23: Tragedi Mading

12.3K 1.2K 334
                                    

23: Tragedi Mading

°°°

Natasya keluar dari mobilnya. Hari ini ia diantar sopir keluarganya untuk berangkat ke sekolah. Tentunya Natasya masih dilarang berangkat bersama kedua temannya karena dia masih cemas soal keadaan Natasya.

Ia mengatur napas sebelum melangkahkan kakinya. Ia tidak mau terlihat sedang bersusah hati, ia ingin sekali terlihat seperti Natasya biasanya yang ceria.

Huft.

Ia menghela napas lalu berjalan ke dalam sekolah.

Namun baru beberapa langkah ia berjalan, semua siswa di sini mengamatinya lalu berbisik-bisik sambil menatapnya jijik. Natasya sangat bingung karena ia memang tidak tahu apa yang terjadi kemarin karena ia tidak berangkat sekolah.

"Itu yang namanya Natasya? Cewek pendek yang dibilang jalang?"

Deg!

Jantungnya berdesir.

"Ew pantesan aja jalang, badannya aja udah kek gitu. Udah berapa kali disentuh om-om, Mbak?"

"Emang yah, orang kalo lagi butuh duit larinya jadi jalang. Biar duitnya banyak terus enak deh."

"Ini kan yang katanya pacarnya Varo? Iya gak, sih?"

"Iya iya bener. Si Varo gak malu punya cewek jalang kek gini? Mendingan Varo sama gue aja!"

"Kalo seandainya Varo tau kayaknya dia marah banget, terus putus deh. Haha.."

"Eh, mbak jangan nunduk dong. Liatin apa di bawah?"

"Malu kali dibilang jalang!"

"Mbak, udah gak perawan yah?"

"Mbak jangan jutek gitu dong, sok jual mahal banget hahaha. Padahal mah kalo pulang sekolah larinya ke tempat club."

"Dibayar berapa satu jamnya, Mbak?"

"Gue boleh nyewa malem ini aja, gak? Hahay."

ALVALERRON ✓ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang