MDAK EPS 8

2.4K 152 0
                                    

POV Y/N.

Saat itu aku sudah pulang dari rumahnya Seokjin. Karena sebelumnya aku memutuskan untuk pulang naik Taxi saja. Ya, walaupun Seokjin sudah menawarkan dirinya untuk mengantarkanku pulang.

Aku masuk ke dalam kamarku, dan sudah melihat adik bungsuku yang Sudah tertidur dengan pulas di kasurku. Aku lalu berjalan pelan menuju ke arahnya, dan duduk di sampingnya sembari mengelus-ngelus keningnya.

"Na-eun!! Apa kau tau?? Rasanya eonnie ingin sekali menjadi dirimu. Dimana kau tak akan pernah merasakan beban seberat ini. Kau hanya tau makan dan main saja."

Seketika aku pun menatap langit-langit kamarku. Aku terdiam ketika teringat kembali dengan ucapan Ibunya Seokjin tadi sore.

flass back on.

POV AUTHOR.

"Y/n, apa kau bisa membantuku untuk membuatkan teh??" Ajak
nyonya Kim pada Y/n.

Y/n lalu mengangguk samar sembari tersenyum, dan langsung saja bergegas mengikuti Ibunya Seokjin.
...
.
.
.
.
.
.
Beberapa detik kemudian Y/n dan Nyonya Kim sudah berada di sebuah dapur. Mereka berdua pun lantas saja langsung menyiapkan gelas dan teh yang akan mereka seduh.

Saat Y/n sedang fokus menuang-nuangkan air kedalam gelas yang berada diatas meja makan, tiba-tiba saja nyonya Kim memanggilnya.

"Y/n-ah."

Y/n pun lantas menoleh ke arahnya.

"Ya, ada apa nyonya??" Sautnya sambil Menaruh Teko panas itu di atas meja.

"Haiisss, apa kau akan memanggilku dengan sebutan itu?? Panggil saja aku eomma atau ibu." Ucap nyonya Kim terkekeh.

Seketika Y/n pun dibuat tersenyum kikuk.

"Eoh, ne!! A-aku hanya masih merasa canggung i-ibu??"

"Hemm, tidak papa!! Nanti juga kau akan terbiasa."

"Arraseo!"

"Kalau boleh tau, awal pertemuanmu dan Seokjin itu bagaimana?? Aku sebagai Ibunya jujur saja sangat terkejut ketika mendengar Dia yang tiba-tiba akan menikah. Karena sebelumnya Dia sangat dingin pada lawan jenisnya. Bahkan Aku sempat berpikir jika putraku itu mempunyai kelainan. Tapi kehawatiranku itu seketika hilang berkat Kau Y/n." Tuturnya sambil memegang kedua tangan Y/n begitu lembut.

Y/n Pun seketika di buat tertegun dengan pertanyaan nyonya Kim itu. Karena sebelumnya nyonya Kim memang tidak mengetahui masalah perjodohan mereka yang di lakukan oleh Kakeknya Seokjin.

"A-aku, A-aku bertemu dengan Seokjin sa---."

"Sudahlah!! Kau jangan menayakan hal itu padanya!! Kau bisa membuatnya malu." Seka tuan Ha-ceul yang tiba-tiba saja datang menghampiri mereka berdua.

Manik Y/n dan Nyonya Kim pun seketika menoleh bersamaan ke arahnya.

"Ah, ayah?? Mengagetkanku saja." Ucap Nyonya Kim.

Namun seperdetik kemudian, nyonya Kim pun menoleh kembali ke arah Y/n.

"Baiklah kalau begitu Y/n, aku tidak akan memaksamu. Tapi Aku hanya meminta satu hal padamu!! Bahagiakanlah Seokjin. Sayangilah dia sepenuh hatimu!! Dia anak yang baik Y/n. Di usianya yang sudah dewasa ini, dia hanya mendapatkan sedikit kasih sayang dariku. Dia besar bersama Kakeknya, karena ayah kandungnya sudah meninggal."

"Eoh, benarkah??" Tanya Y/n tak percaya.

"Hemm, pria yang bersamaku tadi itu?? Dia adalah ayah tirinya Seokjin. Maka dari itu, dia sangat menyayangi kakeknya melebihi apapun ketimbang aku ibunya. Dan satu lagi?? Jangan menyerah menghadapi sikap egoisnya!! Sesungguhnya Seokjin anak yang baik dan sangat penurut jika kau bisa memeluluhkan hatinya." Sambung nyonya Kim sembari  Mengusap pipi Y/n lembut.

Tak lama kemudian, nyonya Kim pun pergi sembari membawa beberapa gelas yang berisikan teh.

Sedangkan Y/n?? Ia hanya bisa terdiam sesaat mendengar penjelasan nyonya Kim tadi.

"Sudah Y/n!! Ayo kita kembali keruang tengah." Ajak tuan Ha-ceul.

Y/n lantas mengangguk samar, dan langsung pergi saat itu juga dari tempat tersebut.

Flass back off.
...
.
.
.
.
"Ya!! Semua ini hanya membuat kepalaku semakin sakit saja?? Haisss, lebih baik Aku tidur saja sekarang." Gerutu Y/n sesaat pikirannya, terus tertuju akan kejadian tadi sore.

Ia pun segera berbaring disamping adiknya, sembari menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mata gadis itu pun perlahan terpejam.
...
.
.
.
.
.
.
.
Malam sudah berganti pagi.
Y/n pun sudah terbangun dari tidurnya. Saat itu ia hanya merebahkan tubuhnya di kasur. Sedangkan adik bungsunya sudah pergi menemui ibunya yang sedang berada diruang tamu.

Seketika Y/n pun baru teringat dengan ponselnya yang mati karena kehabisan baterai sejak kemarin. Ya, saking sibuknya dengan Seokjin, ia sampai lupa untuk mengecas ponselnya.

Dengan cepat ia pun langsung saja mengecas ponselnya. Dan sepermenit kemudian Ponselnya pun akhirnya sudah bisa menyala kembali.

Tiba-tiba, beberapa pesan pun masuk berturut-turut ke dalam Ponselnya, dan membuat gadis itu sedikit terkejut.

Ia pun mulai membuka pesan tersebut. Dan Seketika itu juga ia lantas membulatkan bola matanya dengan mulut yang menganga. Ia terbelakak sesaat melihat 100 pesan masuk yang belum terbaca, dan beberapa panggilan tak terjawab dari Taehyung kekasihnya.

"Aigoo!! Aku sampai lupa tidak mengabari Taehyung. Dia pasti sangat hawatir padaku?? Haisss, sebaiknya aku hubungi dia sekarang juga!!" Ucapnya yang langsung saja menelpon kekasihnya itu.

Tuttt,, tuttt,, tuttt.

(Suara telfon tersambung).
.
.
.
.
.
.
.
.

Bersambung...

Menikah Di Atas Kertas [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang