POV Y/N.
Setelah selesai dari mandiku, aku langsung berbaring sejenak dikasurku.
Aku terdiam sembari menatap langit-langit kamarku, memikirkan ucapan Seokjin tadi sore.
Aku merasa sangat bersalah padanya, karena sudah berniat untuk kembali pada Taehyung. Aku baru menyadari jika cinta Seokjin bukan sekedar ucapan semata, dia benar-benar mencintaiku sepenuh hati.
Aku merasa sangat bodoh, disaat Seokjin berusaha mengejar hatiku, aku malah berusaha untuk menghindarinya.
Kini hatiku rasanya sudah menemukan titik terangnya, Seokjin memang yang terbaik untukku, bahkan dia rela mempertaruhkan nyawanya demi aku. Mungkin hubunganku dan Taehyung memang harus berakhir sampai disini. Bahkan tuhan pun tak mengijinkanku untuk bertemu dengannya.
Tuhan malah membukakan mataku untuk melihat cinta yang sebenarnya, yaitu kau Seokjin. Kini hatiku sudah yakin kau memang takdirku, walaupun harus dengan cara jalan yang berliku seperti ini.
Aku mencintaimu, ya benar aku sekarang benar-benar mencintai Seokjin.
Bukan karena dia telah menolongku hari ini, tapi kini hati dan pikiranku sudah terbuka bahwa dialah orang yang benar-benar menyayangiku. Dan aku telah jatuh cinta padanya saat ini.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
POV AUTHOR.Saat itu Seokjin sudah selesai dari mandinya,
ia terlihat sedang berbaring dikasurnya sembari menonton drama kesukaannya.Tokkk, Tokkk, Tokk,
Tiba-tiba seseorang mengetukan pintu kamarnya. Maniknya pun langsung menoleh kearah pintu itu.
"Masuklah!!" Suruhnya.
Pintu kamarnya pun terbuka, Y/n masuk dibalik pintu itu.
"Apa aku boleh masuk??" Ijinnya sembari membawa kotak p3k.
Seokjin langsung saja beranjak duduk dikasurnya.
"Ah, tentu saja. Kemarilah!!" Jawab Seokjin sedikit canggung, karena ini baru pertama kalinya Y/n masuk kedalam kamarnya, begitu pun dengan Y/n.
Y/n hanya tersenyum simpul dan berjalan menghampiri Seokjin.
Sesampainya, Y/n langsung duduk ditepi kasur tepat disamping Seokjin. Ia lalu menaruh kotak p3k itu dihadapannya.
Atensi Seokjin pun langsung tertuju kearah kotak itu, lalu menoleh kearah Y/n.
"Untuk apa kau membawa kotak itu??" Tanya Seokjin.
Y/n menatap kearah Seokjin sembari tersenyum.
"Apa kau lupa jari-jarimu itu belum kuobati??" Jelas Y/n sembari sibuk menuangkan obat merah kesebuah kapas.
Seokjin lalu membuang nafas singkat sambil melihat kejari-jarinya.
"Oh, luka ini sudah sembuh ko, melihatmu baik-baik saja rasanya semua rasa sakit yang kurasakan seketika menghilang." Ujar Seokjin sembari tersenyum.
Deggg,,
Lagi-lagi jantung Y/n berdeguk tak karuan.
Ia hanya menelan singkat salivanya, dan tersenyum kearah Seokjin."Berhentilah bicara seperti itu!! Sudah kemarikan tanganmu, jika dibiarkan nanti bisa infeksi."
Ujar Y/n yang langsung menarik tangan Seokjin.Ia lalu mulai mengoleskan obat merah itu di jari-jarinya Seokjin. Sedangkan pria dihadapannya itu terlihat sedikit menahan rasa perih di jarinya itu.
Y/n melirik dengan sudut matanya sambil terkekeh.
"Katanya lukanya sudah sembuh, tapi kulihat wajahmu seperti orang kesakitan." sindir Y/n.
Seokjin seketika tertegun, lalu menoleh kearah istrinya itu dengan senyuman lebar.
"Hehe. Oyah, aku sampai lupa bertanya tadi sore." Ucap Seokjin tiba-tiba.
"Tanya apa??"
"Kenapa tadi siang kau bisa diculik?? Memangnya saat itu kau ada dimana??" Tanya Seokjin.
Kedua mata Y/n seketika tercengang saat mendengar pertanyaan Seokjin, ia lalu menelan pahit salivanya tak berkata sepatah katapun.
Seokjin memiringkan kepalanya melihat kearah Y/n yang hanya terdiam.
"Ya, kenapa kau malah bengong?? Aku bertanya padamu!!"
Seketika lamunan Y/n buyar dengan suara Seokjin, ia sedikit tersontak melihat kearah Suaminya.
"Ah- aku hanya pergi menemui temanku disebuah cafe, dan tiba-tiba kedua pria itu sudah ada disana. Awalnya aku mengira mereka hanya kebetulan melihat kearahku, tapi nyatanya mereka benar-benar sedang memperhatikanku. Saat itu aku memutuskan untuk pergi dari sana karena temanku belum juga datang, tapi ternyata mereka terus mengikutiku sampai akhirnya aku dibawa mereka dan tak sadarkan diri." Jelas Y/n dengan panjang lebar.
Y/n saat itu terpaksa berbohong pada Seokjin, karena tidak mungkin dirinya harus memberi tahu yang sebenarnya padanya.
Sedangkan disisi lain, Seokjin hanya membuang nafas singkat sembari mengelus pucuk kepala Y/n dengan lembut.
"Aku mohon, untuk saat ini kau jangan dulu keluar rumah!! Aku takut mereka masih mengincarmu di luaran sana." Ucap Seokjin.
Y/n menurunkan pandangannya.
"Seokjin jika aku boleh jujur, sebenarnya aku sangat ketakutan saat ini. Aku takut mereka akan datang kembali, tapi aku juga tidak tau kenapa mereka mengincarku." Jelas Y/n sendu.
Seokjin tersenyum simpul dan langsung menarik lembut kepala Y/n, untuk berada didekapannya. Dengan dagunya yang menempel diatas kepala Y/n, sembari mengusap-ngusap punggung istrinya itu.
"Kau jangan takut!! Aku akan selalu bersamamu. Tidak akan kubiarkan mereka melukaimu!! Akan kupastikan kau aman bersamaku." Tutur Seokjin saat itu.
Y/n kembali mengangkat kepalanya, melepaskan pelukan Seokjin, dan mendongak kearahnya.
"Lalu jika kau selalu bersamaku, apa kau tidak akan berkerja??" Tanya Y/n.
Seokjin lantas menarik nafas singkat.
"Aku masih akan bekerja, tapi disaat aku bekerja, kau akan ditemani beberapa anak buah Enwoo untuk beberapa saat dirumah ini. Itu hanya sampai kasus ini benar-benar selesai. Dan jika kau ingin keluar rumah, kau akan pergi denganku saja, kau mengerti." Jelas Seokjin.
"Baiklah." Jawab Y/n tersenyum simpul.
Y/n dengan spontan langsung memeluk tubuh Seokjin dari samping, hingga membuat Seokjin tertegun dengan kedua tangannya yang terangkat.
"Terima kasih karena sudah mau menjagaku, menyayangiku, aku merasa sangat terlindungi sekarang. Aku mencin---." Seketika ucapan Y/n terhenti dengan raut wajah sedikit kaget.
Seokjin seketika terbelakak.
"Aku sangat apa?? Apa kau barusan bilang, bahwa kau mencintaiku??" Ujar Seokjin mencoba melepaskan pelukan Y/n.
Wajah gadis itu pun seketika memerah, ia terus memeluk erat tubuh suaminya itu karena merasa malu.
"Ya, kenapa kau hanya diam saja?? Cepat jelaskan padaku!! Kau benar-benar sudah mencintaiku kan??" Tanya Seokjin terkekeh.
"Kalau sudah tahu, kenapa kau terus bertanya padaku??" Jawab Y/n dengan gemasnya, dan malah menenggelamkan wajahnya didada suaminya itu.
Kedua mata Seokjin seketika terbuka lebar, kebahagiaan diwajahnya pun tak bisa ia tutupi.
"Y/n kau serius dengan perkataanmu??"
Y/n hanya menganggukan kepalanya.
Dengan sigap Seokjin langsung membalas pelukan Y/n yang masih menempel ditubuhnya sedari tadi. Ia pun langsung saja mengkecup pucuk kepala Y/n.
"Aku sangat bahagia Y/n, aku tak percaya kau akan membalas perasaanku ini. Hari ini aku benar-benar bahagia." Ujar Seokjin tersenyum bahagia, Y/n hanya tersenyum simpul sembari terus memeluk suaminya itu.
...
.
.
.
.
.
.
.Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Di Atas Kertas [TAMAT✅]
Romance18+ Ke atas Terinspirasi dari Drama Korea Bahasa Formal Seorang Gadis miskin yang terpaksa menikahi Pria yang tak ia kenal demi mengabdi pada keluarganya. Tokoh. Y/n. BTs. Kim Seokjin Kim Namjoon Kim Taehyung Park Jimin Min Yoongi Jung Heosok Jeon J...