37: Balas Dendam (?)

9.8K 909 122
                                    

37: Balas Dendam (?)

°°°

"Mau nyanyi lagu apa lagi?" tanya Varo sambil memiringkan kepalanya untuk melihat Natasya.

"Gue capek."

"Gak ada lagu judulnya 'Gue Capek' tuh," guraunya.

"Suara gue udah mau abis, Varo ..." rengeknya dengan suara lucu, membuat si Varo itu tidak tahan untuk mengacak rambut panjang Natasya.

Varo kemudianmeletakkan gitar pengamen itu di dekatnya. Sekarang ia menatap mata Natasya yang jernih itu. Mata indah yang membuat Varo selalu menyukai sosok Natasya.

Varo berdehem. "Minggu besok mau ikut gue?"

"Ke ... mana?"

"Niatnya mau hiking. Ikut, yuk?" tawarnya.

"Naik gunung?" tanyanya antusias sekali, dan dibalas anggukan kepala Varo.

"Mau ya? Plis."

Varo menangkupkan kedua tangannya di depan wajahnya dan Natasya mengangguk pelan.

"Sama siapa aja? Mereka ikutan, kan?" Dia menunjuk teman-temannya yang masih asik bermain ombak sambil berpegangan tangan.

"Iya," Varo mengangguk, "mau?"

"Boleh. Tapi, hari selasa gue ada pensi. Emang berapa hari?" tanya Natasya.

"Berangkat sabtu sore, pulangnya hari senin."

Natasya mengangguk lagi pertanda setuju. Hari seninnya memang hari raya Waisak, jadi sekolah libur. Lumayan jika ikut, ia bisa bersama Varo lagi untuk berdekatan dengannya lagi. Lagipula juga ada teman-temannya yang akan ikut, pasti akan sangat menyenangkan.

"Oke, gue mau asal sama lo," ujarnya malu-malu.

Mata Varo membulat. "Itu kan kata-kata gue," katanya sambil tertawa kecil lalu mengacak rambut Natasya.

"Gak apa-apa. Sekali-kali nyolong," katanya sambil terkekeh.

"Ah, makin sayang!" serunya.

Mendengar itu si cewek tersenyum malu sambil menutupi pipinya yang merona merah karena itu. Entahlah mengapa mereka menjadi sedekat nadi, padahal dulunya sejauh langit dan bumi.

"Besok gue jemput lo sekolah."

"Iya. Silakan. Pintu rumah gue terbuka lebar buat lo." Natasya menampilkan senyumnya.

"Bagus. Gue suka!"

Natasya tertawa, lalu mengingat seseorang. "Eh tapi, Amanda ikut hiking, gak?"

Varo terdiam sesaat. Ia baru ingat bahwa sahabatnya itu tidak menerima tawarannya untuk pergi ke pantai hari ini dan memilih ke tempat pemotretan.

Varo menggaruk kepalanya. "Coba deh, besok di kelas gue bilang."

"Semoga aja dia mau."

"Iya semoga."

ALVALERRON ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang