9K 964 297
                                    

40: Natasya atau Amanda?

°°°

"Gue tau!"

Sedikit ada secercah harapan untuk menolong mereka berdua.

Varo mendekati Aldi dan dia mengguncang bahunya. "Di mana, Al? Di mana?"

"Hutan kota," katanya, "markas Ababil ada di tengah hutan. Gue yakin Natasya sama Amanda di sana."

"Kalo gitu buruan!" seru Rafa.

"Tapi, Ro ... lo kan masih sakit, nanti kalo---"

"Bodo amat, Dit. Yang penting gue harus nyelametin mereka," kata Varo lalu menaiki motornya dan memakai helm, "buruan kalian naik motor! Jangan bengong gitu!"

Karena desakan Varo, mereka akhirnya menaiki motor masing-masing, meskipun ada di antara mereka yang membonceng temannya.

"Gue pasti tolongin lo, Nat," gumamnya, "gue cinta sama lo."

Bruuum!

Motor mereka berlalu meninggalkan jalan Tamrin yang sepi itu.

°°°

Di sebuah rumah, seorang cowok bergegas memakai jaketnya dan mengambil kunci motornya. Dia turun dari lantai atas lalu bergegas keluar rumah.

"Bagas, kamu mau ke mana?"

Seorang wanita cantik menghampirinya sambil membawa sebuah jus mangga yang Bagas yakini adalah milik mamanya.

"Ada ... urusan bentar, Ma." Bagas menggaruk kepalanya.

"Tapi udah mau magrib, lho. Kamu tuh kebiasaan gak pernah betah di rumah."

"Ma, ini darurat. Maaf ya, Ma. Aku pergi dulu. Urgent."

"Ya udah, tapi---"

Arni menggelengkan kepalanya setelah melihat putranya yang langsung berlari ke garasi.

Bagas yang sudah berada di garasi bersiap untuk ikut mencari Natasya. Dia sangat khawatir juga setelah tahu kabar Natasya diculik.

"Shit! Kenapa Geral tiba-tiba nyulik Natasya, sih?! Gak mungkin dia tau Natasya kalo gak disuruh sama orang. Tapi siapa yang nyuruh?"

Sejenak dia berpikir. Tidak mungkin sekali gank Ababil mengetahui cewek yang sedang dekat dengan Varo. Ia yakin ada biang keladi dalam masalah ini.

"Ah! Yang penting sekarang gue harus nolongin Nanat sebelum Pegasus nemuin markas Ababil," monolognya.

Bruuuum!

Motor Bagas keluar pagar rumahnya. Dia berniat melewati jalan tikus agar cepat sampai di markas Ababil dan cepat menolong Natasya.

Namun tak disangka, seorang cewek menghentikan motor Bagas yang sedang melintas melewati jalan Mahoni ini. Dia adalah Joya.

"Lo?!" serunya, "Ngapain maghrib-maghrib lo di sini? Lagi nyetop angkot lo?"

Joya mengatur deru napasnya. Sepertinya dia kabur dari rumah. Jika dilihat-lihat memang dia sedang memakai piyama yang dialasi cardigan.

"Gue mau ikut!" serunya.

"Hah?"

"Ikut lo, Gas. Hosh ... hosh!" Joya menetralkan napasnya yang ngos-ngosan.

ALVALERRON ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang