14: Sedikit Perhatian

14.4K 1.3K 468
                                    

14: Sedikit Perhatian

°°°

"Kalian berdua balik duluan aja. Gue ada urusan sama seseorang di rooftop," ujar Maudy kepada dua temannya.

"Oke."

Maudy meninggalkan mereka berdua dan dia berjalan ke arah rooftop untuk menemui Bagas di sana.

"Ekhm!"

Cowok itu menoleh. Maudy sudah datang di sini. Jaraknya masih jauh dari Bagas. Maudy melangkah dan mendekati cowok itu.

Bagas lalu mematikan rokok di tangannya. Ia mendekati cewek cabe itu. Mereka saling bertatapan. Tapi Bagas menatapnya dengan perasaan jijik.

"Mau ngapain ngajak ketemu di rooftop? Nggak epik banget. Kalo ketemu tuh lain kali di cafe atau mall, kek."

"Bacot lo!" serunya, membuat Maudy tergelak.

Alis Maudy saling bertautan. "Apaan, sih? Kok ngegas? Gue ada salah apa sama lo, hah!?"

"Pake nanya lagi," katanya lalu menarik lengan Maudy ke tepi rooftop. Mereka melihat beberapa siswa sudah pulang dengan mengendarai kendaraan masing-masing, "lo liat dia?!"

Jari Bagas menunjuk seseorang yang sedang berbicara dengan cowok di bawah sana. Cewek itu Natasya dan cowoknya adalah Varo. Terlihat si Varo yang menggoda Natasya dan yang digoda kemudian melipat tangannya di depan dada.

"Itu Natasya?! Kok dia---"

"Lo kan yang ngunciin dia di gudang, hah?!" seru Bagas. Matanya memicing kepada Maudy.

"Jangan-jangan lo yang ngelepasin dia dari gudang?! Iya kan?! Ngaku lo!" Maudy malah menyalahkan Bagas.

Bagas melepaskan tangannya di tangan Maudy dengan kasar. "Gue denger dari Joya sama Louis kalo temennya itu dibekap di gudang. Dan gue udah punya firasat pasti lo dalang dari semua itu! Iya kan, hah?!!"

Maudy menyeringai lalu tertawa. "Iya emang gue dalangnya. Kenapa?! Gak suka?! Dia itu berani deketin Varo tau gak?!"

"Lo udah ada perjanjian sama gue kemaren! Kita bakal ngerencanain sesuatu supaya mereka gak bersatu! Dan lo sendiri malah bikin mereka deket, tau!?" serunya, "Lo ternyata licik juga ya, Dy. Nyesel gue nerima tawaran gila lo itu! Gue batalin permintaan lo itu. Gue bisa deketin Natasya tanpa bantuan lo!"

Mata Maudy melebar. "Apa?! Gak bisa gitu, dong! Lo udah deal kemaren sama gue, Gas. Harus lo tepatin sampe gue dapetin Varo dan Natasya punya lo!"

"Kalo gitu kenapa tadi lo malah ngerencanain itu? Udah deh, gue gak jadi minta bantuan lo. Gue bisa deketin Natasya dengan cara gue sendiri!"

Bagas pergi tanpa pamit. Ia berjalan menuju tempat parkir kendaraan. Ia mengabaikan panggilan Maudy yang memang sedari tadi menyerukan namanya.

"Ah shit!"

°°°

"Buruan naik, yang."

Natasya tetap keukeuh pada pendiriannya. "Gue ada latian dance sekarang. Nanti gue diomelin lagi sama ketua Fluorine."

ALVALERRON ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang