Renata mengajak Stefany untuk ke kamarnya. Dan keduanya mengobrol sambil menonton drama di laptop.
“Gue minta maaf, gara-gara gue lo dihukum.”
“Gapapa.”
“Emm... lo masih berjarak sama Airin?”
Renata menoleh. “Kenapa emang?”
“Gapapa sih, cuma dia kayak ga peduli gitu sama lo. Terus pas temen-temennya nyebut nama lo, muka dia langsung berubah kecut,” alibi Stefany. Renata terlihat berpikir.
“Lo merhatiin dia?”
“Ga merhatiin banget sih, cuma ga sengaja liat aja.”
“Oh.”
“Lo marahan sama dia karena apa?”
“Skip,” ucap Renata. Begitu singkat, membuat Stefany berhenti mengoceh.
Tak lama, Stefany keluar kamar untuk beralasan mengambil barangnya yang tertinggal di mobil. Setelah di bawah, Stefany memperhatikan Dimas dari jauh.
Lalu muncul Bik Ila, Stefany mendekatinya. “Bik, mau tanya sebentar,” katanya.
“Iya Non, ada apa?”
“Itu siapa?” tanya Stefany sambil menunjuk Dimas.
“Itu Dimas, anaknya Bu Aisyah. Ada apa emang?”
“Bu Aisyah siapa?”
“Asisten sini, Non.”
“Oh jadi dia anak pembantu?”
Bik Ila hanya membalas anggukan dengan wajah yang berubah tak suka.
♡
Renata sedang tidur sore itu, Stefany bermain ke rumahnya cukup lama, membuat Renata kepusingan sendiri. Wajahnya nampak indah dipandang. Rambutnya juga ikut memancarkan keindahan. Memang sosok yang anggun.
TOK TOK TOK!
“Ren! Sayang?”
Renata mulai tersadar dan membuka matanya perlahan.
“Papa masuk, ya?”
Renata masih menutup wajahnya dengan bantal.
“Bangun, Ren. Ada Tante Aca di bawah, temenin gih.”
“Aduhh Pah... Renata ngantuk banget.” Suaranya serak dan matanya masih tertutup.
“Tapi 'kan masih jam 7. Sana temenin dulu, main kek atau apa.”
“Yaudah, tungguin gitu Renata mau ganti baju.” Wirawan mengangguk dan menatap was-was putrinya.
“Hei Renata, kok malah ga bangun-bangun siihh??!” Wirawan balik lagi dan tak jadi menutup pintu, melainkan memaksa putrinya bangun, meski ia ingin tertawa sendiri karena wajah bantal anaknya yang menggemaskan.
♡
“Hai Tante!” sapa Renata.
“Eh Ponakan! Sini, Tante bawa sesuatu buat kamu,” ucapnya. Renata duduk di samping perempuan itu.
“Tarraaaaa!!”
“Wah, makasih Tan.”
Renata langsung membuka martabak manis dengan isi ketan hitam. Taburan keju di atasnya semakin membuat Renata melek.
Keduanya menonton televisi di ruang keluarga. Bik Ila datang dengan beberapa camilan yang ia antarkan ke sana, juga susu sapi untuk Renata.
“Ren, itu cowok yang ganteng siapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ☑️
Teen Fiction[27/03/2022] Rank 1: #Cutsyifa Kisah seorang Renata yang tidak pernah peduli terhadap sekitar. Memiliki rasa tak suka dengan ibu kandungnya sendiri karena sudah pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya, banyak konflik perdebatan dengan sahabatnya term...