10: Hospital
°°°
Mama❤
Varo cpt ke sini.
Ijin ke sklh skrg juga.
Vano msk rmh skt.Deg!
Dengan langkah terburu Varo segera berlari ke arah motornya. Ia meletakkan handphone-nya di saku bajunya.
"Ro? Mau ke mana lo?!" teriak Ali.
"Woy! Lo mau ke mana?"
"Ada apaan, sih?!"
"Ro!"
Varo tidak mendengarkan mereka yang kini sedang menatapnya. Ia memakai helm fullface-nya dan mengendarai motornya dengan cepat.
"Varo!!"
BRUUUM!!
Motornya melenggang secepat angin ke jalan sepi ini.
Pikirannya was-was. Jantungnya semakin berdetak kencang penuh cemas. Pesan dari Tari hampir membuatnya merasa lemah tak berdaya lagi.
Ia tidak boleh rapuh sekarang. Belum waktunya ia merasakan kerapuhan itu lagi.
Setelah berhasil berbalapan dengan cepatnya angin dan panasnya mentari siang ini, Varo akhirnya sampai di depan rumah sakit. Ia yakin di rumah sakit ini seseorang sedang dirawat.
"Sus, pasien bernama Vano dirawat di ruang mana? Buruan, Sus!?" ujarnya cemas.
"Sebentar," suster itu menggerakkan mouse-nya pada komputer dan mengecek keberadaan pasien yang dimaksud cowok itu, "data pasien belum terdaftar, Mas. Mungkin bisa dicek di UGD dulu, siapa tau---"
Tanpa banyak bertanya, ia melangkah pergi dengan sedikit bergegas. Sang suster hanya bergeleng kepala memakluminya, karena Varo pergi tanpa berterimakasih dengannya. Bahkan, ia memotong pembicaraan suster itu.
Setelah sampai di sana, ternyata benar, di sana ia melihat Tari dan Jovan---papa Varo---berdiri dengan raut wajah suram penuh kecemasan.
"Ma! Pa!" teriaknya.
"Varo?!"
"Gimana keadaan Vano, Pa?" Nada suaranya sampai bergetar, menandakan dia sangat cemas dengan Vano.
Sebelumnya, Jovan memeluk putra sulungnya itu. Ia bahkan sudah beberapa minggu tidak bertemu dengannya karena ada masalah perusahaannya di luar kota.
"Vano tadi ... hiks meracuni dia sendiri, Ro. Hiks." isak Tari.
"Racun?! Vano gila?! Dia minum racun?! Buat apa, Ma?"
"Varo kamu tuh mulutnya jangan keras-keras gitu, dong. Ini tempat umum bukan rumah sendiri," kata Jovan.
"Gimana gak cemas, Pa? Mama ngabarin aku pas aku lagi di basecamp sama temen-temen. Bikin jantungan tau, gak?!"
Tangan Jovan langsung menarik telinga Varo. "Oooh. Jadi kamu bolos? Kok bisa di basecamp? Sekolah kamu gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALERRON ✓ [TERBIT]
Teen FictionVaro itu bandel, bad boy, kadang mesum, urakan, nakal, ketua gankster, dan suka jailin guru. Natasya itu jutek, pendek, imut, dan suka jadi bahan jailan Varo. Varo sama Natasya itu rival. SEKALI LAGI RIVAL, OKE?! Tapi kenapa mereka jadi deket terus...