29: Bertiga
°°°
"V-Varo ..."
Cup!
Kedua mata Natasya membelalak. Ia mengerjap-erjap terkejut dengan perlakuan Varo. Apakah jantungnya sekarang baik-baik saja? No!
Sepertinya tidak.
Varo baru saja mengecup pipinya secara singkat. Itu berhasil membuat kedua pipi Natasya memerah. Bahkan, sekarang keduanya tidak bisa berkata-kata lagi.
Untuk kedua kalinya, Varo mencium pipi seorang Natasya. Ia tidak percaya bahwa itu rasanya sangat, yah sangat sederhana. Meskipun suasana saat ini hening dan canggung sekali.
"V-Varo?"
Mereka saling membuang muka lalu menetralkan degub jantung masing-masing. Natasya tidak menyangka Varo mencium pipinya lagi. Apalagi jika mengingat bahwa mereka itu adalah rival. Dan Natasya sendiri selalu berkata bahwa dia tidak akan pernah menyukai Varo. Tapi ... Apakah pernyataan itu tetap berlaku sampai selamanya?
"M-maaf." Varo berucap.
"Lo ng-ngapain cium pipi gue?"
Varo masih membisu.
Sebenarnya, ia ingin mengecup bibir pink Natasya. Namun, ia sedikit ragu dan akhirnya napsu Varo terlepaskan di pipi Natasya.
"Kok diem? G-gue kan jadi malu."
"Y-ya, abisnya lo disuruh ngomong nggak sambil natep mata gue aja gak mau. Abisnya ... lo gemesin. Iiiih!" Varo mencubit pipi Natasya dengan gemas.
"Aw sakit. Hey, lepasin." Natasya menepuk tangan Varo keras.
Ia melepaskan tangannya di kedua pipi chubby itu. Perlahan, Varo tersenyum lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Natasya hingga mereka berjarak satu senti. "Besok kalo udah sah, gue cium bibir lo!"
Cup!
"Varooo!"
Kedua pipinya memanas lagi.
Mengapa sekarang Varo menjadi suka nyosor begini, sih? Natasya juga tidak tahu. Tadi pipi kanannya, sekarang giliran yang kiri.
Plis, jantung biasa aja dong. batinnya.
Ia menangkup kedua pipinya sendiri lalu bergumam, "Pipi gue udah gak perawan."
"Apa?"
"Gak."
"Duh, gue jadi kepengin cepet-cepet nikahin lo, deh." goda Varo sambil nyengir kuda.
"Heh! M-masih lama!"
"Lo mau nikah sama gue? Mau?" Varo berbinar.
"Ih. Apaan sih. Jodoh mana tau."
"Kalo kita jodoh?"
"Y-ya gak tau."
"Kok gak tau sih?"
"Ih, gue gak mau nikah muda meskipun lo jodoh gue. Karena gue mau menghabiskan masa muda gue dengan bersenang-senang dulu."
Varo terenyuh.
Ia juga berpikir sama seperti Natasya. Pastinya kehidupan masa muda itu lebih menyenangkan dari masa-masa lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVALERRON ✓ [TERBIT]
Teen FictionVaro itu bandel, bad boy, kadang mesum, urakan, nakal, ketua gankster, dan suka jailin guru. Natasya itu jutek, pendek, imut, dan suka jadi bahan jailan Varo. Varo sama Natasya itu rival. SEKALI LAGI RIVAL, OKE?! Tapi kenapa mereka jadi deket terus...