32: Sweet Trouble
°°°
"Lo mau pulang bareng siapa, Nda?" tanya Varo saat ini.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan mereka sudah bersiap untuk pulang ke rumah masing-masing. Meskipun ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan ekskul di sore ini.
Amanda yang sedang memasukkan bukunya ke tas kemudian menoleh ke Varo. "Niatnya gue mau nebeng lo."
Varo menatap sahabatnya dengan sedikit perasaan tidak enak. Dia sebenarnya mau-mau saja pulang bersama Amanda, tapi karena terbiasa pulang bersama Natasya dia jadi menolaknya secara halus. "Gimana kalo sama Agil aja? S-soalnya gue biasa pulang sama Nanat," ujarnya dengan nada tidak enak.
Harusnya Amanda sudah memikirkan itu sejak tadi. Mengapa tidak terpikirkan bahwa memang Varo dan Natasya akan pulang bersama?
Sebenarnya ada rasa cemburu juga iri di dalam hatinya. Namun, itu semua ia pendam dalam-dalam. Jika semakin dia merasa cemburu, dia tidak akan hidup tenang yang ada.
"Oh gak apa-apa, kok. Soalnya gue juga mau ada pemotretan pulang sekolah ini. Lo sama Nanat aja hehe. Biar gue nyetop taksi," ujarnya.
"Oh langsung ke tempat pemotretan emang?"
Yang ditanya mengangguk.
"Kalo gitu ... AGIL! SINI LO!" teriaknya.
Cowok yang sedang memakai jaket denimnya itu menoleh. "Apaan?"
"Anterin Amanda ke tempat pemotretan, ya?" perintah Varo.
Amanda geleng-geleng. "Eh gak usah, Al. Ngerepotin."
"Hah?!" Agil mendekati mereka dengan sumringah, "Gimana-gimana? Nganterin Amanda? Skuylah! Mumpung gue lagi free, nih."
"Eh, gak usah deh. Gue naik taksi aja."
"Kalo naik taksi itu bayar, kalo sama gue gratis. Cuman, bayarnya pake pelukan aja. Hehe," gombalnya.
Tangan Varo segera menjewer telinga Agil. "Jangan macem-macem lo sama sahabat gue!"
Jangan macem-macem sama sahabat gue.
"Aaah, Ro! Sakit! Elah, sama temen sendiri juga. Gak bakalan deh gue ngapa-ngapain Amanda. Bakal gue jamin dia sampek ke tempat pemotretan dengan selamat sentausa!" serunya.
"Nah, sip! Kalo gitu ke parkiran bareng aja. Tapi, gue mau ke kelas Nanat dulu," Varo meraih tasnya lalu menggendongnya di bahu kirinya, "Kalo mau bareng, kalian duluan ke parkiran aja. Nanti gue nyusul."
Baru saja Varo berjalan, Abay dan Rafa memasuki kelas mereka. Mereka tampak bingung karena melihat dua sahabatnya buru-buru mau pulang.
"Lah? Mau pulang?" tanya Abay.
"Iyalah. Lo pikir?"
"Yeu, biasanya aja lo numpang wifi sekolahan tiap pulsek, Ro," oceh Rafa.
"Tau nih."

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALERRON ✓ [TERBIT]
Teen FictionVaro itu bandel, bad boy, kadang mesum, urakan, nakal, ketua gankster, dan suka jailin guru. Natasya itu jutek, pendek, imut, dan suka jadi bahan jailan Varo. Varo sama Natasya itu rival. SEKALI LAGI RIVAL, OKE?! Tapi kenapa mereka jadi deket terus...