Hari ini Renata memutuskan untuk pulang ke rumah, ia ingin mandi dan istirahat sejenak di kamarnya. Di perjalanan, ia diingatkan kembali dengan kejadian kemarin siang dengan Airin.
Ia pikir, Airin hanya kesal sesaat dan dengan entengnya Renata menelepon Airin lewat ponsel pribadinya. Sementara menunggu panggilan diangkat, terlihat Pak Joko sibuk menyetir, lagi pula walaupun di lampu merah, Pak Joko masih ragu untuk mengajak atasannya itu mengobrol.
Tersambung!
“Halo, Airin? Lo lagi di ma--”
Tut.. tut.. tut
“Shit?” umpatnya yang masih kebingungan. Kenapa Airin menutup teleponnya?
♡
“Renata!” panggil seorang cowok yang berlari ke arahnya. “Ibu gue udah bisa kerja hari ini, 'kan?”
Renata mengangguk. Lalu masuk ke dalam rumahnya tanpa permisi, namun masih tetap dibalas senyuman oleh Dimas.
Bu Aisyah akhirnya benar-benar bekerja di rumah Pak Wirawan sejak siang tadi. Dimas juga masih menemani ibunya dan sedikit membantu pekerjaan Pak Anas di depan.
Dan beberapa jam lalu, Dimas dan Renata sempat mengobrol. Karena sepenglihatan Dimas, sepertinya banyak sekali pikiran di kepala Renata.
“Dimas!” panggil Aisyah yang membuat lamunan Dimas buyar. Cepat-cepat ia mencari ibunya.
“Ibu manggilnya kenceng banget, ada apa sih?” Dimas mendekati ibunya dengan wajah konyol.
“Coba kamu tanya Non Renata, apa boleh besok-besok Ibu bawa adik-adik kamu?”
Dimas nampak berpikir. “Iya juga ya, kalo ditinggal di rumah ga ada yang jagain.”
“Udah buru sana, ish!” usir Aisyah yang sudah gregetan dengan anak sulungnya.
Dimas dengan ragu menaiki tangga supaya bisa ke kamar Renata. Diketuknya pintu itu dengan teratur.
Tok Tok Tok!
“Non!” panggilnya, “Ini Dimas.”
Pintu ditarik dari dalam dan muncul sosok cantik dengan wajah mengantuk. Dimas mundur dua langkah.
“Apa?”
“I--itu Non, Ib--”
“Buruan dong, gue ngantuk!” potongnya.
“Ibu tadi nanya, apa boleh bawa adik-adik saya ke sini? Masih kecil-kecil, kasian kalo ditinggal di rumah, Non.”
“Ada berapa?”
“Dua, saya bisa jamin mereka ga nakal.”
“Yaudah.”
Pintu langsung ditutup dan Dimas mengangkat kepalanya yang mulanya menunduk. Dimas tersenyum dan dengan riang mencari ibunya lagi.
“Buuuu... boleh!”
“Syukur deh, yaudah kamu pulang aja sana.”
“Gapapa?”
“Iya gapapa.”
Akhirnya Dimas pulang. Dan kali ini ada yang aneh dari hatinya, dan juga senyumnya. Kenapa dia jadi rajin senyum begini? Apa sedang... hm.
♡
Terbangun dari alam mimpi, Renata terlonjak kaget saat mengetahui sudah malam hari. Buru-buru ia mandi dan menyemprotkan parfume di tubuhnya.
Terlalu banyak stok sepatu membuatnya bingung jadi ia memilih sandal hitam dengan tali yang melingkar di tempurung kakinya.
“Pak! Pak Joko!” teriaknya. Yang dipanggil buru-buru berlari mendekati majikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENATA ☑️
Teen Fiction[27/03/2022] Rank 1: #Cutsyifa Kisah seorang Renata yang tidak pernah peduli terhadap sekitar. Memiliki rasa tak suka dengan ibu kandungnya sendiri karena sudah pergi meninggalkannya. Sampai akhirnya, banyak konflik perdebatan dengan sahabatnya term...