Temperature Of Love-00

1.3K 68 4
                                    

ADA banyak hal yang berhasil membuat seseorang merasa kesepian.

Dimulai dari kehilangan seseorang yang disayang, atau bahkan dekat dengan mereka yang tidak pernah berhasil membuat empunya hati merasa nyaman.

Mereka akan terus terjun dalam kesepian yang entah sifatnya hanya sementara atau bahkan selamanya.

Bukan hanya itu, kesepian juga menjadi awal penyebab hilangnya kesadaran seseorang. Ia akan berpikir bahwasanya tidak ada satupun sosok yang dapat diandalkan.

Namun pada kenyataannya, itu adalah sebuah pemikiran yang tidak masuk akal.

Kita harus mengingat bahwa kamu bukan satu-satunya orang yang merasa kesepian. Dan kamu bukan pula satu-satunya orang yang harus selalu berdiri di tengah keramaian.

Itulah yang tengah dialami Raynzal sekarang.

Terkadang, ia ingin sekali menjadi seseorang yang bebas. Dia ingin melepas pemikirannya dari segala hal yang tidak seharusnya berada di otak. Meskipun mengharuskannya amnesia, Raynzal tidak masalah. Selama itu tidak membuat dirinya merasa sedih.

Kadang Tuhan mempunyai cara sendiri untuk membahagiakan setiap hambanya, meskipun harus menunggu dalam waktu yang tidak ditentukan.

Namun sayangnya, Raynzal tidak bisa terus-terusan menunggu. Baginya itu adalah suatu hal yang menyebalkan. Ia ingin sekali doanya cepat dikabulkan oleh Tuhan.

Tapi Raynzal sadar. Ia bukan satu-satunya orang yang berarti bagi Tuhan.

Lelaki itu kini tengah memejamkan mata. Dia merasa hatinya mencetus setiap kali memikirkan Rachel. Tak bisa dipungkiri bahwa sudah banyak air mata yang jatuh diatas meja ruang kerjanya ini.

Lagi-lagi, kenangannya bersama Rachel kembali memasuki otaknya. Itu bermula saat ia tak sengaja melihat foto gadis itu terselip di novel lama nya.

Dan saat Raynzal melihat foto itu, air matanya langsung jatuh. Kenangan yang mereka bangun begitu banyak. Bila diingat, semua cukup manis dan pahit. Raynzal tidak kuat menahan air matanya bila otaknya terus memikirkan Rachel. Ia bisa menjadi sangat sedih bila sedang mengingat kembali kenangan manis mereka dahulu.

Kini, Raynzal benar-benar rindu dengan gadis paling cantik yang pernah ia lihat di muka bumi ini.

Kenangan pahit terdengar sangat sulit sehingga membuat Raynzal terus terjerumus dalam 'kesedihan'

Ia terjebak dalam ilusi. Masalah yang terus menghampirinya berhasil membuatnya frustasi.

Ingin sekali rasanya ada titik temu, agar bisa membuktikan pada semesta bahwa keinginannya untuk bahagia bukan hanya sebatas angan semu.

Lalu Leo datang dengan membawa kopi ditangannya. Sahabatnya itu sempat khawatir lantaran mendapat kabar bahwa Raynzal kembali menghancurkan beberapa komputer lantaran kesal ada satu karyawan yang berani membuat ulah. Padahal, di dalam komputer itu ada banyak sekali berkas penting mengenai perusahaan.

Lelaki itu menatap Raynzal dengan alis tertaut. Sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan ekspresi datar. Raynzal bersandar pada kursi, menunggu apa yang akan mau Leo sampaikan.

“Pekerja tadi undur diri,”

Raynzal hanya diam. Nampak tak peduli.

Akhir-akhir ini perusahan yang Raynzal pegang mengalami banyak penurunan. Namun hal itu tidak sama sekali membuatnya takut. Karena ia terlalu kaya untuk kehilangan satu perusahaan yang menurutnya tak seberapa ini.

By the way gue denger-denger lo lagi ngajak Rachel buat jadi BA perusahaan ini ya?” Leo menaruh secangkir kopinya dimeja Raynzal. “Gue enggak salah denger—”

Temperature Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang