24. Tidak Pernah Marah

801 69 2
                                    

"Ngapain si lo? Dari tadi mainin HP terus," ucap Julia.

"Tau lu Rin, biasanya ge tu IG jarang banget lu buka," timpal Zaskia yang diangguki teman-temannya.

"Diem-diem, butuh konsentrasi nih!"

"Emang nyari apa sih, Airin?" tanya Namida yang kepalanya sedikit mengintip pekerjaan Airin di media sosial.

"Gue lagi ngelacak," katanya berbisik. Yang lain mengangguk-angguk saja, meski Namida sendiri belum paham.

"Coba liat!"

"Kepo lu ah!" balas Airin yang merebut kembali ponselnya. Julia memajukan bibirnya dan menyorotkan amarah di matanya.

"Gue lagi nyari temennya Stefany. Gue curiga banget sama tuh orang, gatau kenapa firasat gue ga enak."

"Satu sekolah sama kita?" tanya Laluna. Pulpen di tangannya diputar-putarkan.

"Ngga, eh gatau deh."

"Ah lu gimana!" tandas Julia.

Untung saja kelasnya sedang kosong dan pintu pun tertutup rapat. Jadi mereka bebas memainkan ponsel dan mengobrol seru.

"Nahh!!" teriak Airin, "I get it!"

"Siapa itu?"

"Siapa itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(diblur ya gais, biar bayangin sendiri mukanya kek mna)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(diblur ya gais, biar bayangin sendiri mukanya kek mna)

"Anjer, top komennya Butara Ghibah dooong!" bacot Julia.

Airin mulai menceritakan siapa perempuan itu dan juga masalah kemarin saat Airin melihat orang-orang di foto itu sedang 'minum.'

"Gue cerita ke kalian karena gue percaya. Dan ini cuma rahasia kita, ya?"

"Iya Rin, santai!"

Bisa-bisanya dia ngerencanain dari jauh-jauh hari! Gue ga akan biarin lo buat Renata berubah! Ga akan, bitch!





Renata berlari kecil sambil merapikan bajunya. Lalu sampai di gerbang, ia menemui abang-abang berjaket ojol.

RENATA ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang